Notification

×

Iklan

Iklan

PDAM Tirtawening Bandung Bangun Jaringan Distribusi Umum

Kamis, 11 Januari 2018 | 15:26 WIB Last Updated 2018-01-11T08:27:29Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Perusahaanan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung telah menandatangani kontrak untuk pembangunan jaringan distribusi umum (JDU) sebagai upaya meningkatkan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi menjelaskan sesuai dengan kesepakatan antara Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam MoU No: PR.01.030A/87A, 119/550/Kim, 119/290.A/Dipertasih, 616/1017-Bapp tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Perkotaan Bandung Raya Wilayah Selatan.

Pembangunan akan dilakukan di wilayah Blok Tegalega khususnya yang berada di 4 kecamatan yakni, Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung Kidul, Regol dan Astana Anyar dengan cakupan 8 kelurahan diantaranya; Kelurahan Wates, Mengger, Batununggal, Cigeureuh, Mekarwangi, Cibaduyut, Kebon Lega dan Karasak.

"Kami memohon maaf dan kerjasama semua pihak terutama masyarakat kota Bandung yang sedikit terganggu dengan adanya kegiatan ini. Diharapkan proses pengerjaannya bisa lancar dan tepat waktu,"katanya.

"Alhamdulillah kami telah menandatangi kontrak untuk pembangunan JDU yang akan digunakan untuk mendistribusikan air di wilayah Blok Tegalega,"kata Sonny kepada wartawan di Bandung kemarin.
Sonny menyebutkan air minum tersebut diproduksi oleh PT Tirta Gemah Ripah dan dibeli produksinya sebanyak 200 L/D oleh PDAM Tirtawening Bandung untuk dapat melayani 16 ribu sampai 20 ribu pelanggan baik atau sekitar 80 ribu sampai 100 ribu jiwa dengan asumsi satu sambungan rumah sebanyak 5 jiwa.

Lanjutnya pembangunan JDU akan dimulai sejak Januari sampai Maret 2018 dengan metode pelaksanaan pemasangan pipanya sebagian besar dengan cara Horizontal Dirextional Drilling (HDD) atau BOR."Hanya sebagian kecil saja dengan metode opencut beberapa wilayah yang relatif tidak terlalu padat lalu lintasnya,"imbuh Sonny.
Sedangkan pelaksanaan pembangunannya akan dilaksanakan oleh PT Syafa Abadi sebagai Pemenang Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang dalam prosesnya dibentuk oleh bagian Layanan Pengadaan (Balap) Kota Bandung dan didampingi oleh tim TP4D Kejaksaan Negeri Bandung.

Menurut Sonny, untuk pembangunan ‎jaringan distribusi utama sekitar Rp 27 miliar. Sementara untuk pembangunan instalasi pengolahan air minum yang di Cikalong itu sekitar Rp 60 miliar lebih.

“Untuk semua itu sudah ada pelaksananya, pelaksana lelang pengadaan sistem elektronik LPSE dibantu oleh badan pelayanan lelangan ‘Balap’ kota Bandung dan juga meminta pendampingan dari tim TP4D dari Kejari maupun TP4D Kejati,” paparnya. ‎

Sonny pun mengakui sebagian besar anggarannya dari penyertaan modal pemerintah kota (PMP) dari kota Bandung.“Sesungguhnya memang kewajiban dari pemerintah kota yang masih mengharus memberikan pernyataan modal kepada kita,” jelasnya.

“Kita masih banyak stok ataupun modal yang belum diberikan pemerintah kota kepada kita karena masih ada, di dalam Perda penyertaan modal yang harus diserahkan kepada PDM Kota Bandung ini sebesar Rp 2 triliun berarti kita masih belum baru Rp 500 juta masih ada slot besar dan ini kita manfaatkan pengembangan di wilayah selatan,” lanjutnya.

Total target penambahan pelanggan sendiri menurut Sonny sekitar 100 ribu pelanggan baru. Diharapkan penyertaan modalnya lancar jadi pembangunannya bisa selesai di akhir 2018 atau di awal 2019 semua bisa menikmati layanan air minum untuk wilayah blok Gedebage dan Tegallega.

Jadi total pelanggan yang existing ada 163 ribu, 10 ribu sampai 15 ribu ada di daerah sebelah selatan Sukarno-Hatta.(Red)
×
Berita Terbaru Update