BANDUNG LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana meresmikan hubungan kerja sama dengan Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan meski sudah berjalan baik sejak 2010 lalu sejatinya hubungan kedua provinsi ini masih ganjil.
"Kami dulu merasa kerjasama biasa-biasa saja belum mendalam, tapi perkembangan demi perkembangan, atlet Jabar ke Gyeong, pelatih Gyeongsangbuk ke Jabar, jadi perannya susah dipisahkan," katanya dalam jamuan makan siang di rumah dinas Gubernur Gyeongsangbuk-Do Kim Kwan Yong, Jumat (27/4).
Hubungan terasa ganjil mengingat biasanya Pemprov dengan provinsi lain di Asia atau Eropa menjalin kerjasama sister city atau sister province terlebih dahulu sebelum melangkah dalam bentuk kerjasama yang lebih teknis.
"Di sini terbalik, kerjasama dulu MoU-nya belum. Baru MoU olahraga tapi belum sister province antara dua pemerintahan secara resmi. Sebagai adik saya meminta kepada kakaknya supaya kerjasama yang sudah resmi ditingkatkan menjadi kerjasama sister province," ujarnya dengan menyebut Gubernur Kim sebagai kakak.
Aher mengaku pihaknya sangat mengapresiasi dan terharu dengan sambutan Gubernur Kim dan jajarannya yang sangat luar biasa. Sejak tiba di provinsi tersebut untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kyungwoon, Aher dan rombongan diperlakukan sangat istimewa oleh tuan rumah.
Mulai dari menggelar jamuan siang berbalut hiburan dan menu khas di rumah dinas yang dikatakan Kim hanya dipakai mengundang tokoh spesial, kemudian Aher dan Netty Heryawan diboyong ke pemukiman kantor Gubernur dimana seluruh pegawai di sana sudah menunggu. Barisan para pemain alat musik menyenandungkan lagu-lagu Nasional hingga favorit Aher.
Setelahnya rombongan diajak memasuki gedung megah berasitektur kuno namun memiliki fasilitas modern. Ada galeri seni, inovasi ekonomi kreatif, robot dan ruang-ruang modern serba terbuka yang ditegaskan Kim untuk mendekatkan layanan publik pada masyarakat.
Belum cukup, Aher juga didaulat memberikan pidato dalam acara Welcome Reception Gyeongbuk Sport Festival ke-56 yang berlangsung megah dan meriah. "Kami dari Jabar sangat gembira, di luar dugaan perhatian Pemerintah Gyeongsangbuk-Do ke Jabar sangat luar biasa," katanya.
Di tempat yang sama Gubernur Kim Kwan Yong mengaku hubungan Indonesia-Korea Selatan yang sudah berjalan kuat 45 tahun ini mendorong pihaknya memberikan penghormatan pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Apalagi jumlah penduduk Jawa Barat sama besarnya dengan jumlah penduduk Korea Selatan," tuturnya.
Kim menilai meski kerjasama antara Jabar dengan pihaknya baru sebatas bidang keolahragaan, namun komitmen Gubernur Jabar dalam memperhatikan masyarakatnya terlihat kuat. "Menurut saya, bapak sudah paham bagaimana mendorong masyarakat bersaing dalam dunia global ini. Saya menemui seorang gubernur yang memiliki wewenang dan komitmen kuat," ujarnya.
Pihaknya mengaku siap bekerjasama lebih jauh dengan Pemprov Jabar dimana rencananya pada 8 Mei mendatang dirinya akan datang ke Bandung. Gubernur Aher pun langsung menugaskan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution dan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Prov. Jabar Yudha Munajat Saputra untuk menyusun rencana kerjasama.
Eddy M Nasution menambahkan hubungan kerjasama antara dua provinsi ini masih tidak jauh dari olahraga. Namun pihaknya lebih membidik bagaimana perkembangan keolahragaan di Gyeongsangbuk melahirkan kesadaran civil society yang kuat. "Kerjasama tidak hanya soal olahraganya tapi memanfaatkan kerjasama ini untuk membangun masyarakat lewat event-event rutin," tuturnya.
