Menurut anggota FPGerindra, Daddy Rohanady, dalam kegiatan reses ke III/2017 ini, aspirasi dan keluhan masyarakat khususnya di Kab/kota Cirebon dan Kab Indramayu yang merupakan daerah pemilihan saya, pada intinya hampir setiap kegiatan reses, rata-rata aspirasi masyarakat dan konsituen menyampaikan soal, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan masalah sosial.
Lebih lanjut dikatakan legislator yang kritis ini, kegiatan reses itu merupakan kegiatan kewajiban seluruh anggota dewan untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat dan juga untuk mengetahui sejauh mana realisasi pembangunan di daerah pemilihan masing-masing yang didanai oleh APBD Jabar.
Bahkan sewaktu, saya melakukan kegiatan reses di Desa Pamijahan Kecamatan Plumban Kabupaten Cirebon, antusias masyarakat untuk hadir sangat luar biasa. Pada kesempatan tersebut, selain menampung aspirasi dan menyampaikan program kerja ke-dewanan juga kita sampaikan soal bantuan pembangunan yang didanai oleh APBD Jabar, ujar Daddy Rohanady saat ditemui diruang kerja Komisi V DPRD Jabar, Selasa (12/12).
Sewaktu di Desa Pamijahan Kec Plumban, saya didampingi pengurus DPC dan PAC Plumban-Cirebon, juga didampingi Tim Kesehatan Gerindra Pusat juga melakukan bakti social berupa pemeriksaan dan pengobatan “GRATIS”.
Bahkan ada Nenek yang dalam kondisi sakit dengan menggunakan becak sengaja datang ke lokasi kegiatan reses, begitu mendengar saya datang dengan membawa Tim Kesehatan Gerindra. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar, aspirasi masyarakat keterima. Nantinya segala kegiatan reses dan aspirasi masyarakat yang telah di sampaikan akan disampikan kepada Pimpinan Dewan sebagai pertanggung jawaban”, ujarnya.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Kab/Kota Cirebon dan Kab Indramyu, tentunya segala aspirasi masyarakat akan kita perjuangkan dalam rapat Musrenbang dan kita sampaikan ke OPD terkait. Misalkan, aspirasi bidang infrastruktur kita salurkan ke Dinas BMPR, Dinas SDA dan Dinas Kimrum. Untuk bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial, kita sampaikan ke OPD terkait melalui rekan Komisi V, ujar Wakil Ketua Komisi V ini.
Lebih lanjut Daddy mengatakan, bahwa saat ini banyak sebagian dari masyarakat yang belum mengetahui mengenai pentingnya reses. Mereka beranggapan bahwa reses anggota dewan itu hanya kegiatan yang menghambur-hamburkan uang negara saja.
”Anggapan seperti itu salah sekali, kalau ada masyarakat yang berkomentar demikian berarti mereka tidak memahami sistem pemerintahan di negeri ini,” pungkasnya.(Red)
Bahkan sewaktu, saya melakukan kegiatan reses di Desa Pamijahan Kecamatan Plumban Kabupaten Cirebon, antusias masyarakat untuk hadir sangat luar biasa. Pada kesempatan tersebut, selain menampung aspirasi dan menyampaikan program kerja ke-dewanan juga kita sampaikan soal bantuan pembangunan yang didanai oleh APBD Jabar, ujar Daddy Rohanady saat ditemui diruang kerja Komisi V DPRD Jabar, Selasa (12/12).
Sewaktu di Desa Pamijahan Kec Plumban, saya didampingi pengurus DPC dan PAC Plumban-Cirebon, juga didampingi Tim Kesehatan Gerindra Pusat juga melakukan bakti social berupa pemeriksaan dan pengobatan “GRATIS”.
Bahkan ada Nenek yang dalam kondisi sakit dengan menggunakan becak sengaja datang ke lokasi kegiatan reses, begitu mendengar saya datang dengan membawa Tim Kesehatan Gerindra. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar, aspirasi masyarakat keterima. Nantinya segala kegiatan reses dan aspirasi masyarakat yang telah di sampaikan akan disampikan kepada Pimpinan Dewan sebagai pertanggung jawaban”, ujarnya.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Kab/Kota Cirebon dan Kab Indramyu, tentunya segala aspirasi masyarakat akan kita perjuangkan dalam rapat Musrenbang dan kita sampaikan ke OPD terkait. Misalkan, aspirasi bidang infrastruktur kita salurkan ke Dinas BMPR, Dinas SDA dan Dinas Kimrum. Untuk bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial, kita sampaikan ke OPD terkait melalui rekan Komisi V, ujar Wakil Ketua Komisi V ini.
Lebih lanjut Daddy mengatakan, bahwa saat ini banyak sebagian dari masyarakat yang belum mengetahui mengenai pentingnya reses. Mereka beranggapan bahwa reses anggota dewan itu hanya kegiatan yang menghambur-hamburkan uang negara saja.
”Anggapan seperti itu salah sekali, kalau ada masyarakat yang berkomentar demikian berarti mereka tidak memahami sistem pemerintahan di negeri ini,” pungkasnya.(Red)
