Notification

×

Iklan

Iklan

BKKBN Jabar Genjot Program KKBPK

Kamis, 03 Mei 2018 | 12:35 WIB Last Updated 2018-05-03T05:36:04Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak saat ini di Indonesia,untuk itu program kependudukan gencar di lakukan.

Kepala Perwakilan BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat Drs. Sukaryo Teguh Santos, M.Pd. menjelaskan, selama 5 tahun terakhir program KKBPK dinilai sukses. Fertilitas turun, tidak stagnan, peserta KB naik dari 60% jadi 63,8% di tahun 2017, usia kawin pertama KB dari 19,4 menjadi 20- tahun yang berdampak pada tfr dari 2,59 menjadi 2,4 pada tahun 2012 dimana sebelumnya stagnan selama 10 tahun. Selama 5 tahun terakhir ini sukses, namun belum berhasil dengan baik.

Menurutnya target kita mestinya 2,28 pada akhir 2019, 2,31 pada akhir 2018 atau 2,32 pada 2017. Artinya kita perlu kerja keras karena tantangan didepan yang pertama Jawa Barat dihuni 48,03 juta orang, 1/5 penduduk Indonesia dengan usia produktif 64%, usia 10-24 tahun 27%.

Artinya 12 juta nanti 5 tahun akan menjadi push baru, pasangan baru, dimana program kelahiran harus terkendali disitulah hadirnya program KB memberikan pencerahan kepada keluarga agar menjadi keluarga yang visioner,” kata Teguh saat Temu Penyuruh KKBPK Se-Jawa Barat Tahun 2018 Dengan Tema Membangun Dari Desa Menjejak Kinerja Program KKBPK di Hotel Ayoung Kabupaten Kuningan, akhir pekan lalu.

Kesimpulannya pertama adalah jumlah penduduk, kedua kewajiban mensuskseskan perta demokrasi 16 kabupaten/kota plus Gubernur,tuturnya seraya mengatakan kita sebagai aparatur sipil negara harus berlaku senetral mungkin, konsisten karena semua calon pimpinan adalah yang telah memberikan kontribusi baik terhadap program KB,jelas  Teguh.

Sementara, Kabid Advokasi /KIE yang juga Ketua Panitia Elma Tri Yulianti, Spd.Msi menuturkan Tema ini merupakan visi dan misi untuk mengukir kembali KKBPK kedepan yang dimulai dari desa.

“Tujuan kegiatan ini untuk pembinaan teknis kepada penyuluh KKBPK dalam upanya penyamakan persepsi pengelolaan KKBPK di tingkat lini lapangan untuk percepatan pencapaian sasaran kerja RPJN 2019,” kata Elma.

Sementara output yang diharapkan meningkatnya pengetahuan penyuluh KKBPK terkait strategi dalam pengelolaan program KKBPK di tingkat desa.

“Juga emperkuat motivasi penyuluh KKBPK dalam menyusun strategi akselerasi peserta kb aktif hingga 70%, merancang pengelolaan Kampung KB secara aktif sehingga terbangun komitmen pergerakan integratif kepada keluarga di Kampung KB” katanya.

Kegiatan ini diselenggarakan di 5 wilayah yaitu Cianjur Karawang, Kota Bandung, Kabupaten Kuningan, Kab dan Kota Cirebon.(Red/Rls)
×
Berita Terbaru Update