BANDUNG,LENTERAJABAR.COM- Ridwan Kamil Walikota Kota Bandung menuturkan, untuk membangun Kota Bandung menjadi kota yang agamis, diperlukan landasan program yang bersandar pada semangat Alquran dan Hadist. Maka dari itu, Pemerintah Kota Bandung telah mengembangkan pembangunan baik secara lahir maupun batin.
Beberapa diantaranya, program Mari Mengaji dengan teknis wajib tadarus bada Maghrib sampai Isya, Sholat Subuh berjamaah, serta program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera).
"Setiap hari Ahad, program Subuh Berjamaah hadir di seluruh masjid di Kota Bandung, karena salah satu visi kebangkitan umat Islam adalah sholat subuh berjamaah. Jika sudah seramai sholat Jumat, Insya Alloh itu awal kebangkitan Islam," katanya.
Selain beberapa program tersebut, ada pula program pembayaran zakat dengan digital. Saat ini kata dia, sudah ada 20 ribu PNS Kota Bandung yang mengumpulkan pembayaran zakatnya melalui digital.
"Alhamdulillah, sebelum membayar zakat digital, setahun hanya terkumpul Rp 6 miliar. Sekarang dengan membayar zakat digital menjadi Rp 30 miliar per tahun. Dengan demikian diharapkan dapat menjangkau mustahiq lebih banyak," ujarnya.
Pemkot Bandung juga tengah membangun gedung pusat pengkajian Alquran di wilayah Bandung Timur. Sehingga gedung ini dikatakannya bisa dipergunakan warga untuk belajar dan mengkaji Alquran.
"Kita sangat konsen dengan pemahaman Al quran, maka di Gedebage dibangun gedung 5 lantai pusat pengkajian Al quran. Mudah-mudahan menjadi warisan bagi umat Islam di Bandung yang sudah 6 kali berturut-turut juara Nasional MTQ Provinsi Jawa Barat," ungkapnya. (Red)