BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Jawa Barat merupakan Provinsi penghasil teh terbesar di Indonesia, lebih
70 persen teh nasional dihasikkan dari Jabar sehingga teh merupakan
komoditas unggulan.
Kadis Perkebunan Jabar, Ir. Arief Santosa menjelaskam kondisi eksisting teh Jabar yang memiliki ke khasan .Melalui festival teh ini, yang merupakan festival internasional karena ada keikun sertaan negara lain yaitu Jepang dan Cina,katanya kepada wartawan di sela-sela acara.
Menurut Arief dengan festival ini, diharapkan dapat memacu peningkatan promosi teh ke mancanagara.Festival teh yang berlangsung jumat, 11 Mei 2018 bertempat di halaman Gedung Sate jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung.
Lebih lanjut dikatakannya,pada festival ini menampilkan produk teh dan produk olahan yang dibuat dari bahan baku teh,jelasnya.
Teh sebagai tanaman tahunan diproduksi secara kontinu tersebar di wilayah pedesaan pegununungan Jabar sehingga menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat,kebih dari 1 juta jiwa masyarakat Jabar tergantubg dari agribisnis teh.
Ditambahkannya kendati Jabar merupakan sentra teh masih dihadapkan pada persoalan yaitu menyusutnya lahan sekitar 2 persen terutama di perkebunan rakyat.ini akibat alih fungsi lahan.
Masalah berikutnya ada indikasi menurunnya mutu tehyang dihasilkan perkebunan rakyat.
Sebagai catatan produktivitas teh tinggi berasal dari PTPN dan perkebunan swasta dengan rata2 mencapai 2 ton per Ha per tahun. Sementara produkrivirad perkebunan teh rakyat masih dubawag 1 ton per tahun.
Untuk program pemasaran saat ini tengah gencar dilaksanakan promosi diantaranya penguatan kelembagaan Bandung Tea Auction, perbaikan supply chain teh indonesia melalui pendanaan pemerintah serta pengembangan dan pemberdayaan Jajarta Tea Auction melalui pendanaan investor,pungkasnya.(Red)
Kadis Perkebunan Jabar, Ir. Arief Santosa menjelaskam kondisi eksisting teh Jabar yang memiliki ke khasan .Melalui festival teh ini, yang merupakan festival internasional karena ada keikun sertaan negara lain yaitu Jepang dan Cina,katanya kepada wartawan di sela-sela acara.
Menurut Arief dengan festival ini, diharapkan dapat memacu peningkatan promosi teh ke mancanagara.Festival teh yang berlangsung jumat, 11 Mei 2018 bertempat di halaman Gedung Sate jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung.
Lebih lanjut dikatakannya,pada festival ini menampilkan produk teh dan produk olahan yang dibuat dari bahan baku teh,jelasnya.
Teh sebagai tanaman tahunan diproduksi secara kontinu tersebar di wilayah pedesaan pegununungan Jabar sehingga menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat,kebih dari 1 juta jiwa masyarakat Jabar tergantubg dari agribisnis teh.
Ditambahkannya kendati Jabar merupakan sentra teh masih dihadapkan pada persoalan yaitu menyusutnya lahan sekitar 2 persen terutama di perkebunan rakyat.ini akibat alih fungsi lahan.
Masalah berikutnya ada indikasi menurunnya mutu tehyang dihasilkan perkebunan rakyat.
Sebagai catatan produktivitas teh tinggi berasal dari PTPN dan perkebunan swasta dengan rata2 mencapai 2 ton per Ha per tahun. Sementara produkrivirad perkebunan teh rakyat masih dubawag 1 ton per tahun.
Untuk program pemasaran saat ini tengah gencar dilaksanakan promosi diantaranya penguatan kelembagaan Bandung Tea Auction, perbaikan supply chain teh indonesia melalui pendanaan pemerintah serta pengembangan dan pemberdayaan Jajarta Tea Auction melalui pendanaan investor,pungkasnya.(Red)