BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - World Qur’an Hour, atau kampanye gerakan Qur’an dunia digelar di seluruh belahan dunia. Salah satunya di Provinsi Jawa Barat dengan tajuk, “Dunia Mengaji, One Hour with Quran” di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jalan Diponegoro Bandung.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, hadirnya gerakan Qur’an Sedunia ini sangat relevan dalam upaya menghadirkan Al-Quran di hati masyarakat.
Terlebih kata Deddy, di era modern saat ini, umat Islam dihadapkan pada godaan yang menjauhkannya dari ‘jalan yang lurus’, begitu banyak beredar narkoba, minuman beralkohol, dan pornografi yang makin mudah diakses lewat handphone.
Godaan digital tersebut, ungkapnya, dalam beragam bentuk bisa melalaikan kaum muslimin dari mengingat Allah SWT.
“Maka kita harus meningkatkan interaksi dengan Al-Quran, harus mengenal Al-Quran, harus dekat dengan Al-Quran, harus mencintai Al-Quran, agar kita bisa memahami isi Al-Quran dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari baik dalam konteks Habluminanas maupun Habluminalloh,” kata Deddy, belum lama ini
“Al-Quran harus hidup di dalam hati, aktivitas keseharian, bahkan harus pula seseorang terus berjuang meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran,” sambung Deddy.
Deddy lanjut mengungkapkan, sebagai kitab suci yang sempurna, Al-Quran terjamin kemurniannya sampai hari akhir. Isi kandungan Al-Quran akan senantiasa relevan untuk menjawab segala urusan yang dihadapi umat manusia.
“Al-Quran berisi rambu-rambu dan petunjuk yang dapat jadi pengemban hidup agar manusia mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat,” katanya.
Dengan meningkatnya interaksi terhadap Al-Quran akan menambah nilai- nilai kemanusiaan pada masyarakat. “Karakter Islam yang gemar menolong, menghapuskan kebencian, muslim yang menjunjung persatuan, akan tumbuh jadi karakter masyarakat kita,” imbuhnya.
Deddy juga mengatakan, pemerintah pusat, provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/ Kota di dalamnya, berusaha meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca Al-Quran. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Hingga seorang yang buta huruf Al-Quran. Seperti program pemberantasan buta huruf Al-Quran di lingkungan PNS, program Magrib mengaji untuk masyarakat umum, dan banyak program keagamaan lainnya.
Pihaknya pun mendorong wakaf Al-Quran terutama yang akan disalurkan ke mushola atau masjid di daerah-daerah terpencil yang mengalami keterbatasan mushaf Al-Quran.
Maka, terkait Gerakan Quran sedunia ini, Deddy mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut patut diabadikan dalam menghadirkan generasi muda Qur’ani, sebab Al-Quran adalah penuntun berbagai aspek kehidupan.
“Generasi Qur’ani agen pembangunan menghadirkan berbagai manfaat kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mengharap ridho Allah SWT,” imbuh Deddy.
“Mudah -mudahan kegiatan ini jadi amal jariah, kegitaan positif yang bermuara pada kualitas keimanan dan ketakwaan diri yang paripurna,” harapnya.
Hadir sejumlah tokoh pemuda hijrah seperti Kembar 3 Hamanis, Hafidz Muda Muzammil Hasballah, Ustadz Hilman Rosyad, KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz, Ustadz Abu Rabbani, Ustadz Ambya Abu Fathin, dan Ustadz Evie Effendi.(Hms/Red)
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, hadirnya gerakan Qur’an Sedunia ini sangat relevan dalam upaya menghadirkan Al-Quran di hati masyarakat.
Terlebih kata Deddy, di era modern saat ini, umat Islam dihadapkan pada godaan yang menjauhkannya dari ‘jalan yang lurus’, begitu banyak beredar narkoba, minuman beralkohol, dan pornografi yang makin mudah diakses lewat handphone.
Godaan digital tersebut, ungkapnya, dalam beragam bentuk bisa melalaikan kaum muslimin dari mengingat Allah SWT.
“Maka kita harus meningkatkan interaksi dengan Al-Quran, harus mengenal Al-Quran, harus dekat dengan Al-Quran, harus mencintai Al-Quran, agar kita bisa memahami isi Al-Quran dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari baik dalam konteks Habluminanas maupun Habluminalloh,” kata Deddy, belum lama ini
“Al-Quran harus hidup di dalam hati, aktivitas keseharian, bahkan harus pula seseorang terus berjuang meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran,” sambung Deddy.
Deddy lanjut mengungkapkan, sebagai kitab suci yang sempurna, Al-Quran terjamin kemurniannya sampai hari akhir. Isi kandungan Al-Quran akan senantiasa relevan untuk menjawab segala urusan yang dihadapi umat manusia.
“Al-Quran berisi rambu-rambu dan petunjuk yang dapat jadi pengemban hidup agar manusia mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat,” katanya.
Dengan meningkatnya interaksi terhadap Al-Quran akan menambah nilai- nilai kemanusiaan pada masyarakat. “Karakter Islam yang gemar menolong, menghapuskan kebencian, muslim yang menjunjung persatuan, akan tumbuh jadi karakter masyarakat kita,” imbuhnya.
Deddy juga mengatakan, pemerintah pusat, provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/ Kota di dalamnya, berusaha meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca Al-Quran. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Hingga seorang yang buta huruf Al-Quran. Seperti program pemberantasan buta huruf Al-Quran di lingkungan PNS, program Magrib mengaji untuk masyarakat umum, dan banyak program keagamaan lainnya.
Pihaknya pun mendorong wakaf Al-Quran terutama yang akan disalurkan ke mushola atau masjid di daerah-daerah terpencil yang mengalami keterbatasan mushaf Al-Quran.
Maka, terkait Gerakan Quran sedunia ini, Deddy mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut patut diabadikan dalam menghadirkan generasi muda Qur’ani, sebab Al-Quran adalah penuntun berbagai aspek kehidupan.
“Generasi Qur’ani agen pembangunan menghadirkan berbagai manfaat kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mengharap ridho Allah SWT,” imbuh Deddy.
“Mudah -mudahan kegiatan ini jadi amal jariah, kegitaan positif yang bermuara pada kualitas keimanan dan ketakwaan diri yang paripurna,” harapnya.
Hadir sejumlah tokoh pemuda hijrah seperti Kembar 3 Hamanis, Hafidz Muda Muzammil Hasballah, Ustadz Hilman Rosyad, KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz, Ustadz Abu Rabbani, Ustadz Ambya Abu Fathin, dan Ustadz Evie Effendi.(Hms/Red)