BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan guru menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Sehingga untuk mendukung kinerja guru dalam melakukan aktifitas pendidikannya, diperlukan perhatian khusus terhadap hak-hak guru.
Demikian hal itu disampaikan Gubernur Ahmad Heryawan yang akrab disapa Kang Aher dalam peringatan Hari Guru Nasional, di Gedung Sate jalan Diponegoro no 22, Kota Bandung, Senin (27/11/2017).
Lebih lanjut dikatakannya,alhamdulillah baru saja memperingati hari guru nasional yang diperingati setiap 25 November, tentu guru menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah bangsa,tutur pria berkacamata ini.
Aher menuturkan, perhatian yang harus diberikan kepada guru agar kualitas mendidiknya semakin meningkat, adalah dengan memberikan pelatihan hingga kesejahteraan.
"Oleh karena itu penting perhatian kepada guru supaya kualitasnya tetap baik, prima ketika mengajar, kemudian salah satunya adalah kita tentu memperhatikan profesionalisme mereka dengan pelatihan-pelatihan, termasuk memerhatikan kesejahteraan mereka," katanya.
Pasalnya dengan terus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan para guru oleh pemerintah, diharapkan para guru dapat optimal dalam melakukan aktifitas pengajaran, baik pendidikan akademik maupun moralitas.
Pihaknya pun memastikan sudah melakukan upaya-upaya tersebut. Terlebih sejak Januari 2017 lalu, berdasarkan pada UU 23 Tahun 2014, Pemprov diberi kewenangan untuk mengelola SMA/SMK.
Ditambahkannya kita sudah mengelola, untuk melanjutkan dari Kabupaten/kota, untuk menghadirkan pemerataan kualitas, agar kualitas di daerah akan mendekati atau sama dengan di kota,jelas Aher.
Sementara itu, pihaknya pun sudah sejak jauh-jauh hari sebelum diberi mandat untuk mengelola SMA/SMK, telah melakukan upaya pemerataan distribusi guru, hingga ke daerah T3 atau daerah tertinggal, terpencil, terluar di Jabar.
"Kita sudah lama memberikan perhatian kepada guru-guru di kawasan terpencil, jauh sebelum ada penugasan provinsi untuk mengelola SMA/SMK, sudah ada, provinsi sudah mengalokasikan," katanya.
Ia pun memastikan, selain Pemprov Jabar sudah menggagas pemerataan kualitas pendidikan di Jabar, tapi juga telah menggagas sekolah ramah anak. "Kita sudah menggagas, sekolah berbasis ramah anak, tidak ada kekerasan, sehingga guru akan menjadi orang tua murid saat di sekolah," pungkasnya.(Red)