BANDUNG, LENTERAJABAR.COM-Korban banjir bandang di Cicaheum, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati membutuhkan pasokan air bersih. Hingga saat ini belum ada bantuan.
Warga dibantu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mulai membersihkan lumpur sisa banjir bandang yang menerjang wilayah Cicaheum, Selasa (20/3/2018) kemarin.
Pantauan di lapangan, lumpur tebal masih menutupi gang dan rumah warga yang berada di RW 04 , Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Rabu (21/3/2018). Secara gotong-royong masyarakat membersihkan material lumpur dengan peralatan seadanya.
Neni warga di RT 02/04, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati menuturkan, saat ini warga sangat membutuhkan pasokan air bersih. Karena sampai siang ini pasokan air bersih belum datang.
"Sekarang butuhnya air bersih. Untuk bersihkan rumah," kata Neni, saat ditemui di rumahnya.
Senada dengan Neni (42), warga lainnya juga membutuhkan pasokan air bersih. Selain itu warga juga butuh alat yang bisa membantu untuk membersihkan material lumpur. "Butuhnya air bersih dan juga alat untuk bersihkan lumpur," ujar Ade.
Ade juga mengungkapkan, kejadian banjir kali ini terbilang cukup parah. Pada tahun 1982 banjir serupa pernah terjadi namun tidak membawa material lumpur separah seperti sekarang ini.
"Banjir emang suka banjir tapi enggak parah kayak gini. Dulu pernah juga pada tahun 1982 sekarang terjadi lagi,"tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPPK Kota Bandung Ferdi Ligaswara menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM Tirtawening untuk menyediakan air bersih.
Warga dibantu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mulai membersihkan lumpur sisa banjir bandang yang menerjang wilayah Cicaheum, Selasa (20/3/2018) kemarin.
Pantauan di lapangan, lumpur tebal masih menutupi gang dan rumah warga yang berada di RW 04 , Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Rabu (21/3/2018). Secara gotong-royong masyarakat membersihkan material lumpur dengan peralatan seadanya.
Neni warga di RT 02/04, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati menuturkan, saat ini warga sangat membutuhkan pasokan air bersih. Karena sampai siang ini pasokan air bersih belum datang.
"Sekarang butuhnya air bersih. Untuk bersihkan rumah," kata Neni, saat ditemui di rumahnya.
Senada dengan Neni (42), warga lainnya juga membutuhkan pasokan air bersih. Selain itu warga juga butuh alat yang bisa membantu untuk membersihkan material lumpur. "Butuhnya air bersih dan juga alat untuk bersihkan lumpur," ujar Ade.
Ade juga mengungkapkan, kejadian banjir kali ini terbilang cukup parah. Pada tahun 1982 banjir serupa pernah terjadi namun tidak membawa material lumpur separah seperti sekarang ini.
"Banjir emang suka banjir tapi enggak parah kayak gini. Dulu pernah juga pada tahun 1982 sekarang terjadi lagi,"tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPPK Kota Bandung Ferdi Ligaswara menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM Tirtawening untuk menyediakan air bersih.
Ferdi berharap pasokan air bersih bisa segera tiba. "Kita sudah koordinasi kita juga lagi nunggu PDAM," ucapnya.(Red/Rls)