Jabar menurutnya bisa belajar banyak dari format yang dikembangkan Gyeongsangbuk juga kota di negara lain yang berkembang setelah berhasil mengelola event olahraga yang mendorong keterlibatan penuh warga. "Contohnya Muenchen, Sao Paulo, Beijing, bahkan Seoul sendiri. Ini juga membawa dampak ekonomi," tegasnya.(Red/Hms)
"Kami dulu merasa kerjasama biasa-biasa saja belum mendalam, tapi perkembangan demi perkembangan, atlet Jabar ke Gyeong, pelatih Gyeongsangbuk ke Jabar, jadi perannya susah dipisahkan," katanya dalam jamuan makan siang di rumah dinas Gubernur Gyeongsangbuk-Do Kim Kwan Yong, Jumat (27/4).
Hubungan terasa ganjil mengingat biasanya Pemprov dengan provinsi lain di Asia atau Eropa menjalin kerjasama sister city atau sister province terlebih dahulu sebelum melangkah dalam bentuk kerjasama yang lebih teknis.
"Di sini terbalik, kerjasama dulu MoU-nya belum. Baru MoU olahraga tapi belum sister province antara dua pemerintahan secara resmi. Sebagai adik saya meminta kepada kakaknya supaya kerjasama yang sudah resmi ditingkatkan menjadi kerjasama sister province," ujarnya dengan menyebut Gubernur Kim sebagai kakak.
Aher mengaku pihaknya sangat mengapresiasi dan terharu dengan sambutan Gubernur Kim dan jajarannya yang sangat luar biasa. Sejak tiba di provinsi tersebut untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kyungwoon, Aher dan rombongan diperlakukan sangat istimewa oleh tuan rumah.
Mulai dari menggelar jamuan siang berbalut hiburan dan menu khas di rumah dinas yang dikatakan Kim hanya dipakai mengundang tokoh spesial, kemudian Aher dan Netty Heryawan diboyong ke pemukiman kantor Gubernur dimana seluruh pegawai di sana sudah menunggu. Barisan para pemain alat musik menyenandungkan lagu-lagu Nasional hingga favorit Aher.
Setelahnya rombongan diajak memasuki gedung megah berasitektur kuno namun memiliki fasilitas modern. Ada galeri seni, inovasi ekonomi kreatif, robot dan ruang-ruang modern serba terbuka yang ditegaskan Kim untuk mendekatkan layanan publik pada masyarakat.
Belum cukup, Aher juga didaulat memberikan pidato dalam acara Welcome Reception Gyeongbuk Sport Festival ke-56 yang berlangsung megah dan meriah. "Kami dari Jabar sangat gembira, di luar dugaan perhatian Pemerintah Gyeongsangbuk-Do ke Jabar sangat luar biasa," katanya.
Di tempat yang sama Gubernur Kim Kwan Yong mengaku hubungan Indonesia-Korea Selatan yang sudah berjalan kuat 45 tahun ini mendorong pihaknya memberikan penghormatan pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Apalagi jumlah penduduk Jawa Barat sama besarnya dengan jumlah penduduk Korea Selatan," tuturnya.
Kim menilai meski kerjasama antara Jabar dengan pihaknya baru sebatas bidang keolahragaan, namun komitmen Gubernur Jabar dalam memperhatikan masyarakatnya terlihat kuat. "Menurut saya, bapak sudah paham bagaimana mendorong masyarakat bersaing dalam dunia global ini. Saya menemui seorang gubernur yang memiliki wewenang dan komitmen kuat," ujarnya.
Pihaknya mengaku siap bekerjasama lebih jauh dengan Pemprov Jabar dimana rencananya pada 8 Mei mendatang dirinya akan datang ke Bandung. Gubernur Aher pun langsung menugaskan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution dan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Prov. Jabar Yudha Munajat Saputra untuk menyusun rencana kerjasama.
Eddy M Nasution menambahkan hubungan kerjasama antara dua provinsi ini masih tidak jauh dari olahraga. Namun pihaknya lebih membidik bagaimana perkembangan keolahragaan di Gyeongsangbuk melahirkan kesadaran civil society yang kuat. "Kerjasama tidak hanya soal olahraganya tapi memanfaatkan kerjasama ini untuk membangun masyarakat lewat event-event rutin," tuturnya.
Jabar menurutnya bisa belajar banyak dari format yang dikembangkan Gyeongsangbuk juga kota di negara lain yang berkembang setelah berhasil mengelola event olahraga yang mendorong keterlibatan penuh warga. "Contohnya Muenchen, Sao Paulo, Beijing, bahkan Seoul sendiri. Ini juga membawa dampak ekonomi," tegasnya.(Red/Hms)