dengan tema “Penguatan Program Integrasi Kampung KB Dalam Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia Jawa Barat Yang Maju dan Sejahtera” .kegiatan ini dihadiri oleh Para Pemangku Kepentingan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dari 27 Kab/Kota se Jawa Barat dan Mitra Kerja BKKBN dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Salah satu bentuk upaya nyata pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam upaya mewujudkan 9 Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) dan melaksanakan Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 adalah dengan pembentukan Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB).
“Dari laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan di Kampung KB dari awal pencanangan di Cirebon, Jawa Barat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua tahun lalu sampai dengan saat ini, Kampung KB telah dicanangkan di 7.657 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia”, ungkap Sigit.
Plt Kepala BKKBN mengatakan, sebagian Kampung KB baru berisi kegiatan, seperti layanan KB,kesehatan, dan PKK. Program dari sektor lain yang mengarah pada pembangunan sumber daya manusia belum banyak yang terintegrasi di dalamnya. Karena itulah, peningkatan kualitas Kampung KB menjadi salah satu prioritas BKKBN di 2018 ini.
"Dukungan komitmen yang bersinergi dan terpadu dari para Pemangku Kepentingan dan Mitra Kerja ini, diperlukan secara operasional mulai dari tingkat pusat hingga ke lini lapangan”, jelas Plt. Kepala BKKBN.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso (Teguh)mengatakan,sejumlah sasaran dalam program KKBPK di Jabar mampu melampaui sasaran yang ditetapkan dalam mendukung sasaran nasional,namun ada juga yang perlu di dorong lagi dalam tahun 2018 ini ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Teguh,beberapa pencapaian positif seperti angka fertilitas total rate/TFR dan pemakaian kontrasepsi(Constraception Prevalenc Rate).Pencapaian TFR mampu melampaui sasaran sebesar, 2,24 anak per wanita usia subur(Susenas 2016) dari sasaran 2,38 di tahun 2017. Demikian pula dengan CPR yang sudah pada posisi 74,91 % (statistic rutin/RR) dari 65,6%.
Selain itu sasaran yang melampaui target,seperti persentase peserta KB aktif MKJP(metode kontrasepsi jangka panjang), angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun) dan persentase kehamiln tidak diinginkan (KTD).
Menurut Teguh maka forum Rakorda ini perlu untuk mengkoordinasikn beberapa rencana strategis program KKBPK tingkat nasional untuk diimplementasikan di Jawa Barat.Dalam hal ini BKKBN di berikan amanat untuk mensukseskan 9 agenda Prioritas Nasional(Nawacita). Seperti pada Nawacita ke-3:Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa. Nawacita ke-5:Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan Nawacita ke-8: Melaksanakan Revolusi Karakter Bangsa.
Keberpihakan KKBPK terebut di wujudkan melalui Program Kampung KB.Melalui Kampung KB diharapkan program KKBPK dapat terintegrasi dengan lintas sektoral terkait dalam mewujudkan keluarga kecil berkulitas dengan semangat gotongroyong dn kemandirian dalam rangka meningkatkan kualitas hudup masyarakat di tingkatan wilayah diman Kampung KB berada,papar teguh seraya menambahkan saat ini di Jabar telah terbentuk sebanyak 1325 Kampung KB tersebar di 27 Kabupaten dan Kota,pungksnya.(Red)