BANDUNG,LENTERAJABAR.COM- Pemkot Bandung menggelontorkan Rp 11 miliar untuk proyek penanggulangan banjir di kawasan Pagarsih, bentuk penanggulangannya yakni dengan membangun basement air di sepanjang jalan Pagarsih yang menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Iskandar Zulkarnaen mengtkan,"Total nilai proyek yang dikeluarkan untuk penanggulangan banjir di Pagarsih sekitar Rp 11 miliar, jumlah tersebut dari Rp 13 miliar dimana pagu anggaran yang disiapkan," jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukencana, Kota Bandung, Senin (30/10/2017).
Menurut Zul untuk pengerjaan proyek tersebut, pihaknya menargetkan dapat selesai pada Desember 2017 mendatang. Dimana waktu proses pembuatan dan pelebaran saluran air atau basement air di kawasan tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya total ada sekitar 148 meter di area yang berbatasan dengan sungai, jadi tidak di kiri dan kanan. Nanti fungsinya untuk penambahan dan pelebaran sungai agar debit air yang mengalir ke sana lebih banyak, ujarnya.
Dikatakanya bahwa sungai yang berada di luar Kota Bandung masih lebar, namun semakin menyempit ketika memasuki kota. Dengan debit air yang tinggi maka akhirnya menyebabkan air meluap ke jalan.
"Sungai dari atas lebar sementara masuk ke kota menyempit sehingga kapasitas sungai sudah tidak memadai. Akibatnya ketika air dalam jumlah yang besar datang menyebabkan airnya naik ke jalan," katanya.
Dengan pembangunan basement air berupa box dengan dimensi 5x4 M, maka akan menampung air lebih banyak. Sehingga air yang datang tidak langsung meluap dan menyebabkan banjir. Berdasarkan perhitungan volume air yang mengalir ke bawah, bisa diatasi oleh ukuran box tersebut. Tentu ini diupayakan dapat mengatasi banjir yang terjadi di Pagarsih," ujarnya.
Pihaknya berharap warga dapat bersabar dalam rangka melancarkan proyek penanggulangan tersebut. Pasalnya karena pengerjaan tersebut menimbulkan gangguan terhadap akses bagi pengendara yang melewati maupun warga sekitar.
"Koordinasi juga kami melakukannya dengan pihak terkait termasuk aparat kewilayahan sehingga di sana pengerjaan dan kondisi tetap berjalan lancar,"pungkasnya. (Red)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Iskandar Zulkarnaen mengtkan,"Total nilai proyek yang dikeluarkan untuk penanggulangan banjir di Pagarsih sekitar Rp 11 miliar, jumlah tersebut dari Rp 13 miliar dimana pagu anggaran yang disiapkan," jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukencana, Kota Bandung, Senin (30/10/2017).
Menurut Zul untuk pengerjaan proyek tersebut, pihaknya menargetkan dapat selesai pada Desember 2017 mendatang. Dimana waktu proses pembuatan dan pelebaran saluran air atau basement air di kawasan tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya total ada sekitar 148 meter di area yang berbatasan dengan sungai, jadi tidak di kiri dan kanan. Nanti fungsinya untuk penambahan dan pelebaran sungai agar debit air yang mengalir ke sana lebih banyak, ujarnya.
Dikatakanya bahwa sungai yang berada di luar Kota Bandung masih lebar, namun semakin menyempit ketika memasuki kota. Dengan debit air yang tinggi maka akhirnya menyebabkan air meluap ke jalan.
"Sungai dari atas lebar sementara masuk ke kota menyempit sehingga kapasitas sungai sudah tidak memadai. Akibatnya ketika air dalam jumlah yang besar datang menyebabkan airnya naik ke jalan," katanya.
Dengan pembangunan basement air berupa box dengan dimensi 5x4 M, maka akan menampung air lebih banyak. Sehingga air yang datang tidak langsung meluap dan menyebabkan banjir. Berdasarkan perhitungan volume air yang mengalir ke bawah, bisa diatasi oleh ukuran box tersebut. Tentu ini diupayakan dapat mengatasi banjir yang terjadi di Pagarsih," ujarnya.
Pihaknya berharap warga dapat bersabar dalam rangka melancarkan proyek penanggulangan tersebut. Pasalnya karena pengerjaan tersebut menimbulkan gangguan terhadap akses bagi pengendara yang melewati maupun warga sekitar.
"Koordinasi juga kami melakukannya dengan pihak terkait termasuk aparat kewilayahan sehingga di sana pengerjaan dan kondisi tetap berjalan lancar,"pungkasnya. (Red)