JAKARTA,LENTERAJABAR.COM-Hari ini,Jumat (17/5) DPR RI kembali menyelenggarakan sidang paripurna. Interupsi anggota DPR terjadi untuk menyoroti persoalan terorisme di dalam negeri dan luar negeri.
Sukamta, anggota Komisi I DPR RI yang sekaligus Sekretaris Fraksi PKS, saat interupsi di Sidang Paripurna DPR RI, Jumat (18/5) di Senayan, Jakarta menyatakan : “Dalam waktu yang nyaris bersamaan, kita menyaksikan 2 bentuk terorisme kembali mengoyak rasa kemanusiaan kita.
Yang pertama serentetan aksi teror yang terjadi di dalam negeri seperti di Surabaya. Saya selaku pribadi sekaligus mewakili Fraksi PKS menghaturkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Saya mengimbau kepada segenap komponen bangsa Indonesia untuk menjadikan momen ini sebagai momentum bersatu padu bergandengan tangan mengokohkan NKRI dan melawan terorisme dengan segala bentuknya. Ini bukan waktu yang baik untuk saling menuding satu dengan yang lain sesama komponen yang anti dengan terorisme.”
Sukamta, anggota Komisi I DPR RI yang sekaligus Sekretaris Fraksi PKS, saat interupsi di Sidang Paripurna DPR RI, Jumat (18/5) di Senayan, Jakarta menyatakan : “Dalam waktu yang nyaris bersamaan, kita menyaksikan 2 bentuk terorisme kembali mengoyak rasa kemanusiaan kita.
Yang pertama serentetan aksi teror yang terjadi di dalam negeri seperti di Surabaya. Saya selaku pribadi sekaligus mewakili Fraksi PKS menghaturkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Saya mengimbau kepada segenap komponen bangsa Indonesia untuk menjadikan momen ini sebagai momentum bersatu padu bergandengan tangan mengokohkan NKRI dan melawan terorisme dengan segala bentuknya. Ini bukan waktu yang baik untuk saling menuding satu dengan yang lain sesama komponen yang anti dengan terorisme.”
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini juga menyebutkan terorisme yang kedua, yaitu terorisme yang dilakukan oleh sebuah negara yang memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, Palestina.
Hal ini jelas menentang opini dunia bahkan melawan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini adalah bentuk terorisme terhadap Palestina yang sampai hari ini masih dijajah. Hari-hari ini kita juga melihat penembakan terhadap ratusan warga tidak bersenjata, tidak berdaya, di dalamnya ada wanita dan anak-anak.
Hal ini jelas menentang opini dunia bahkan melawan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini adalah bentuk terorisme terhadap Palestina yang sampai hari ini masih dijajah. Hari-hari ini kita juga melihat penembakan terhadap ratusan warga tidak bersenjata, tidak berdaya, di dalamnya ada wanita dan anak-anak.
Ini adalah teror yang sesungguhnya, yang dilakukan oleh sebuah negara yang direstui oleh negara besar. Penembakan ini sama sekali tidak bisa dibenarkan karena ditujukan untuk warga sipil yang tak bersenjata dan tak berdaya.
Karena itu kami mendesak kepada pemerintah RI dan pimpinan DPR sendiri untuk menyerukan kepada dunia internasional agar membuat badan investigasi independen atas pembunuhan ratusan orang yang terjadi di Palestina.
Karena itu kami mendesak kepada pemerintah RI dan pimpinan DPR sendiri untuk menyerukan kepada dunia internasional agar membuat badan investigasi independen atas pembunuhan ratusan orang yang terjadi di Palestina.
“Kita berharap pemerintah Indonesia bersama segenap komponen bangsa bisa menyelesaikan terorisme di dalam negeri secepat-cepatnya dan semoga bangsa Indonesia juga mampu turut berpartisipasi secara signifikan agar persoalan terorisme terhadap Palestina tadi juga bisa diselesaikan,” harap wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.(Red/Rls)