“Saya minta, seluruh Indonesia harus zero, saya berikan target bulan ini selesai, seluruh indonesia, nanti bulan ramadhan tidak ada lagi miras,” kata Syafruddin melansir laman Tribratanews, Minggu (15/4/2018).
Ia menjelaskan, Polri sudah memberi perhatian serius pada kasus miras oplosan. Menurutnya penyelesaian kasus ini tidak bisa berhenti pada perdagangan di masyarakat, melainkan hingga ke akarnya.
“Saya perintahkan kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akarnya, ke otaknya, dalangnya yang punya skenario. Ini korbanya banyak,” katanya.
Menurutnya, Polri juga memandang perlu ada investigasi mendalam meliputi mekanisme distribusi, perizinan dan perdagangan minuman keras di masyarakat. Dengan demikian, miras yang meresahkan masyarakat ini tidak muncul kembali pada masa mendatang.
Lanjutnya kalau casenya doang, tidak selesai, nanti habis lebaran bisa keluar lagi, jelasnya seraya mengatakan,Dia meminta jajarannya bekerja sama dengan stakeholder lain dalam melakukan penelusuran sehingga kasus ini bisa diungkap dengan tuntas.
Sejauh ini, tercatat di wilayah hukum Polda Metro Jaya, terdapat 31 korban tewas akibat menenggak miras oplosan ini. Sebanyak 36 orang dirawat di DKI Jakarta dan sekitarnya. Di Jawa Barat, 61 orang tewas dan puluhan orang juga mendapatkan perawatan di rumah sakit.(Red)
