BANDUNG.LENTERAJABAR.COM - Sekitar 50 Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Korwil Jabar , melakukan unjuk rasa di halam kantor DPRD Jabar, Mereka menuntut DPRD Jabar untuk membantu memberikan advokasi terhadap tindakan represif aparat kepolisian terhadap rekan mereka saat aksi damai di depan Istina Negera.
Presiden BEM REMA UPI Ahmad Fauzi Ridwan mengatakan, pada saat kita melakukan aksi damai di depan Istana Negara pada Sabtu (20/10) lalu, apparat kepolisian bertindak refrasif, sehingga beberapa anggota BEM SI terluka dan 4 orang rekannya ditangkap dan dijadikan tersangka. Padahal aksi yang dilakukan mahasiswa saat itu adalah aksi keprihatinan aksi dilakukan dengan baca alquran, shalawatan dan lain sebagainya.
Untuk itu, aksi kita hari ini menuntut DPRD Jabar untuk dapat memberikan advokasi terhadap rekan kami yang sampai kini masih ditahan oleh polisi. Kita akan terus berjuang sampai 4 rekan kita tersebut dilepaskan oleh aparat kepolisian, tegas Fauzi.
Selain itu, kita juga menuntut DPRD Jabar untuk dapat memfasilitasi dan mengadvokasi terhadap permasalahan yang ada di Jabar, diantara soal Kereta Cepat; BIJB Kertajati dan Meikarta, ujarnya.
Sementara itu menanggapi, aspirasi BEM SI Korwil Jabar, anggota Komisi I DPRD Jabar, M.Iqbal mengatakan, atas nama institusi DPRD Jabar, kami merasa prihatin atas kejadian yang telah menimpa-adik-adik mahasiswa sewaktu aksi damai di depan Istana pada Sabtu, kemarin.(Red)
Selain itu, dihadapan anggota Komisi I DPRD Jabar M.Iqbal (FNasdem-Hanura) dan Yusuf Fuadz (FPPP), Mahasiswa juga menyampaikan aspirasi terhadap permasalahan di Jabar diantaranya soal pembangunan Kereta Cepat Bandung-Jakarta; pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati- Majalengka; dan pembangunan komplek terpadu Meikarta-Bekasi.
Presiden BEM REMA UPI Ahmad Fauzi Ridwan mengatakan, pada saat kita melakukan aksi damai di depan Istana Negara pada Sabtu (20/10) lalu, apparat kepolisian bertindak refrasif, sehingga beberapa anggota BEM SI terluka dan 4 orang rekannya ditangkap dan dijadikan tersangka. Padahal aksi yang dilakukan mahasiswa saat itu adalah aksi keprihatinan aksi dilakukan dengan baca alquran, shalawatan dan lain sebagainya.
Untuk itu, aksi kita hari ini menuntut DPRD Jabar untuk dapat memberikan advokasi terhadap rekan kami yang sampai kini masih ditahan oleh polisi. Kita akan terus berjuang sampai 4 rekan kita tersebut dilepaskan oleh aparat kepolisian, tegas Fauzi.
Selain itu, kita juga menuntut DPRD Jabar untuk dapat memfasilitasi dan mengadvokasi terhadap permasalahan yang ada di Jabar, diantara soal Kereta Cepat; BIJB Kertajati dan Meikarta, ujarnya.
Sementara itu menanggapi, aspirasi BEM SI Korwil Jabar, anggota Komisi I DPRD Jabar, M.Iqbal mengatakan, atas nama institusi DPRD Jabar, kami merasa prihatin atas kejadian yang telah menimpa-adik-adik mahasiswa sewaktu aksi damai di depan Istana pada Sabtu, kemarin.(Red)