BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Berkurangnya intensitas hujan
telah menyebabkan menurunnya ketersediaan air. Sementara itu, kebutuhan 2,4
juta warga Bandung akan air tidak bisa diabaikkan. Oleh karena itu, pemerintah
perlu turun tangan untuk mengatasi hal itu.
Persoalan
air ini, menurut Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, multidimensi dan
lintas sektor. Penanganannya tidak bisa dilakukan oleh Kota Bandung sendiri,
tetapi juga harus melibatkan kota dan kabupaten sekitar yang sama-sama berada
di wilayah cekungan Bandung. Oleh karena itu, Oded berterima kasih dan
menyambut baik saat Tim Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam, Bidang
Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI datang ke Balai Kota Bandung,
Selasa (12/9/2017).
Kedatangan
tim KPK itu bertujuan untuk menghimpun informasi terkait kondisi terkini sumber
daya air Kota Bandung, mulai dari kondisi riil di lapangan hingga tata kelola
dan penegakkan regulasi oleh pemerintah kota. Data tersebut akan dihimpun KPK
untuk dibahas bersama dalam pertemuan yang akan digelar Oktober mendatang.
“Kami
mendukung dan akan membantu sebisa mungkin kebutuhan yang diperlukan KPK untuk
menyukseskan program ini, termasuk menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan,” tutur Oded.
Tim KPK yang
dipimpin oleh Ketua Tim Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Dian
Patria berusaha mengetengahkan persoalan penyelamatan sumber daya alam ini agar
bersama-sama ditangani oleh pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga ke
daerah.
Kedatangannya ke Kota Bandung mengawali perjalanannya
mengkonsolidasikan 11 kota/kabupaten di Jawa Barat untuk membahas bersama
kebijakan perlindungan sumber daya alam. Di wilayah cekungan Bandung, tim KPK
akan mendatangi pula Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Menurut
Dian, perlindungan sumber daya alam ini tidak hanya sebatas masalah musim dan
kerusakan lingkungan. Lebih jauh, ada tata kelola regulasi yang perlu dibenahi,
baik untuk jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. “Selama ini banyak
masalah di depan mata tapi seolah pemerintah tidak berdaya,” katanya.
“Kami
menawarkan untuk bersama-sama mengumpulkan bahan (informasi) sehingga secara
konkret KPK bisa ke daerah melakukan perbaikan tata kelola,” imbuh Dian.
KPK telah
menyusun tiga skema klaster yang akan ditempuh oleh tim Gerakan Nasional
Penyelamatan Sumber Daya Alam. Jangka pendeknya adalah langkah taktis berupa
penyusunan informasi integratif seluruh satuan kedinasan di berbagai level.
“Langkah
awal kita perlu membangun sistem data dan informasi yang terintegrasi, salah
satunya one map policy, untuk tahu kondisi rumah kita. Kita ingin mencari
solusi, tapi sebelum itu kita harus memahami masalahnya,” katanya.
Klaster
kedua adalah langkah strategis berupa penutupan titik-titik rawan korupsi dan
menyelamatkan kekayaan negara. Klaster ketiga adalah langkah sistematis dengan
mengawal pelaksanaan kebijakan jangka panjang. Konkretnya, KPK akan melakukan
pendampingan dan supervisi penindakan pelanggaran industri dan properti,
pembenahan sistem perizinan, dan pelayanan publik yang berkaitan dengan sumber
daya alam.
Hal ini
disambut baik pula oleh Direktur Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung
Rachmawati Rahman. Ia sangat antusias saat tim KPK menyinggung soal ketersediaan
air baku PDAM yang terus menipis.
“Kami sudah
menantikan sejak lama hal ini. Kita sangat perlu pihak, dalam hal ini,
keleluasaan KPK untuk mengetuk pintu pemerintah pusat dan provinsi untuk duduk
bersama menyelesaikan persoalan ini,” tutur Rachmawati.
Ia mengakui
bahwa upaya-upaya PDAM Tirtawening untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga Kota
Bandung selalu terkendala perijinan lintas sektor. Sementara itu, kondisi alam
mengharuskannya untuk melakukan langkah-langkah strategis agar kebutuhan air tetap
tersedia namun tidak mengganggu ekosistem yang ada.
“Pada tahun
2015 kita sudah mengalami puncak kekeringan. Tahun 2016 kita mengalami kemarau
basah, alhamdulillah. Tapi tahun ini indikasi kekeringan itu mulai nampak.
Tahun 2017 sejak bulan Juli sudah PDAM memberi peringatan akan kekurangan,”
terangnya.(Red/Ags)