BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar
Peringatan Hari Bela Negara yang ke 69 di halaman Gedung Sate jalan Diponegoro
no 22 kota Bandung. Selasa (19/12).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selaku inspektur upacara membacakan teks tertulis dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai arahan dalam mengimplementasikan bela negara di dalam kehidupan masyarakat.
Aher sapaannya mengajak masyarakat untuk bisa mengejawantahkan bela negara yang sesungguhnya, karena cinta negara itu adalah tuntutan tanah air, tuntutan kemanusiaan, bahkan tuntutan agama.
"Karena para ulama kita dulu mempertahankan kemerdekaan, diantaranya KH Hasyim Asyari, yang mengajukan resolusi jihad untuk mempertahankan Indonesia dari serbuan sekutu Inggris waktu itu, dan revolusi jihad itu berhasil memersatukan masyarakat untuk bela negara dari semua yang mereka miliki termasuk nyawa, bahkan jargon yang digaungkan oleh para ulama waktu itu, Hubbulwathon Minal Iman, Cinta tanah sebagain dari iman," ujar Aher.
Selanjutnya, masyarakat saat ini harus melakukan realisasi bela negara melalui cara-cara kekinian, sehingga mampu menghalau berbagai ancaman baik secara kulturan maupun ancaman terhadap keutuhan negara dari asing.
Menurut Kang Aher,bentuknya saya kira bentuknya zaman kekinian, dan kemudian mengenyahkan ancaman (lainnya) juga,tuturnya seraya menagatakan Bela negara ini sangat penting. Pasalnya dengan bela negara, Aher menyebut akan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Karena saat ini kondisi negara telah dicecar dengan berbagai ancaman yang dihasilkan oleh dampak kemajuan tekonogi informasi dan kepentingan politik dalam dan luar negeri. Dengan begitu, kecintaan terhadap negara harus terus ditumbuhkan pada setiap generasi.
Disamping itu, bela negara zaman kekinian artinya adalah bagaimana masyarakat dengan berbagai latar belakang profesi, saat ini mampu menjalankan perannya dengan baik untuk membangun bangsa lebih baik.
"Misalnya bagi tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan, bagi guru yang sedang sedang mengajar di daerah terpencil, itu juga bela negara," katanya.
Kemudian, bela negara dari ancaman yang merusak generasi muda pun harus dilakukan. Ia mencontohkan, salah satu yang sangat penting dilakukan saat ini adalah bagaimana menghilangkan peredaran narkotika di masyarakat.
Sehingga dibutuhkan kesadaran di masyarakat bahwa segala bentuk narkotika lambat laun dapat menghancurkan suatu negara karena generasi mudanya tidak mampu berkembang.
"Mengenyahkan narkoba, karena merusak generasi muda kita kedepan, saya kira sangat banyak bentuk bela negara, yakni menghilangkan kemiskinan, pengangguran, termasuk untuk membangun kesejahteraan bersama, itu juga termasuk bela negara, " pungkasnya.(Red/Hms)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selaku inspektur upacara membacakan teks tertulis dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai arahan dalam mengimplementasikan bela negara di dalam kehidupan masyarakat.
Aher sapaannya mengajak masyarakat untuk bisa mengejawantahkan bela negara yang sesungguhnya, karena cinta negara itu adalah tuntutan tanah air, tuntutan kemanusiaan, bahkan tuntutan agama.
"Karena para ulama kita dulu mempertahankan kemerdekaan, diantaranya KH Hasyim Asyari, yang mengajukan resolusi jihad untuk mempertahankan Indonesia dari serbuan sekutu Inggris waktu itu, dan revolusi jihad itu berhasil memersatukan masyarakat untuk bela negara dari semua yang mereka miliki termasuk nyawa, bahkan jargon yang digaungkan oleh para ulama waktu itu, Hubbulwathon Minal Iman, Cinta tanah sebagain dari iman," ujar Aher.
Selanjutnya, masyarakat saat ini harus melakukan realisasi bela negara melalui cara-cara kekinian, sehingga mampu menghalau berbagai ancaman baik secara kulturan maupun ancaman terhadap keutuhan negara dari asing.
Menurut Kang Aher,bentuknya saya kira bentuknya zaman kekinian, dan kemudian mengenyahkan ancaman (lainnya) juga,tuturnya seraya menagatakan Bela negara ini sangat penting. Pasalnya dengan bela negara, Aher menyebut akan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Karena saat ini kondisi negara telah dicecar dengan berbagai ancaman yang dihasilkan oleh dampak kemajuan tekonogi informasi dan kepentingan politik dalam dan luar negeri. Dengan begitu, kecintaan terhadap negara harus terus ditumbuhkan pada setiap generasi.
Disamping itu, bela negara zaman kekinian artinya adalah bagaimana masyarakat dengan berbagai latar belakang profesi, saat ini mampu menjalankan perannya dengan baik untuk membangun bangsa lebih baik.
"Misalnya bagi tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan, bagi guru yang sedang sedang mengajar di daerah terpencil, itu juga bela negara," katanya.
Kemudian, bela negara dari ancaman yang merusak generasi muda pun harus dilakukan. Ia mencontohkan, salah satu yang sangat penting dilakukan saat ini adalah bagaimana menghilangkan peredaran narkotika di masyarakat.
Sehingga dibutuhkan kesadaran di masyarakat bahwa segala bentuk narkotika lambat laun dapat menghancurkan suatu negara karena generasi mudanya tidak mampu berkembang.
"Mengenyahkan narkoba, karena merusak generasi muda kita kedepan, saya kira sangat banyak bentuk bela negara, yakni menghilangkan kemiskinan, pengangguran, termasuk untuk membangun kesejahteraan bersama, itu juga termasuk bela negara, " pungkasnya.(Red/Hms)