BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Tb Hasanudin dan Anton Charliyan (Hasanah) melaporkan dugaan black campaign (kampanye hitam) yang menyerang pasangan tersebut ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Jabar Jalan Turangga Kota Bandung, Rabu (14/3).
Tim Advokasi pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan atau Hasanah melaporkan Instragram @perisai.rakyat21 ke Bawaslu, di Bandung, Rabu, karena akun itu memuat konten kampanye hitam dan mengutarakan ujaran kebencian kepada kontestan nomor 2 pada Pilgub Jabar itu.
"Hari ini, kami dari Tim Advokasi Hasanah melaporkan akun Instagram @perisai.rakyat21 ke Bawaslu Provinsi Jawa Barat karena terkait kampanye hitam," kata Tim Advokasi Pasangan Hasanah Indra Sudrajat yang datang membawa salinan dari postingan akun tersebut.
Indra mengatakan akun @perisai.rakyat21 mengunggah konten berupa empat foto secara bersama pada Senin (12/3) pukul 09.00 WIB.Foto-foto yang diunggah akun tersebut berisikan kata-kata seperti "Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 HASETAN Hasanuddin-Anton Setan".
"Jadi tadi malam itu kita temukan di Ig (Instagram) sudah ramai bahwa ada postingan ini. Kemudian kita `screenshoot`, kemudian kita laporkan ke Bawaslu. Ini diposting sekitar 15 atau 16 jam yang lalu atau jam 9 malam kemarin," katanya.
Indra Sudrajat mengatakan pihaknya terpaksa melaporkan sebuah akun media sosial bernama perisai.rakyat21 yang diduga telah melakukan serangan kampanye hitam dan fitnah terhadap pasangan Hasanah.
Salah satu yang diposting akun tersebut adalah mempelesetkan singkatan Hasanah (Hasanudin-Anton Amanah). Postingan berupa gambar dan tulisan itu diposting akun tersebut pada Selasa (13/3) malam sekitar pukul 21.00. Postingan tersebut kemudian ditemukan tim Hasanah pada Rabu (14/3) pagi.
"Ini sudah keterlaluan. Kita menemukan di Instagram ada yang memposting gambar dan kata-kata yang tidak pantas yang dialamatkan kepada pasangan Hasanah," kata Indra.
Selama ini, kata dia, pasangan Hasanah memang kerap mendapat "serangan" dan difitnah macam-macam di media sosial. Namun karena dinilai sudah keterlaluan, pasangan Hasanah akhirnya melaporkan kampanye hitam itu ke Bawaslu Jabar.
Tim Advokasi pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan atau Hasanah melaporkan Instragram @perisai.rakyat21 ke Bawaslu, di Bandung, Rabu, karena akun itu memuat konten kampanye hitam dan mengutarakan ujaran kebencian kepada kontestan nomor 2 pada Pilgub Jabar itu.
"Hari ini, kami dari Tim Advokasi Hasanah melaporkan akun Instagram @perisai.rakyat21 ke Bawaslu Provinsi Jawa Barat karena terkait kampanye hitam," kata Tim Advokasi Pasangan Hasanah Indra Sudrajat yang datang membawa salinan dari postingan akun tersebut.
Indra mengatakan akun @perisai.rakyat21 mengunggah konten berupa empat foto secara bersama pada Senin (12/3) pukul 09.00 WIB.Foto-foto yang diunggah akun tersebut berisikan kata-kata seperti "Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 HASETAN Hasanuddin-Anton Setan".
"Jadi tadi malam itu kita temukan di Ig (Instagram) sudah ramai bahwa ada postingan ini. Kemudian kita `screenshoot`, kemudian kita laporkan ke Bawaslu. Ini diposting sekitar 15 atau 16 jam yang lalu atau jam 9 malam kemarin," katanya.
Indra Sudrajat mengatakan pihaknya terpaksa melaporkan sebuah akun media sosial bernama perisai.rakyat21 yang diduga telah melakukan serangan kampanye hitam dan fitnah terhadap pasangan Hasanah.
Salah satu yang diposting akun tersebut adalah mempelesetkan singkatan Hasanah (Hasanudin-Anton Amanah). Postingan berupa gambar dan tulisan itu diposting akun tersebut pada Selasa (13/3) malam sekitar pukul 21.00. Postingan tersebut kemudian ditemukan tim Hasanah pada Rabu (14/3) pagi.
"Ini sudah keterlaluan. Kita menemukan di Instagram ada yang memposting gambar dan kata-kata yang tidak pantas yang dialamatkan kepada pasangan Hasanah," kata Indra.
Selama ini, kata dia, pasangan Hasanah memang kerap mendapat "serangan" dan difitnah macam-macam di media sosial. Namun karena dinilai sudah keterlaluan, pasangan Hasanah akhirnya melaporkan kampanye hitam itu ke Bawaslu Jabar.
Ditambahkan Indra,setelah dari Bawaslu ini kami akan laporkan juga ke Polda Jabar,Ia berharap Bawaslu dan Polda Jabar segera menindaklanjuti laporan tersebut dan secepatnya mengungkap dan menangkap pemilik akun maupun aktor intelektualnya.
Terlebih, Bawaslu dan Polda Jabar pun telah mendeklarasikan menolak hoax dan kampanye hitam.
"Kami khawatir serangan-serangan seperti ini bisa memicu konflik hotizontal dan membuat Pilkada ini jadi tidak kondusif. Kami mohon Bawaslu dan kepolisian segera mengungkap kasus-kasus seperti ini," pungkasnya.(Red)
Terlebih, Bawaslu dan Polda Jabar pun telah mendeklarasikan menolak hoax dan kampanye hitam.
"Kami khawatir serangan-serangan seperti ini bisa memicu konflik hotizontal dan membuat Pilkada ini jadi tidak kondusif. Kami mohon Bawaslu dan kepolisian segera mengungkap kasus-kasus seperti ini," pungkasnya.(Red)