BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pimpinan DPRD Menerima Kunjungan Dubes Singapura Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat, Haris Yuliana dan Abdul Harris Bobihoe beserta Ketua Komisi I, Syahrier didampingi Sekretaris DPRD, Daud Achmad.
Kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar di terima para wakil rakyat di ruang kerja Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat jalan Diponegoro no 27 Kota Bandung Jum'at (6/10).
Duta Besar Singapura berkunjungan ke DPRD Provinsi Jawa Barat untuk yang ketigakalinya ini kembali berbicara mengenai kerjasama antara Pemprov Jabar dan Pemerintah Singapura yang perlu untuk ditingkatkan lagi.
Pada kunjungannya kali ini, Anil Kumar mendapatkan penjelasan mengenai kondisi Jabar terkini termasuk situasi ekonomi dari Wakil Ketua Haris Yuliana dan Abdul Harris Bobihoe. “ Kondisi perekonomian di Jawa Barat relatif baik, bahkan pertumbuhan ekonominya di atas ratarata nasional,” jelas Haris Yuliana politisi dari PKS .
Menganggapi pertanyaan mengenai turunnya daya beli masyarakat, Haris mengatakan di Jawa Barat hal tersebut tidak begitu signifikan. Memang menurut legislator daerah pemilihan Kabupaten Bandung-Kabupaten Bandung Barat ini ada yang mengalami penurunan namun di sisi lain juga ada kenaikan,jelasnya.
Sementara itu terkait prioritas pembangunan di Jawa Barat saat ini , sebagimana yang ditanyakan oleh Dubes Singapura, Bobihoe menjelaskan saat ini prioritas pembangunan di Jawa Barat adalah infrastruktur selain ekonomi dan pendidikan. “Kita sedang menyelesaikan pembangunan BIJB di Majalengka, Insya Allah tahun 2018 sudah bisa digunakan. “,papar politisi dari Gerindra ini.
Meskipun menurut Haris menambahkan , barubaru ini DPRD Provinsi Jawa Barat mendapatkan kabar pemerintah pusat membatalkan bantuan senilai Rp. 350 milyar sebagaimana yang dijanjikan. “Tapi kami akan berusaha hal tersebut tidak mengganggu penyelesaian bandara BIJB,” tegas Haris.
Jawa Barat sendiri saat ini memang sedang membutuhkan penambahan panjang jalan, termasuk jalan tol, pengaktifan jalur kereta api sehingga diharapkan dengan memadainya sarana infrastruktur perhubungan akan memperlancar arus barang,terang legislator daerah pemilihan Kota Beksi-Depok ini.
Menanggapi hal ini, Anil menambahkan bahwa memang persoalan konektivitas atau ” keterhubungan” ini sangat penting termasuk bagi sektor pariwisata. “ Pariwisata itu sebenarnya tidak rumit yang penting ada connectivity.”,ujarnya.
Ketua Komisi I, Syahrier mengharapan untuk semakin mempererat hubungan kedua pemerintah mengharapkan adanya kerjasama MoU seperti beberapa kerjasama “Sister City” yang sudah dilakukan Pemprov Jabar dengan beberapa negaa bagian di Tiongkok dan Rusia, Jepang, Maroko dan negara lainnya,tuturnya.
Menanggapi hal tersebut Anil mengatakan terkait kerjasama investasi yang dilakukan negaranya yang menjadi perhatian adalah masalah regulasi upah minimum serta buruh yang tidak militan. “Itu yang menjadi faktor penting bagi kami.”pungkasnya.(Red)