Notification

×

Iklan

Iklan

Festival Film Jawa Barat 2017 Diikuti 289 Peserta

Kamis, 14 Desember 2017 | 09:47 WIB Last Updated 2017-12-14T02:47:15Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Sineas senior Indonesia, Deddy Mizwar yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, menyambut positif penyelenggaran Festival Film Jawa Barat (FFJB) ke III-2017. Apalagi jumlah peserta sebanyak 289 film pendek katagori umum, 74 film kategori pelajar, dan 33 kategori video music.

Menurut Demiz, Jawa Barat merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan festival film. Hal ini untuk memberikan ruang kepada para sineas dan komunitas film di Jawa Barat yang jumlahnya terus bertambah, sekitar 500 dan 600 komunitas pada 2015 dan 2016, dan pada 2017 jumlahnya hampir mencapai 1.000 komunitas,

Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2017 kembali digelar akhir tahun ini sebagai ruang berkarya dan berkreasi bagi 1.000-an komunitas film di Jawa Barat. Selain itu, melalui FFJB ini dapat melahirkan sineas-sineas muda dari Jabar dan menambah minat masyarakat untuk menonton Film pendek dengan mengundung kearifan local.

Hal ini dikatakan Wagub Demiz didampingi Sekdisparbud Jabar Agas Hanifiah dan Kabid Industrikreatif Edy Setiadi dan Koordinator Kreator FFJB 2017 Budy Roy, di ruang Manglayang, Gedung Sate, Rabu (13/12).

Dikatakan, acara puncak FFJB 2017 akan dilaksanakan pada 15-16 Desember 2017 di Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jabar atau Dago Tea House Bandung, yang dirangkai dengan pengumuman hasil kompetisi FF Pendek Tk Jabar dan pemberian hadiah Film nominner I s.d III dan 1 (satu) Video Musik Nominner di Tingkat BKPP. Serta pemberian hadiah 7 (tujuh) kategori FF Pendek Tk. Jabar berupa Tropy dan Uang Pembinaan. Selain itu ada juga workshop, pameran film.

Demiz juga mengatakan pada FFJB 2017 ini, Pemprov Jabar melalui Disparbud bekerjasama dengan Tim creator FJJB tidak menentukan tema, baik untuk short movie maupun Music Catagories. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang sebebas mungkin kepada para sineas Jawa Barat, asalkan karyanya tidak berbau SARA dan pornografi termasuk berisikan politik.

"Dengan adanya ruang berkarya dan FFJB, kita harapkan para sineas muda miliki pengetahuan yang baik mengenai film bermutu, dan mendorong lahirnya film-film bermutu di Indonesia. Selain itu, dapat menumbuhkan minat industri film, termasuk pertumbuhan bioskop di Jawa Barat.

Terkait industry Film Pendek, kini dibeberapa daerah mulai timbul bioskop baru yang berada di ruang publik, seperti mall dan pusat perbelanjaan. Bahkan baru-baru ini, telah hadir bioskop baru di Kota Banjar dan selanjutnya di Cianjur, kedepan berdiri bioskop diGarut dan Kota Sukabumi. Selama 2017, katanya berdiri empat bioskop baru di Jawa Barat.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi, sekarang film bisa diluncurkan di tanggal bahkan jam yang sama, baik di New York, Jakarta, atau Kota Banjar, bisa main di waktu bersamaan," katanya.

Ditambahkan Budy Roy (coordinator Tim Kreator FFJB 2017), mengatakan FFJB merupakan sarana asset Jabar dalam mencari sineas muda potensial. Sehingga cukup wajar kalau kominitas film pendek terus berkambang. Bahkan Badan Perfilman Indonesia minta data jumlah kominitas ke Jabar.

Untuk mengetahui sejauh mana keunikan dan kualitas film pendek yang masuk Nominner FFJB 2017, mari datang dan saksikan di Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jabar atau Dago Tea House Bandung, pada Sabtu-malam, 16 Desember 2017.(Red)
×
Berita Terbaru Update