Notification

×

Iklan

Iklan

Pengurus Cabang IPSI Kota Bandung Dikukuhkan

Senin, 08 Januari 2018 | 12:43 WIB Last Updated 2018-01-10T05:44:19Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Sebanyak 54 orang Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Bandung Masa Bakti 2017-2021 dilantik di Pendopo Kota Bandung, Senin (8/1/2017). Pelantikan dilakukan oleh Ketua Terpilih Pengurus Daerah IPSI Jawa Barat Pinera Wijaya dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil.

Pada struktur tersebut, Wali Kota Bandung menjabat sebagai ex officio Dewan Pembina IPSI. Sementara itu, Ridwan Kamil sendiri diangkat menjadi Dewan Pertimbangan. Dalam struktur kepengurusan, terdapat pula 8 orang dewan pembina, 12 orang dewan pertimbangan, dan 9 orang majelis pakar.

Pada pengukuhan ini, Cece Muharam dinobatkan sebagai Ketua Pengurus Cabang IPSI Kota Bandung, dengan Reggi Kayong Munggaran sebagai sekretaris dan Edi Waluyo sebagai bendahara. Sebelumnya, Cece Muharam adalah Sekretaris Umum IPSI Kota Bandung yang terpilih secara aklamasi saat musyawarah IPSI pada 28 Desember 2017 lalu.

Wali Kota Bandung menekankan, IPSI harus menjadi penggerak pelestarian pencak silat di Kota Bandung. Menurutnya, pencak silat bisa lestari salah satunya adalah dengan hadirnya organisasi yang baik dan sistematis."Tidak mungkin budaya bisa hebat tanpa gerak organisasi," ucap Ridwan.

Bagi Ridwan, pencak silat bukan sekadar seni gerak dan olahraga. Pencak silat diakui di Indonesia memiliki nilai filosofis dan budaya yang kental.

Di dalam bela diri itu, ada unsur seni musik dan seni berpakaian yang tidak dimiliki oleh seni bela diri lain di dunia. Selain itu, ada pula adab-adab kesopanan dan nilai kehidupan yang diajarkan saat berlatih pencak silat.

Hal itulah yang juga disampaikan Ridwan dalam pidatonya di Gedung UNESCO di Paris, Perancis, beberapa waktu lalu guna melobi organisasi kebudayaan dunia itu agar menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda.

Ia diminta oleh pemerintah pusat untuk menjadi juru bicara mewakili Indonesia di UNESCO. Saat itu, ia juga membawa serta grup pencak silat Kota Bandung untuk menampilkan keistimewaan pencak silat Indonesia.

"Jadi saya bilang itulah yang membedakan pencak silat, bukan hanya urusan gerak, didalamnya ada sopan santun, nilai silih asah, silih asih, dan silih asuh," ujarnya.

Oleh karena itu, ia juga menitipkan agar IPSI Kota Bandung melakukan inovasi dalam mengembangkan pencak silat agar sesuai jargonnya, Pencak Silat Mendunia.

Ia mengusulkan kepada IPSI agar mendesentralisasikan pembinaan pencak silat, tidak hanya berbasis paguron (perguruan) tetapi juga berbasis RW atau sekolah.

"Berbasis wilayah ini penting, sehingga daripada anak main gadget habis waktunya dan tidak terlatih motorik dan mentalnya, pencak silat ini solusinya," tuturnya.(Red)
×
Berita Terbaru Update