BANDUNG,LENTERAJABAR-COM-Persoalan lingkungan merupakan isu strategis yang harus disikapiserta dicarikan solusi terbaiknya.
Menyikapi hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai mana diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa memandang, dengan berkembangnya perkotaan dan pertumbuhan masyarakat menyebabkan volume sampah di berbagai daerah meningkat.
Menyikapi hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai mana diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa memandang, dengan berkembangnya perkotaan dan pertumbuhan masyarakat menyebabkan volume sampah di berbagai daerah meningkat.
Lebih lanjut dikatakan Iwa kepada wartawan usai membuka Membuka Workshop Pengelolaan Sampah Menjadi Energi, yang digagas oleh Kemenko Maritim, bersama Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Hotel Luxton Bandung, jalan Ir Juanda kota Bandung Rabu (28/2).
Menurutnya untuk itu perlu adanya antisipasi penanganan dan pengelolaan sampah yang mampu dimanfaatkan menjadi nilai ekonomis,papar Iwa.
Ditambahkannya workshop ini membahas pengelolaan sampah menjadi energi seperti kita telah ketahui bersama di daerah otonomi daerah sekarang ini pengelolaan sampah menjadi masalah tersendiri, berkembangnya perkotaan dan berkembangnya lahan yang dibangun, serta berbagai kegiatan perkotaan akhirnya berakibat meningkatnya volume timbunan sampah," ungkap Iwa.
Disisi lain penyediaan lahan untuk tempat pemprosesan akhir sampah mengalami kendala keterbatasan lahan, sehingga mengalami kendala, maka perlu dilakukan pengelolaan sampah secara secara terpadu dengan memanfaatkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Menurutnya untuk itu perlu adanya antisipasi penanganan dan pengelolaan sampah yang mampu dimanfaatkan menjadi nilai ekonomis,papar Iwa.
Ditambahkannya workshop ini membahas pengelolaan sampah menjadi energi seperti kita telah ketahui bersama di daerah otonomi daerah sekarang ini pengelolaan sampah menjadi masalah tersendiri, berkembangnya perkotaan dan berkembangnya lahan yang dibangun, serta berbagai kegiatan perkotaan akhirnya berakibat meningkatnya volume timbunan sampah," ungkap Iwa.
Disisi lain penyediaan lahan untuk tempat pemprosesan akhir sampah mengalami kendala keterbatasan lahan, sehingga mengalami kendala, maka perlu dilakukan pengelolaan sampah secara secara terpadu dengan memanfaatkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
"Ini mungkin yang menjadi fokus kita dan selanjutnya sesuai dengan UU No 8 Tahun 2008 tentang pengolahan dan pemprosesan akhir sampah dengan cara open damping. Ini cukup memilukan, seperti halnya di Leuwigajah itu menjadi salah satu energi untuk terbentuknya UU tersebut.
Oleh karena itu, kita perlu duduk bersama untuk merumuskan teknologi pengelolaan sampah yang tepat berdasarkan karakteristik sampah," pungkasnya.(Red)
Oleh karena itu, kita perlu duduk bersama untuk merumuskan teknologi pengelolaan sampah yang tepat berdasarkan karakteristik sampah," pungkasnya.(Red)