BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup di daerah Jawa Barat.
Kodam III Siliwangi mulai bergerak untuk menangani persoalan sungai Citarum. Sebagai langkah awal, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo melepas tim survey sungai Citarum untuk mencari permasalahan yang ada di Citarum.
"Tidak ada kata-kata, selamat bekerja kepada tim survey dan semangat. Mereka akan mencari data yang nantinya akan dipaparkan sehingga permasalahan sepanjang sungai Citarum dilakukan sebaik mungkin," kata Doni saat melepas di Makodam Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).
Doni mengatakan persoalan sungai Citarum ini sudah cukup lama terjadi. Pangkal permasalahan belum selesainya penanganan ini, kata Doni, lantaran selama ini berbagai pihak berjalan sendiri-sendiri.
"Selama puluhan tahun digarap belum terselesaikan. Saya pikir sekarang tidak perlu lagi berpendapat siapa yang bertanggung jawab. Selama ini anggaran besar tapi hanya ada satu masalahnya, tidak adanya kesatuan komando. Maka hari ini harus satu komando," ucap Doni.
Doni mengatakan persoalan sungai Citarum ini sudah cukup lama terjadi. Pangkal permasalahan belum selesainya penanganan ini, kata Doni, lantaran selama ini berbagai pihak berjalan sendiri-sendiri.
"Selama puluhan tahun digarap belum terselesaikan. Saya pikir sekarang tidak perlu lagi berpendapat siapa yang bertanggung jawab. Selama ini anggaran besar tapi hanya ada satu masalahnya, tidak adanya kesatuan komando. Maka hari ini harus satu komando," ucap Doni.
Doni mengatakan perlunya kesatuan komando ini untuk turut mengembalikan kondisi Sungai Citarum yang saat ini terbilang kritis. Kesatuan ini juga nantinya turut menjaga sungai yang memiliki panjang sekitar 308 kilometer.
"Contoh saja dulu di hutan Amazon Brazil banyak ditebang oleh sindikat. Tentara turun melindungi akhirnya selesai. Kalau enggak diselamatkan, ini nyaris habis," kata dia.
Dengan adanya tim tersebut,diharapkan permasalahan yang selama ini terjadi di sungai Citarum dapat selesai. "Puluhan tahun enggak selesai, mudah-mudahan dengan ini bisa selesai," tuturnya.
Kapendam Siliwangi Kolonel M Desi Ariyanto menjelaskan ada sekitar 300 orang yang terlibat dalam tim survey Citarum ini. Ratusan orang tersebut terdiri dari jajaran TNI, Polri, Pemprov Jabar, pegiat lingkungan dan elemen masyarakat lain.
"Tim survey ini akan mencari tahu permasalahannya apa. Nanti butuh apa untuk menanganinya. Waktu surveynya selama satu sampai dua minggu," kata Desi.
Desi menuturkan ratusan orang tersebut akan dibagi ke dalam 20 sektor. Satu sektor akan diisi oleh 18 orang dari berbagai elemen masyarkat. Setiap sektor akan dipimpin oleh anggota TNI dari Kodam Siliwangi berpangkat Kolonel.
"Satu sektor panjangnya sekitar lima belas meter," kata dia. Selepas tim melakukan survey, mereka akan menjelaskan hasil surveynya. Barulah mulai awal tahun 2018, tim tersebut kembali digerakan untuk menangani masalah Citarum.
"Mulai satu Januari bergerak. Selama enam bulan, target kita membersihkan sampah dahulu,"pungkasnya.(Red/Rls)
"Contoh saja dulu di hutan Amazon Brazil banyak ditebang oleh sindikat. Tentara turun melindungi akhirnya selesai. Kalau enggak diselamatkan, ini nyaris habis," kata dia.
Dengan adanya tim tersebut,diharapkan permasalahan yang selama ini terjadi di sungai Citarum dapat selesai. "Puluhan tahun enggak selesai, mudah-mudahan dengan ini bisa selesai," tuturnya.
Kapendam Siliwangi Kolonel M Desi Ariyanto menjelaskan ada sekitar 300 orang yang terlibat dalam tim survey Citarum ini. Ratusan orang tersebut terdiri dari jajaran TNI, Polri, Pemprov Jabar, pegiat lingkungan dan elemen masyarakat lain.
"Tim survey ini akan mencari tahu permasalahannya apa. Nanti butuh apa untuk menanganinya. Waktu surveynya selama satu sampai dua minggu," kata Desi.
Desi menuturkan ratusan orang tersebut akan dibagi ke dalam 20 sektor. Satu sektor akan diisi oleh 18 orang dari berbagai elemen masyarkat. Setiap sektor akan dipimpin oleh anggota TNI dari Kodam Siliwangi berpangkat Kolonel.
"Satu sektor panjangnya sekitar lima belas meter," kata dia. Selepas tim melakukan survey, mereka akan menjelaskan hasil surveynya. Barulah mulai awal tahun 2018, tim tersebut kembali digerakan untuk menangani masalah Citarum.
"Mulai satu Januari bergerak. Selama enam bulan, target kita membersihkan sampah dahulu,"pungkasnya.(Red/Rls)