TABANAN,LENTERAJABAR.COM-Masyarakat
yang maju berawal dari keluarga yang berkualitas. Namun untuk membangun
keluarga berkualitas, diperlukan perencanaan yang matang.
"Di
antara syarat meraih kebahagiaan keluarga adalah dengan membuat
perencanaan yang matang tentang pendidikan, ekonomi termasuk jumlah
anak," ujar anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Zainuddin dalam kegiatan
Kampung Keluarga Berencana (KB) di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg
Timur, Tabanan-Bali, Rabu (15/11/2017).
Menurut
Zainuddin, keluarga dengan jumlah anak yang besar memiliki konsekuensi
beban ekonomi dan pendidikan yang berat. Tidak sedikit keluarga yang
gagal karena kurangnya perencanaan rumah tangga. Dia mecontohkan, kodisi
keluarga dengan anak banyak dimana kedua orang tuanya bekerja akan
berdampak pada tidak terurusnya rumah tangga.
"Akhirnya
anak diserahkan ke pembantu. Dididik pembantu, TV, handphone, dan
Youtube. Jadilah keluarga yang bermasalah. Jangan bapak ibu. Jangan
serahkan pendidikan anak pada televisi, handphone, google, atau youtube.
Pendidikan anak adalah tanggung jawab bapak ibu," imbuhnya.
Karena
itu, lanjut dia, jika keluarga dengan jumlah anak cukup dua, maka beban
keluarga lebih ringan. Ayah sebagai kepala rumah tangga bersama istri
dapat mengatur lebih mudah rencana ekonomi dan pendidikan anak.
"Dan
istri tidak perlu bekerja. Cukup suami yang mencari nafkah. Karena
anaknya dua, cukup. Sehingga ibu dapat maksimal mendidik anak-anaknya,
bukan diasuh orang lain," jelas Zainuddin.
Selain
itu, Zainuddin juga berharap program Kampung KB yang sudah berjalan
hampir dua tahun ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih cerdas lagi
dalam mengelola keluarga. "Karena harapannya, agar warga desa seperti
Desa Gadungan ini punya kepedulian juga terhadap program-program
kesejahteraan penduduk," pungkasnya.(Red/Rls)