BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Calon Gubenur Jawa Barat Deddy Mizwar yang diusung partai Demokrat menyebut Dedi Mulyadi dari partai Golkar merupakan pasangannya di Pilgub Jabar ini adalah figur yang cerdas dan bekerja keras.
Menurut Kang Demiz sapaan akrab pria ini menceritakan, perjalanan kami berdua sebelum hari ini dideklarasikan dan berjodoh itu melewati berbagai rintangan yakni pernah ditinggalkan oleh partai yang pertama kali mengusung.
"Perjalanan kami berdua setelah saya ditinggal kereta dua kali, Dedi Mulyadi kehilangan kereta sekali akhirnya ganti msinis dan dapat lagi keretanya," kata Demiz saat memberikan orasi deklarasi di Gedung Sabuga jalan Tamansari Kota Bandung, Selasa (9/1).
Lebih diakatakan Demiz, dirinya sempat berfikir untuk mundur dan tidak mencalonkan ketika dua kali dirinya ditinggalkan oleh partai, akan ada hal yang membuat terus berjuang, yakni seorang kakek tua yang memeluk dirinya saat meresmikan jembatan sederhana.
"Saya berfikir lebih baik mundur saja tetapi saya lihat, saya bertemu dengan seorang kakek saat meresmikan jembatan sederhana dia peluk saya, karena sudah 70 tahun menantikan jembatan ini dan sekarang baru hadir," katanya.
Ditambahkannya sehingga pada akhirnya, dirinya bertemu dengan Dedi Mulyadi, dan itu menjadi suratan tangan dan takdir Tuhan untuk tetap maju dalam Pilgub Jabar ini yang akan dilaksanakan pencoblosan tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
"Saya bertemu dengan Dedi Mulyadi merupakan suratan tangan dan campur tangan sehingga kami berdua mendapatkan tanda tangan," pungkasnya jendral Nagabonar ini.(Red)
Menurut Kang Demiz sapaan akrab pria ini menceritakan, perjalanan kami berdua sebelum hari ini dideklarasikan dan berjodoh itu melewati berbagai rintangan yakni pernah ditinggalkan oleh partai yang pertama kali mengusung.
"Perjalanan kami berdua setelah saya ditinggal kereta dua kali, Dedi Mulyadi kehilangan kereta sekali akhirnya ganti msinis dan dapat lagi keretanya," kata Demiz saat memberikan orasi deklarasi di Gedung Sabuga jalan Tamansari Kota Bandung, Selasa (9/1).
Lebih diakatakan Demiz, dirinya sempat berfikir untuk mundur dan tidak mencalonkan ketika dua kali dirinya ditinggalkan oleh partai, akan ada hal yang membuat terus berjuang, yakni seorang kakek tua yang memeluk dirinya saat meresmikan jembatan sederhana.
"Saya berfikir lebih baik mundur saja tetapi saya lihat, saya bertemu dengan seorang kakek saat meresmikan jembatan sederhana dia peluk saya, karena sudah 70 tahun menantikan jembatan ini dan sekarang baru hadir," katanya.
Ditambahkannya sehingga pada akhirnya, dirinya bertemu dengan Dedi Mulyadi, dan itu menjadi suratan tangan dan takdir Tuhan untuk tetap maju dalam Pilgub Jabar ini yang akan dilaksanakan pencoblosan tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
"Saya bertemu dengan Dedi Mulyadi merupakan suratan tangan dan campur tangan sehingga kami berdua mendapatkan tanda tangan," pungkasnya jendral Nagabonar ini.(Red)