BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana untuk menambah kembali jumlah Jemaah Calon Haji (JCH) di tahun 2018. Hal ini seiring prestasi penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia tahun 2017 ini yang mendapat predikat dengan indeks pelayanan terbaik.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), H. Nizar Ali mengatakan, untuk memberikan pelayanan prima bagi jemaah, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait fasilitas bagi jemaah selama menjalani ibadah haji.
"Alhamdulillah, jumlah JCH yang akan diberangkatkan tahun depan ada kenaikan akibat dari indeks pelayanan haji yang membaik. Tetapi sayangnya, fasilitas yang ada di Mina belum memadai sesuai dengan jumlah jemaah. Mudah-mudahan ini menjadi bahan evaluasi pemerintah Arab untuk menambah fasilitas," ungkapnya saat menghadiri kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Selain berkoordinasi terus dengan kerajaan Arab Saudi, Kementerian Agama juga menyelenggarakan sertifikasi bagi pembimbing manasik haji, salah satunya yang diselenggarakan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang diikuti 100 orang peserta ini berlangsung di Asrama Haji Provinsi Jawa Barat, Bekasi selama 10 hari dimulai dari tanggal 7-16 Desember 2017.
Beberapa narasumber dijadwalkan mengisi kegiatan sertifikasi ini. Tidak hanya berasal dari Kementrian Agama, tetapi mengundang juga dari instansi lain yang terkait dengan penyelenggaraan haji seperti pihak Imigrasi, Kementerian Kesehatan, dan unsur akademisi.
"Saya berharap agar kegiatan ini dapat diikuti dengan baik dan serius, serta semua peserta tidak ada yang tidak mengikuti materi sehingga semua peserta dapat lulus dengan predikat baik," ujarnya.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, H. A. Buchori mengatakan, Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji yang diselenggarakan Kemenag Provinsi Jawa Barat sudah menghasilkan 716 pembimbing haji yang sudah memiliki sertifikasi dan hampir seperempat dari target Menteri Agama RI.
"Diharapkan dengan adanya sertifikasi pembimbing haji ini maka dapat meningkatkan mutu dan kualitas petugas haji sehingga pelayanan penyelenggaraan haji menjadi lebih baik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat," tutur Buchori.(Red)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), H. Nizar Ali mengatakan, untuk memberikan pelayanan prima bagi jemaah, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait fasilitas bagi jemaah selama menjalani ibadah haji.
"Alhamdulillah, jumlah JCH yang akan diberangkatkan tahun depan ada kenaikan akibat dari indeks pelayanan haji yang membaik. Tetapi sayangnya, fasilitas yang ada di Mina belum memadai sesuai dengan jumlah jemaah. Mudah-mudahan ini menjadi bahan evaluasi pemerintah Arab untuk menambah fasilitas," ungkapnya saat menghadiri kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Selain berkoordinasi terus dengan kerajaan Arab Saudi, Kementerian Agama juga menyelenggarakan sertifikasi bagi pembimbing manasik haji, salah satunya yang diselenggarakan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang diikuti 100 orang peserta ini berlangsung di Asrama Haji Provinsi Jawa Barat, Bekasi selama 10 hari dimulai dari tanggal 7-16 Desember 2017.
Beberapa narasumber dijadwalkan mengisi kegiatan sertifikasi ini. Tidak hanya berasal dari Kementrian Agama, tetapi mengundang juga dari instansi lain yang terkait dengan penyelenggaraan haji seperti pihak Imigrasi, Kementerian Kesehatan, dan unsur akademisi.
"Saya berharap agar kegiatan ini dapat diikuti dengan baik dan serius, serta semua peserta tidak ada yang tidak mengikuti materi sehingga semua peserta dapat lulus dengan predikat baik," ujarnya.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, H. A. Buchori mengatakan, Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji yang diselenggarakan Kemenag Provinsi Jawa Barat sudah menghasilkan 716 pembimbing haji yang sudah memiliki sertifikasi dan hampir seperempat dari target Menteri Agama RI.
"Diharapkan dengan adanya sertifikasi pembimbing haji ini maka dapat meningkatkan mutu dan kualitas petugas haji sehingga pelayanan penyelenggaraan haji menjadi lebih baik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat," tutur Buchori.(Red)