BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Jambore Desa (Jade) 2017 yang berlangsung di Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Senin, (11/12/ 2017).
Jumlah peserta jambore yang melibatkan hampir 6.000 desa, jambore ini menjadi yang pertama sekaligus yang terbesar di Indonesia. Kabupaten Bekasi ditetapkan menjadi tuan rumah setelah salah satu desanya, Pasirsari, masuk dalam lima besar desa terbaik seIndonesia.
Sejumlah kegiatan seperti perhelatan budaya, diskusi tentang pengelolaan keuangan desa hingga 'Ngaliwet-Day' digelar pada Jade yang berlangsung hingga Selasa, 12 Desember 2017. Acara akbar ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar didampingi Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
"Ini kegiatan yang patut diapresiasi, karena menjadi yang pertama secara nasional. Kegiatan ini dikemas apik melalui dialog, seminar, cerdas cermat sampai ngaliwet bareng. Sangat positif," kata Deddy. Tercatat 5.312 kepala desa, 645 lurah dan 250 tenaga pendamping antusias mengikuti Jade 2017 ini.
Dikatakan Deddy, Jade 2017 diselenggarakan dalam upaya pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa di Jawa Barat dalam hal pengelolaan keuangan desa. Sekaligus langkah mendorong pembangunan dari daerah.
"Ini menjadi spirit membangun dari pinggirian. Desa tak bisa dianggap lagi terbelakang, hingga primitif. Desa harus menjadi pengharapan kemajuan masyarakat kedepannya. Dan Jade ini adalah jembatannya. Desa menjadi ujung tombak utama pembangunan," ungkapnya.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir, SE menyambut baik perhelatan akbar bagi desa tersebut. Pasalnya, selain perdana digelar, juga diharapkan dapat memotivasi seluruh desa di Jabar untuk berkompetisi secara sehat terutama dalam pengelolaan keuangan maupun administrasi desa.
“Desa ini sebagai lingkup pemerintahan terkecil dalam tatanan kepemerintahan dan garda terdepan untuk melayani segala kebutuhan masyarakatnya,” ujar Syahrir.
Dia menambahkan, kedepannya Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat sebagai mitra kerja dari perangkat desa akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar agar pelaksanaan Jade tersebut lebih optimal dan bermanfaat besar bagi desa di Jabar. “Tentu harus kita dorong kepada pihak terkait untuk mendukung Jade ini agar lebih maksimal,” tandasnya. Pembukaan Jade 2017 ini diawali dengan pawai defile para desa. Defile ini adalah salah satu hal untuk penilaian dari tim juri dalam kegiatan Jade 2017.(Red)
Jumlah peserta jambore yang melibatkan hampir 6.000 desa, jambore ini menjadi yang pertama sekaligus yang terbesar di Indonesia. Kabupaten Bekasi ditetapkan menjadi tuan rumah setelah salah satu desanya, Pasirsari, masuk dalam lima besar desa terbaik seIndonesia.
Sejumlah kegiatan seperti perhelatan budaya, diskusi tentang pengelolaan keuangan desa hingga 'Ngaliwet-Day' digelar pada Jade yang berlangsung hingga Selasa, 12 Desember 2017. Acara akbar ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar didampingi Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
"Ini kegiatan yang patut diapresiasi, karena menjadi yang pertama secara nasional. Kegiatan ini dikemas apik melalui dialog, seminar, cerdas cermat sampai ngaliwet bareng. Sangat positif," kata Deddy. Tercatat 5.312 kepala desa, 645 lurah dan 250 tenaga pendamping antusias mengikuti Jade 2017 ini.
Dikatakan Deddy, Jade 2017 diselenggarakan dalam upaya pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa di Jawa Barat dalam hal pengelolaan keuangan desa. Sekaligus langkah mendorong pembangunan dari daerah.
"Ini menjadi spirit membangun dari pinggirian. Desa tak bisa dianggap lagi terbelakang, hingga primitif. Desa harus menjadi pengharapan kemajuan masyarakat kedepannya. Dan Jade ini adalah jembatannya. Desa menjadi ujung tombak utama pembangunan," ungkapnya.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir, SE menyambut baik perhelatan akbar bagi desa tersebut. Pasalnya, selain perdana digelar, juga diharapkan dapat memotivasi seluruh desa di Jabar untuk berkompetisi secara sehat terutama dalam pengelolaan keuangan maupun administrasi desa.
“Desa ini sebagai lingkup pemerintahan terkecil dalam tatanan kepemerintahan dan garda terdepan untuk melayani segala kebutuhan masyarakatnya,” ujar Syahrir.
Dia menambahkan, kedepannya Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat sebagai mitra kerja dari perangkat desa akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar agar pelaksanaan Jade tersebut lebih optimal dan bermanfaat besar bagi desa di Jabar. “Tentu harus kita dorong kepada pihak terkait untuk mendukung Jade ini agar lebih maksimal,” tandasnya. Pembukaan Jade 2017 ini diawali dengan pawai defile para desa. Defile ini adalah salah satu hal untuk penilaian dari tim juri dalam kegiatan Jade 2017.(Red)