BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat berharap penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu Jawa Barat bisa bekerja independen dan profesional terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Tahun 2018 adalah tahun politik, Pilkada Serentak siap digelar beberapa bulan lagi sehingga kami meminta kepada teman-teman KPU dan Bawaslu untuk senantiasi menjaga netralitas, bisa bekerja independen dan profesional," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung.
Menurut politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, mengemukakan, para jajaran pengurus di KPU dan Bawaslu Jawa Barat bisa bekerja secara independen dan profesional agar pelaksanaan Pilgub Jawa Barat bisa berjalan sempurna tanpa ada kecurangan apa pun.
"Saya yakin teman-teman di KPU dan Bawaslu bisa menjalankan marwahnya sehingga Pilgub Jawa Barat nanti dapat menghasilkan pemimpin daerah yang betul-betul berkualitas untuk membawa perubahan bagi masyarakat Jawa Barat," kata wakil rakyat daerah pemilihan Sumedang-Majalengka- Subang ini.
Ditambahkan Ineu selain itu,KPU dan Bawaslu Jawa Barat juga diminta untuk lebih gencar melakukan sosialiasi tentang Pilgub Jawa Barat kepada seluruh lapisan masyarakat secara masif agar hajat demokrasi rakyat ini berlangsung semarak dan sukses dengan tingkap partisipasi pemilih besar.
"Beberapa waktu lalu saya diundang KPU Jawa Barat dan di forum tersebut saya minta penyelanggara Pemilu itu bisa betul-betul idependen, menjaga netralitas dan bisa melayani seluruh masyarakat, seperti saudara kita yang disabilitas," ujar Ineu.
Selain kepada penyelenggaran pemilu, Ineu juga meminta kepada pers untuk tetap independen dan menjaga integritasnya terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 dan pilkada di 16 kabupaten/kota.
"Teman-teman pers dan partai politik memiliki standar kerja yang berbeda. Bagaimana pers itu harus bersikap independen dan menjaga integritasnya dan bisa jadi pengontrol sosial saat pelaksanaan Pilgub Jawa Barat 2018 dan pilkada di 16 kabupaten/kota," kata dia.
Saat pilkada serentak nanti pers juga harus bisa tegas dalam membedakan ruang redaksi dengan bisnis."Teman-teman pers juga harus bisa memahami, memperhitungkan risiko buruk dari pemberitaan yang dibuat tidak berdasarkan kode etik jurnalistik dan pers juga wajib memberitahukan atau memberitakan pemilu yang bijak, damai dan baik kepada masyarakat melalui pemberitaannya," pungkas mantan sekretaris Komisi D ini yang juga Ketua Banteng Muda Indonesia Jawa Barat.(Red)
"Tahun 2018 adalah tahun politik, Pilkada Serentak siap digelar beberapa bulan lagi sehingga kami meminta kepada teman-teman KPU dan Bawaslu untuk senantiasi menjaga netralitas, bisa bekerja independen dan profesional," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung.
Menurut politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, mengemukakan, para jajaran pengurus di KPU dan Bawaslu Jawa Barat bisa bekerja secara independen dan profesional agar pelaksanaan Pilgub Jawa Barat bisa berjalan sempurna tanpa ada kecurangan apa pun.
"Saya yakin teman-teman di KPU dan Bawaslu bisa menjalankan marwahnya sehingga Pilgub Jawa Barat nanti dapat menghasilkan pemimpin daerah yang betul-betul berkualitas untuk membawa perubahan bagi masyarakat Jawa Barat," kata wakil rakyat daerah pemilihan Sumedang-Majalengka- Subang ini.
Ditambahkan Ineu selain itu,KPU dan Bawaslu Jawa Barat juga diminta untuk lebih gencar melakukan sosialiasi tentang Pilgub Jawa Barat kepada seluruh lapisan masyarakat secara masif agar hajat demokrasi rakyat ini berlangsung semarak dan sukses dengan tingkap partisipasi pemilih besar.
"Beberapa waktu lalu saya diundang KPU Jawa Barat dan di forum tersebut saya minta penyelanggara Pemilu itu bisa betul-betul idependen, menjaga netralitas dan bisa melayani seluruh masyarakat, seperti saudara kita yang disabilitas," ujar Ineu.
Selain kepada penyelenggaran pemilu, Ineu juga meminta kepada pers untuk tetap independen dan menjaga integritasnya terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 dan pilkada di 16 kabupaten/kota.
"Teman-teman pers dan partai politik memiliki standar kerja yang berbeda. Bagaimana pers itu harus bersikap independen dan menjaga integritasnya dan bisa jadi pengontrol sosial saat pelaksanaan Pilgub Jawa Barat 2018 dan pilkada di 16 kabupaten/kota," kata dia.
Saat pilkada serentak nanti pers juga harus bisa tegas dalam membedakan ruang redaksi dengan bisnis."Teman-teman pers juga harus bisa memahami, memperhitungkan risiko buruk dari pemberitaan yang dibuat tidak berdasarkan kode etik jurnalistik dan pers juga wajib memberitahukan atau memberitakan pemilu yang bijak, damai dan baik kepada masyarakat melalui pemberitaannya," pungkas mantan sekretaris Komisi D ini yang juga Ketua Banteng Muda Indonesia Jawa Barat.(Red)