Notification

×

Iklan

Iklan

Kementerian LHK Latih Petani Kopi Jadi Entrepreneur Barista

Jumat, 13 Oktober 2017 | 16:03 WIB Last Updated 2017-10-15T09:03:32Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan (Dirjen PSK) KLHK melatih puluhan petani Kopi dari beberapa Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Jawa Barat untuk menjadi Entrepreneur.

Menurut Dirjen PSK KLHK Hadi Daryanto, melalui pelatihan Entrepreneur ini diharapkan para petani dan LMDH dapat menambah pengetahuan dan penghasilan bagi mereka. Karena selama mengikuti pelatihan, para peserta diberikan pelajaran tentang agro forestry, yakni menanam yang tidak merusak hutan, meracik kopi sampai membangun desa wisata kopi.

Pada pelatihan kali ini sengaja kita ajak petani kopi dan LMDH , hal ini agar mereka yang tinggal di sekitar lahan Perhutani yang menanam kopi diantara pohon keras milik perhutani. Karena selama ini, mereka belum mendapat fasilitas dari Negara, maka kami buat pelatihan agar taraf hidup petani kopi meningkat. Sayang kalau mereka jadi petani gurem terus, harus ada peningkatan menjadi wirausaha kopi.

Hal ini dikatakan Hadi Daryanto, kepada wartawan disela pelatihan kewirausahaan kopi (jum’at-Sabtu/ 13-14/10) di Preanger Point Coffee Jl Trunojoyo 58, Bandung, Jumat (13/10).

Materi yang akan diajarkan dalam pelatihan itu adalah meracik kopi, membangun desa wisata kopi dan agro forestry, yakni menanam kopi secara baik dan benar atau tidak merusak hutan. Serta dilatih menjadi barista professional.

“Jika di kampung, barista mengolah kopinya alami, belum terstandar, maka untuk naik kelas menjadi entrepreneur kita latih cara meracik kopi sesuai karakteristik kopi. Untuk itu kita merasa berkewajiban untuk membina para petani LMDH, bukan hanya memberikan akses izin.” ujarnya.

Hadi juga mengatakan, palatihan kali ini, KLHK menggandeng SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia). SCAI merupakan jaringan global "Specialty Coffee Association" yang konsern pada pendidikan terkait pasar global terkait kopi spesialti, memiliki standarisasi dan sertifikasi, mengatasi persoalan mata rantai pasokan, menjadi wadah jaringan kerja dari para pelaku industri serta, meningkatkan kesadaran hukum dalam kegiatan usaha kopi spesialti.

Kenapa kita menggandeng SCAI, menurut Hadi karena mereka punya jaringan, pasar, dan keahlian melatih orang menjadi wirausaha. Kita kerja sama, sesuai dengan arahan Pak Presden, “Kerja bersama”, ketika saya butuh untuk penguatan kapasitas petani, kebetulan ada lembaga seperti SCAI, maka saya ajak untuk kerja sama.

Kepala Sub Direktorat Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat (KLHK) Sri Wahyuni menambahkan, pihaknya akan memberikan sertifikat kepada para peserta kepada barista pemula.

Setelah mengikuti pelatihan para petani kopi memiliki keahlian sebagai barista, mengembangkan skill-nya di desa mereka dengan bersama-sama membangun desa wisata kopi, pungkasnya.(Red/Fbr)
×
Berita Terbaru Update