BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Menjelang akhir tahun 2017 Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulai peletakan
batu pertama pembangunan Masjid Raya Provinsi yang berlokasi di jalan Gedebage kota Bandung.
Pembangunan sarana ibadah ini dirancang di atas danau. Masjid megah bernama Al Jabbar itu dibangun dengan anggaran Rp 913 miliar menggunakan rumus matematika.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan,"Anggaran itu akan digunakan dalam dua tahap. Tahap pertama menghabiskan anggaran Rp 511 miliar. Itu digunakan untuk membuat danau retensi dan satu menara. Targetnya, tahap pertama bisa selesai di akhir tahun 2018,terangnya kepad wartawan usai peletakan batu pertama di lokasi pembangunan di Jalan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (29/12).
"Mulai hari ini pembangunan, kan ini masuk kategori tahun jamak, sehingga di bulan Januari tidak ada jeda, langsung 1 Januari terus dilakukan pembangunan hingga akhir tahun 2018. Insya Allah sampai 70 persen sampai 2018," kata Kang Aher sapak akrab pria berkacamata ini.
Nantinya, bangunan masjid ini berbentuk persegi dengan ukuran 99 x 99 meter terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama akan dibangun museum sejarah nabi. Lalu, lantai dua dan tiga menjadi tempat ibadah yang dapat menampung sekitar 60 ribu jemaah.
Adanya museum adalah implementasi dari sebuah masjid modern yang multifungsi."Di sini bisa untuk manasik, ada juga Museum Asmaul Husna, Museum Nabi Muhammad SAW, sejarah Islam Indonesia, sejarah Islam Jabar. Ada tempat untuk menginap, pelatihan, perpustakaan, pertemuan dan seminar," ucapnya.
Dari proyek itu, ada 21 hektare total lahan yang dibebaskan, 10 hektare di antaranya digunakan untuk badan air danau buatan Gedebage dengan kedalaaman 3 meter dan bisa menampung air hujan. Keberadaan sungai pun dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Bandung setara 15 meter kubik per detik.
"Kami memanfaatkan secara maksimal pembangunan danau buatan ini, selain memiliki fungsi pengendali banjir, cadangan air baku juga sebagai fungsi sosial," pungkasnya.(Red/Hms)
Pembangunan sarana ibadah ini dirancang di atas danau. Masjid megah bernama Al Jabbar itu dibangun dengan anggaran Rp 913 miliar menggunakan rumus matematika.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan,"Anggaran itu akan digunakan dalam dua tahap. Tahap pertama menghabiskan anggaran Rp 511 miliar. Itu digunakan untuk membuat danau retensi dan satu menara. Targetnya, tahap pertama bisa selesai di akhir tahun 2018,terangnya kepad wartawan usai peletakan batu pertama di lokasi pembangunan di Jalan Gedebage, Kota Bandung, Jumat (29/12).
"Mulai hari ini pembangunan, kan ini masuk kategori tahun jamak, sehingga di bulan Januari tidak ada jeda, langsung 1 Januari terus dilakukan pembangunan hingga akhir tahun 2018. Insya Allah sampai 70 persen sampai 2018," kata Kang Aher sapak akrab pria berkacamata ini.
Nantinya, bangunan masjid ini berbentuk persegi dengan ukuran 99 x 99 meter terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama akan dibangun museum sejarah nabi. Lalu, lantai dua dan tiga menjadi tempat ibadah yang dapat menampung sekitar 60 ribu jemaah.
Adanya museum adalah implementasi dari sebuah masjid modern yang multifungsi."Di sini bisa untuk manasik, ada juga Museum Asmaul Husna, Museum Nabi Muhammad SAW, sejarah Islam Indonesia, sejarah Islam Jabar. Ada tempat untuk menginap, pelatihan, perpustakaan, pertemuan dan seminar," ucapnya.
Dari proyek itu, ada 21 hektare total lahan yang dibebaskan, 10 hektare di antaranya digunakan untuk badan air danau buatan Gedebage dengan kedalaaman 3 meter dan bisa menampung air hujan. Keberadaan sungai pun dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Bandung setara 15 meter kubik per detik.
"Kami memanfaatkan secara maksimal pembangunan danau buatan ini, selain memiliki fungsi pengendali banjir, cadangan air baku juga sebagai fungsi sosial," pungkasnya.(Red/Hms)