BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Tirtawening Kota Bandung dinilai berhasil melaksanakan program Kementrian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Karena itu, perusahaan air ini mendapat bantuan pemerintah pusat .
“Tahun lalu, kami mendapat bantuan 5 ribu sambungan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari Kementerian PUPR. Karena dianggap berhasil, tahun ini kami mengajukan permohonan bantuan untuk 15 ribu MBR,” kata Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, Selasa (31/10/2017) .
Untuk sambungan kali ini, akan dikonsentrasikan di wilayah Bandung Utara. Di antaranya, di Kelurahan Cigadung, Sukaluyu, Pajajaran, Hegarmanah, Ledeng, Sekeloa, dan Kelurahan Isola.
Untuk sambungan kali ini, lanjut Sonny, akan dikonsentrasikan di wilayah Bandung Utara. Di antaranya, di Kelurahan Cigadung, Sukaluyu, Pajajaran, Hegarmanah, Ledeng, Sekeloa, dan Kelurahan Isola.
Kawasan tersebut dipilih karena adanya suplay debit air yang mencukupi,jelas seraya mengatakan suplay debit air yang dihasilkan di Bandung Utara sebanyak 850 liter per detik, dengan pelanggan yang dilayani hanya 4 ribu pelanggan.
Padahal, potensi pelanggan yang dilayani dengan debet air tersebut sekitar 70 ribu sambungan. Makanya, masih banyak sambungan yang bisa dilayani, untuk warga yang ingin mendaftar, bisa datang langsung ke kantor PDAM, baik di cabang maupun ke pusat. Atau bisa juga didatangi petugas PDAM. “Karena satu orang karyawan PDAM, harus mendapatkan calon pelanggan 21 MBR,”
jelasnya.
Syarat administrasi yang harus dimiliki warga adalah menyerahkan fotokopi KTP, rekening listrik, PBB. Alamat yang tertera pada KTP diharapkan sama.Pendaftaran dimulai dari 1 November-10 Desember 2017. Untuk selanjutnya, dilakukan verifikasi oleh Kementeruan PUPR dan dipilih calon sesuai kriteria mereka.
Untuk pedaftaran, PDAM tidak memungut biaya apa pun. Namun Saat masyarakat dinyatakan lolos verifikasi, mereka dikenakan biaya pasang Rp 465 ribu. Biaya pasang tersebut termasuk pemakaian selama dua bulan dengan kuota 20 kubik per bulan. “Biaya ini terhitung murah, karena biaya normal dikenakan biaya sebesar Rp1,2 juta,” pungkasnya.(Red)
“Tahun lalu, kami mendapat bantuan 5 ribu sambungan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari Kementerian PUPR. Karena dianggap berhasil, tahun ini kami mengajukan permohonan bantuan untuk 15 ribu MBR,” kata Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, Selasa (31/10/2017) .
Untuk sambungan kali ini, akan dikonsentrasikan di wilayah Bandung Utara. Di antaranya, di Kelurahan Cigadung, Sukaluyu, Pajajaran, Hegarmanah, Ledeng, Sekeloa, dan Kelurahan Isola.
Untuk sambungan kali ini, lanjut Sonny, akan dikonsentrasikan di wilayah Bandung Utara. Di antaranya, di Kelurahan Cigadung, Sukaluyu, Pajajaran, Hegarmanah, Ledeng, Sekeloa, dan Kelurahan Isola.
Kawasan tersebut dipilih karena adanya suplay debit air yang mencukupi,jelas seraya mengatakan suplay debit air yang dihasilkan di Bandung Utara sebanyak 850 liter per detik, dengan pelanggan yang dilayani hanya 4 ribu pelanggan.
Padahal, potensi pelanggan yang dilayani dengan debet air tersebut sekitar 70 ribu sambungan. Makanya, masih banyak sambungan yang bisa dilayani, untuk warga yang ingin mendaftar, bisa datang langsung ke kantor PDAM, baik di cabang maupun ke pusat. Atau bisa juga didatangi petugas PDAM. “Karena satu orang karyawan PDAM, harus mendapatkan calon pelanggan 21 MBR,”
jelasnya.
Syarat administrasi yang harus dimiliki warga adalah menyerahkan fotokopi KTP, rekening listrik, PBB. Alamat yang tertera pada KTP diharapkan sama.Pendaftaran dimulai dari 1 November-10 Desember 2017. Untuk selanjutnya, dilakukan verifikasi oleh Kementeruan PUPR dan dipilih calon sesuai kriteria mereka.
Untuk pedaftaran, PDAM tidak memungut biaya apa pun. Namun Saat masyarakat dinyatakan lolos verifikasi, mereka dikenakan biaya pasang Rp 465 ribu. Biaya pasang tersebut termasuk pemakaian selama dua bulan dengan kuota 20 kubik per bulan. “Biaya ini terhitung murah, karena biaya normal dikenakan biaya sebesar Rp1,2 juta,” pungkasnya.(Red)