“Mulai hari ini, para direktur harus langsung tancap gas mengejar ketertinggalan. Tidak ada waktu untuk sekadar pengenalan diri atau adaptasi yang terlalu lama,” tegas Solihin saat melantik Mochamad Didi Sunardi sebagai Direktur Utama PD BPR Kota Bandung di Auditorium Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana no 2, Rabu (9/5/2018).
Selain direktur utama, Solihin juga melantik Direktur Operasional, Dadang Juanda dan mengukuhkan Direktur Sumber Daya Manusia, Kepatuhan, dan Manajemen Resiko, Rio Zakaria. Dengan begitu, posisi Dewan Direksi PD BPR sudah terisi penuh setelah mengalami kekosongan selama satu tahun.
Dalam rilis tertulisnya, Solihin mengatakan, BPR Kota Bandung berdiri pada dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, PD BPR adalah lembaga milik pemerintah yang harus berorientasi pada pelayanan publik Kota Bandung. Di sisi lain, bank tersebut bisa memperoleh laba yang sebesar-besarnya untuk pemasukan daerah.
Untuk itu, Solihin meminta direksi lebih cerdas dalam mengatur strategi perbankan agar kedua prinsip tersebut dapat berjalan beriringan. Ia percaya, direktur yang baru bisa menerjemahkan tantangan itu dengan baik.
“PD BPR ini sebagai perusahaan daerah harus memaksimalkan potensinya sebagai pemasok Pendapatan Asli Daerah. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan dari pendapatan pajak saja,” katanya.
Di masa depan, lanjutnya, perusahaan daerah harus menjadi tulang punggung pendapatan untuk menjalankan roda pembangunan. Maka dari itu, prinsip-prinsip profesionalisme, integritas, dan melayani harus dijalankan.
Di luar itu, Solihin mengapresiasi Rio Zakaria yang selama ini menjalankan ketiga fungsi direksi sendirian selama setahun. “Saya mengapresiasi kinerja beliau yang sudah sangat luar biasa bisa menjalankan tiga jabatan direktur sekaligus. Dengan terisinya posisi direktur secara lengkap, saya minta agar seluruh kinerja BPR Kota Bandung bisa ditingkatkan,”pungkasnya.(Red/Rls)
