BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Dukungan partai politik sangat penting bagi bakal calon Gubernur Jabar,karena tiket dapat melanggeng ke kontensi pemilihan Gubernur itu di dapat dari partai politik.
Cagub yang di usung partai Nasdem ini Ridwan Kamil optimis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan bergabung dalam koalisi partai pendukungnya. Kendati persoalan tersebut tengah dibahas di level pusat.
"Tentu optimis, mudah-mudahan. Kemarin kesana atas inisiatif sendiri karena membuka komunikasi dan mencairkan suasana," katanya kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (5/1/2017).
Walau demikian, Emil sapaan Ridwan Kamil masih belum dapat berbicara banyak tentang kemungkinan nama yang maju sebagai wakilnya untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Mengingat masih dalam pembahasan di partai koalisinya. Terlebih terkait PDI-P, sampai saat ini belum ada kabar terkait perkembangan hubungan dengan partai berlambang banteng tersebut.
"Status saya masih jomblo, perhari ini kalau ditanya belum ada kabar apakah bergabung dengan koalisi atau tidak. Jadi sedang dibahas dilevel ketua umum, belum dapat berspekulasi terlalu jauh, apalgi membicarakan siapa wakilnya atau nama yang dipilih," katanya.
Disinggung mengenai Anton Charliyan, lanjutnya, tidak bisa berbicara banyak karena belum ada keterangan resmi untuk berkoalisi. Sebab nama yang ada di PDI-P yang akan maju cukup banyak.
"Kalau berkoalisi maka tentu PDI-P akan meminta posisi wakil, karena suaranya sangat banyak yaitu 20 kursi. Tanpa bergantung kepada kami , PDI-P bisa mengusung dan maju sendiri," ujarnya.
Diakuinya, untuk persoalan wakilnya dalam posisi pasif sehingga menunggu hasil diskusi dari para partai pengusungnya. Dimana partai pengusungnya saat ini Nasdem, PKB, PPP dan Hanura.
"Posisinya sekarang dalam Pilgub, Ridwan Kamol pasif artinya berjodoh dengan siapa silahkan dari partai koalisi bersepakat. Kalau dijodohkan dengan siapapun saya siap," ucapnya.
Selain itu, Emil tidak menampik adanya kemingkinan bahwa PDIP tidak jadi bergabung dalam partai koalisinya. Namun Ia berharap akan ada hasil yang memberikan kemungkinan terbaik baginya.
"Saya mempercayai satu hal bahwa semua akan indah pada waktunya, memang masih pembahasan mau bergabung atau tidak. Kalau tidak maka akan berjalan sendiri-sendiri,"pungkasnya.(Red)
Cagub yang di usung partai Nasdem ini Ridwan Kamil optimis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan bergabung dalam koalisi partai pendukungnya. Kendati persoalan tersebut tengah dibahas di level pusat.
"Tentu optimis, mudah-mudahan. Kemarin kesana atas inisiatif sendiri karena membuka komunikasi dan mencairkan suasana," katanya kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (5/1/2017).
Walau demikian, Emil sapaan Ridwan Kamil masih belum dapat berbicara banyak tentang kemungkinan nama yang maju sebagai wakilnya untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Mengingat masih dalam pembahasan di partai koalisinya. Terlebih terkait PDI-P, sampai saat ini belum ada kabar terkait perkembangan hubungan dengan partai berlambang banteng tersebut.
"Status saya masih jomblo, perhari ini kalau ditanya belum ada kabar apakah bergabung dengan koalisi atau tidak. Jadi sedang dibahas dilevel ketua umum, belum dapat berspekulasi terlalu jauh, apalgi membicarakan siapa wakilnya atau nama yang dipilih," katanya.
Disinggung mengenai Anton Charliyan, lanjutnya, tidak bisa berbicara banyak karena belum ada keterangan resmi untuk berkoalisi. Sebab nama yang ada di PDI-P yang akan maju cukup banyak.
"Kalau berkoalisi maka tentu PDI-P akan meminta posisi wakil, karena suaranya sangat banyak yaitu 20 kursi. Tanpa bergantung kepada kami , PDI-P bisa mengusung dan maju sendiri," ujarnya.
Diakuinya, untuk persoalan wakilnya dalam posisi pasif sehingga menunggu hasil diskusi dari para partai pengusungnya. Dimana partai pengusungnya saat ini Nasdem, PKB, PPP dan Hanura.
"Posisinya sekarang dalam Pilgub, Ridwan Kamol pasif artinya berjodoh dengan siapa silahkan dari partai koalisi bersepakat. Kalau dijodohkan dengan siapapun saya siap," ucapnya.
Selain itu, Emil tidak menampik adanya kemingkinan bahwa PDIP tidak jadi bergabung dalam partai koalisinya. Namun Ia berharap akan ada hasil yang memberikan kemungkinan terbaik baginya.
"Saya mempercayai satu hal bahwa semua akan indah pada waktunya, memang masih pembahasan mau bergabung atau tidak. Kalau tidak maka akan berjalan sendiri-sendiri,"pungkasnya.(Red)