BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Guru menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah bangsa, sehingga perhatian kepada guru harus diberikan supaya kualitasnya tetap prima dalam mendidik generasi bangsa, baik dalam urusan pendidikan akademik dan moralitas.
Menurut Aher, pihaknya juga telah melakukan upaya pemerataan distribusi guru, hingga ke daerah T3 atau daerah tertinggal, terpencil, terluar di Jabar, demi pemerataan.
"Pemprov sudah menggagas pemerataan kualitas pendidikan di Jabar, juga telah menggagas sekolah ramah anak, yakni sebuah sekolah berbasis ramah anak, tidak ada kekerasan, sehingga guru akan menjadi orang tua murid saat di sekolah," katanya.
Sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Hari Guru Nasional (HGN) berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, peran jasa guru yang sangat besar terhadap dirinya.
Aher mengatakan, tak mungkin bisa menjadi presiden, tanpa tempaan dari guru- gurunya di lembaga pendidikan yang pernah ia enyam. "Sehingga, saya ingin sampaikan hormat saya kepada guru-guru yang telah mendidik saya hingga bisa menjadi seperti saat ini," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau para guru supaya tak gagap teknologi dan akan lebih baik lagi guru bisa berkreativitas, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalakan aktivitas belajar-mengajar.
"Tapi guru juga perlu berhati- hati dalam mengawasi anak-anak bahkan dirinya sendiri dalam memanfaatkan kemudahan teknologi dengan akses tanpa batas tersebut,"pungkasnya.(Red).
"Guru berhak mendapatkan pelatihan-pelatihan, termasuk diperhatikan kesejahteraan mereka," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dalam siaran persnya, Minggu (3/11/2017).
Aher memastikan, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya yang disebutkannya. Terlebih sejak Januari 2017 lalu, berdasarkan pada UU 23 Tahun 2014, Pemprov diberi kewenangan untuk mengelola SMA/SMK.
Aher memastikan, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya yang disebutkannya. Terlebih sejak Januari 2017 lalu, berdasarkan pada UU 23 Tahun 2014, Pemprov diberi kewenangan untuk mengelola SMA/SMK.
Menurut Aher, pihaknya juga telah melakukan upaya pemerataan distribusi guru, hingga ke daerah T3 atau daerah tertinggal, terpencil, terluar di Jabar, demi pemerataan.
"Pemprov sudah menggagas pemerataan kualitas pendidikan di Jabar, juga telah menggagas sekolah ramah anak, yakni sebuah sekolah berbasis ramah anak, tidak ada kekerasan, sehingga guru akan menjadi orang tua murid saat di sekolah," katanya.
Sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Hari Guru Nasional (HGN) berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, peran jasa guru yang sangat besar terhadap dirinya.
Aher mengatakan, tak mungkin bisa menjadi presiden, tanpa tempaan dari guru- gurunya di lembaga pendidikan yang pernah ia enyam. "Sehingga, saya ingin sampaikan hormat saya kepada guru-guru yang telah mendidik saya hingga bisa menjadi seperti saat ini," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau para guru supaya tak gagap teknologi dan akan lebih baik lagi guru bisa berkreativitas, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalakan aktivitas belajar-mengajar.
"Tapi guru juga perlu berhati- hati dalam mengawasi anak-anak bahkan dirinya sendiri dalam memanfaatkan kemudahan teknologi dengan akses tanpa batas tersebut,"pungkasnya.(Red).