Penyerahan penghargaan tersebut menandai bahwa seluruh elemen warga, termasuk warga sekolah, memiliki komitmen yang sama untuk menjaga kebersihan kota. Bahkan, beberapa sekolah mampu memunculkan inovasi dalam bidang kebersihan.
Kang Emil sapaan akrab pria berkacamata ini mengatakan, ”Kita sudah memulai gerakan sampah bersih di sumber, produksi sampahnya ada tapi tidak keluar dari lokasi,” tuturnya usai menyerahkan penghargaan.
Gerakan tersebut merupakan inisiasi untuk mengurangi volume sampah yang terbuang. Caranya, dengan memilah sampah dan mengolah sampah tersebut sehingga tidak terbuang percuma.Saat ini, baru ada SMK 11 Bandung yang sudah sepenuhnya melaksanakan gerakan tersebut sehingga produksi sampahnya nol.
Lebih lanjnut dikatakannya.sekolah itupun akan dijadikan percontohan. ”Akan diduplikasi secepatnya sampai tahun depan, dengan begitu semoga sampah di Kota Bandung bisa jauh berkurang,” jelasnya.
Ridwan menuturkan, sekolah-sekolah yang mendapatkan Piala Adiwiyata tingkat kota ini diharapkan bisa menjadi simbol penerapan nilai-nilai nilai positif bagi anak. Cara sekolah mendidik generasi muda dalam menjaga lingkungan adalah bekal mereka di kala dewasa.
Ditambahkannya yang kita lakukan adalah investasi nilai kepada anak didik sehingga saat dewasa mereka memiliki nilai-nilai positif yang kuat,tuturnya seraya menambahkan sekolah yang sudah berupaya (meningkatkan pengelolaan kebersihan) kita kasih penghargaan, supaya menyemangati sekolah yang lain untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.(Red)
