BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Bandung Agri Market kembali digelar di Kota Bandung, kali ini kegiatan yang dikemas secara festival menampilkan berbagai hasil urban farming sayuran, buah-buahan lokal dan hasil olahannya berupa produk makanan dan minuman.
"Alhamdulillah program urban farming berkebun di kota sudah maksimal, di tiap-tiap RW Kecamatan Kelurahan sudah tumbuh budaya menanam tanaman lokal," dikatakan Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil usai membuka secara resmi festival Bandung Agri Market (BAM) 2017 di Jl. DR. Ir. Sukarno, Minggu (8/10/2017)
Dikatakannya dengan kombinasi hasil urban farming dan sawah abadi yang dimiliki Kota Bandung ketahanan pangan Kota Bandung bisa terjaga, "Ketahanan pangan Kota Bandung bisa berkombinasi dengan sawah abadi 30 hektar dan total sawah di Bandung sekitar 700 hektar dikombinasi dengan budaya bercocok tanam di kota di dinding dan tempat-tempat yang tidak ada tanahnya ternyata memungkinkan,"
Lebih lanjut dikatakannya, "Budaya urban farming ini Bandung harus juara, warisan saya lima tahun jadi walikota saya ingin menunjukkan bahwa orang kota bisa menjadi petani, bisa menanam memproduksi minimal untuk sendiri dulu,"
Ketahanan pangan merupakan hal yang terpenting dari hidup matinya sebuah bangsa dikatakan Ridwan, "Hilang ketahanan pangan maka akan hancur bangsa ini, maka harus dipastikan urusan pangan di Kota Bandung harus mantap dan terjangkau, mantap berarti tersedia dan terjangkau bahwa masyarakat miskin pun bisa membeli,"
Kegiatan Bandung Agri Market yang ketiga kalinya diselenggarakan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung, sarana pemasaran sekaligus promosi hasil urban farming dari 954 RW di Kota Bandung yang sudah melaksanakan program kampung berkebun, "Supaya jelas kita display berbagai jenis urban farming ini agar masyarakat bisa melihat," ujar Ridwan
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah, "Program Kampung berkebun kita sudah mulai sejak tahun 2014, Alhamdulillah program ini cukup berhasil dan sukses bisa dilihat dari semakin variatifnya kegiatan BAM kali ini," ungkapnya.
BAM 2017 juga diselenggarakan sebagai rangkaian untuk memperingati hari jadi Kota Bandung ke-207 dengan menampilkan 30 stand yang diisi oleh kelompok kampung berkebun dari RW terpilih se-Kota Bandung.
Dalam kegiatan ini juga dibagikan kepada masyarakat secara gratis berbagai jenis bibit tanaman, 207 bibit strawberry, 207 bibit pisang cavendish, 207 bibit seledri, selain itu juga dibagikan diberikan 207 benih ikan, 207 cup telur puyuh, 207 cup minuman rumput laut dan 207 botol pestisida nabati.
"Angka 207 dari setiap jenis yang dibagikan merupakan simbol kegiatan BAM ketiga ini merupakan bagian rangkaian dari hari jadi Kota Bandung ke-207, di setiap pembelian minimal Rp.25.000 juga akan mendapatkan satu bibit tanaman produtif secara gratis yang kita sediakan sebanyak 207 pohon," Pungkas Eli
Selain menampilkan berbagai jenis tanaman dalam kesempatan tersebut dilaksanakan juga sosialisasi Gerakan Minum Susu dan Telur kepada 12.800 siswa SD di Kota Bandung.(Red)
"Alhamdulillah program urban farming berkebun di kota sudah maksimal, di tiap-tiap RW Kecamatan Kelurahan sudah tumbuh budaya menanam tanaman lokal," dikatakan Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil usai membuka secara resmi festival Bandung Agri Market (BAM) 2017 di Jl. DR. Ir. Sukarno, Minggu (8/10/2017)
Dikatakannya dengan kombinasi hasil urban farming dan sawah abadi yang dimiliki Kota Bandung ketahanan pangan Kota Bandung bisa terjaga, "Ketahanan pangan Kota Bandung bisa berkombinasi dengan sawah abadi 30 hektar dan total sawah di Bandung sekitar 700 hektar dikombinasi dengan budaya bercocok tanam di kota di dinding dan tempat-tempat yang tidak ada tanahnya ternyata memungkinkan,"
Lebih lanjut dikatakannya, "Budaya urban farming ini Bandung harus juara, warisan saya lima tahun jadi walikota saya ingin menunjukkan bahwa orang kota bisa menjadi petani, bisa menanam memproduksi minimal untuk sendiri dulu,"
Ketahanan pangan merupakan hal yang terpenting dari hidup matinya sebuah bangsa dikatakan Ridwan, "Hilang ketahanan pangan maka akan hancur bangsa ini, maka harus dipastikan urusan pangan di Kota Bandung harus mantap dan terjangkau, mantap berarti tersedia dan terjangkau bahwa masyarakat miskin pun bisa membeli,"
Kegiatan Bandung Agri Market yang ketiga kalinya diselenggarakan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung, sarana pemasaran sekaligus promosi hasil urban farming dari 954 RW di Kota Bandung yang sudah melaksanakan program kampung berkebun, "Supaya jelas kita display berbagai jenis urban farming ini agar masyarakat bisa melihat," ujar Ridwan
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah, "Program Kampung berkebun kita sudah mulai sejak tahun 2014, Alhamdulillah program ini cukup berhasil dan sukses bisa dilihat dari semakin variatifnya kegiatan BAM kali ini," ungkapnya.
BAM 2017 juga diselenggarakan sebagai rangkaian untuk memperingati hari jadi Kota Bandung ke-207 dengan menampilkan 30 stand yang diisi oleh kelompok kampung berkebun dari RW terpilih se-Kota Bandung.
Dalam kegiatan ini juga dibagikan kepada masyarakat secara gratis berbagai jenis bibit tanaman, 207 bibit strawberry, 207 bibit pisang cavendish, 207 bibit seledri, selain itu juga dibagikan diberikan 207 benih ikan, 207 cup telur puyuh, 207 cup minuman rumput laut dan 207 botol pestisida nabati.
"Angka 207 dari setiap jenis yang dibagikan merupakan simbol kegiatan BAM ketiga ini merupakan bagian rangkaian dari hari jadi Kota Bandung ke-207, di setiap pembelian minimal Rp.25.000 juga akan mendapatkan satu bibit tanaman produtif secara gratis yang kita sediakan sebanyak 207 pohon," Pungkas Eli
Selain menampilkan berbagai jenis tanaman dalam kesempatan tersebut dilaksanakan juga sosialisasi Gerakan Minum Susu dan Telur kepada 12.800 siswa SD di Kota Bandung.(Red)