BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Penganugerahan gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa (HC) bagi Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan-yong menjadi peluang bagi pemerintah maupun masyarakat Jawa Barat untuk belajar dalam hal menjadikan olahraga sebagai salah satu instrumen pembangunan manusia Jabar seutuhnya. Kerjasama yang sudah dijalin antara Jabar dengan Gyeongsangbuk-Do menjadi salah satu hal yang tepat dilakukan.
Ketua Tim Promotor Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa bagi Kim Kwan-yong, Prof. Fuad Abdul Hamied, Ph.D menuturkan, momen kali ini bisa dijadikan kesempatan bagi kita untuk bekerja sama membangun sistem keolahragaan di Indonesia, meningkatkan kapasitas tenaga keolahragaan Indonesia yang relatif terlambat dan terhambat, serta melakukan kolaborasi riset terkait keolahragaan, kesehatan serta keilmuan lainnya yang relevan.
“Dalam lingkup nasional, penerapan sistem keolahragaan dan pengelolaan olahraga saat ini tengah menjadi sorotan yang luar biasa, baik secara politis maupun secara akademis. Hubungan antara pembuatan keputusan dan olahraga amat dipengaruhi keterpautan yang semakin menonjol antara olahraga dan wilayah sosial lainnya,” ujar Fuad saat ditemui usai acara Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa bagi Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan-yong di gedung Achmad Sanusi, kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Selasa (8/5/2018).
Fuad menilai, hal tersebut teramati dengan semakin maraknya aktivitas keolahragaan yang berbasis pemerintahan dan non-pemerintah dalam berbagai bentuk organisasi olahraga. Kecenderungan ini pun didukung dengan hadirnya berbagai bukti tangible jika olahraga semakin menjadi strategis dan amat berpengaruh kepada keseluruhan kehidupan manusia di belahan dunia manapun.
“Pengukuhan Gubernur Gyeangsangbuk-Do sebagai penerima gelar Doktor Kehormatan bidang sport policy dari UPI diharapkan mampu menumbuh-kembangkan disiplin ilmu dan praktik keolahragaan dalam meningkatan mutu kehidupan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.
Blue-print kebijakan olahraga yang sudah diterapkan Kim Kwan-yong saat memimpin Gyeongsangbuk-Do selama tiga periode, harus dijadikan contoh dan teladan bagi semua pemimpin di Jabar maupun di Indonesia. Kebijakan yang diambil Kim Kwan-yong dal;am bidang olahraga tersebut, diperkokoh juga dengan komitmen dan konsistensi dalam membangun sistem jaminan keolahragaan di provinsinya yang mudah diakses semua pihak. Termasuk oleh kontingen Jawa Barat serta para atlet asal UPI dalam meningkatkan prestasi di bidang olahraga secara berkelanjutan.
Salah satu kerjasama yang memungkinkan dijalin adalah dalam konteks pengembangan sumber daya manusia bidang keolahragaan. Karena secara kebetulan, baik UPI maupun universitas yang ada di Provinsi Gyeongsangbuk-Do, sama-sama memiliki program studi dan fakultas keolahragaan. Hanya saja, SDM mereka lebih dulu mengadopsi etos kerja dan pengembangan ilmu yang terdukung sarana prasarana yang memadai. Sehingga secara pengalaman maupun keahlian serta penguasaan ilmu mereka lebih baik dan itu bisa dijadikan benchmark untuk pengembangan SDM keolahragaan kita.
“UPI pun diharapkan bisa memanfaatkan kerjasama yang terjalin dengan dihadirkannya sebuah Pusat kajian, apakah dalam bidang olahraga yang berbasis sport policy implementation atau pusat kajian yang berbasis pengembangan bahasa Korea. Untuk itu, kami bangga dapat menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan kepada orang yang tepat yakni Gubenrjur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan-yong,” pungkasnya.(Red/Hms)
Ketua Tim Promotor Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa bagi Kim Kwan-yong, Prof. Fuad Abdul Hamied, Ph.D menuturkan, momen kali ini bisa dijadikan kesempatan bagi kita untuk bekerja sama membangun sistem keolahragaan di Indonesia, meningkatkan kapasitas tenaga keolahragaan Indonesia yang relatif terlambat dan terhambat, serta melakukan kolaborasi riset terkait keolahragaan, kesehatan serta keilmuan lainnya yang relevan.
“Dalam lingkup nasional, penerapan sistem keolahragaan dan pengelolaan olahraga saat ini tengah menjadi sorotan yang luar biasa, baik secara politis maupun secara akademis. Hubungan antara pembuatan keputusan dan olahraga amat dipengaruhi keterpautan yang semakin menonjol antara olahraga dan wilayah sosial lainnya,” ujar Fuad saat ditemui usai acara Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa bagi Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan-yong di gedung Achmad Sanusi, kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Selasa (8/5/2018).
Fuad menilai, hal tersebut teramati dengan semakin maraknya aktivitas keolahragaan yang berbasis pemerintahan dan non-pemerintah dalam berbagai bentuk organisasi olahraga. Kecenderungan ini pun didukung dengan hadirnya berbagai bukti tangible jika olahraga semakin menjadi strategis dan amat berpengaruh kepada keseluruhan kehidupan manusia di belahan dunia manapun.
“Pengukuhan Gubernur Gyeangsangbuk-Do sebagai penerima gelar Doktor Kehormatan bidang sport policy dari UPI diharapkan mampu menumbuh-kembangkan disiplin ilmu dan praktik keolahragaan dalam meningkatan mutu kehidupan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.
Blue-print kebijakan olahraga yang sudah diterapkan Kim Kwan-yong saat memimpin Gyeongsangbuk-Do selama tiga periode, harus dijadikan contoh dan teladan bagi semua pemimpin di Jabar maupun di Indonesia. Kebijakan yang diambil Kim Kwan-yong dal;am bidang olahraga tersebut, diperkokoh juga dengan komitmen dan konsistensi dalam membangun sistem jaminan keolahragaan di provinsinya yang mudah diakses semua pihak. Termasuk oleh kontingen Jawa Barat serta para atlet asal UPI dalam meningkatkan prestasi di bidang olahraga secara berkelanjutan.
Salah satu kerjasama yang memungkinkan dijalin adalah dalam konteks pengembangan sumber daya manusia bidang keolahragaan. Karena secara kebetulan, baik UPI maupun universitas yang ada di Provinsi Gyeongsangbuk-Do, sama-sama memiliki program studi dan fakultas keolahragaan. Hanya saja, SDM mereka lebih dulu mengadopsi etos kerja dan pengembangan ilmu yang terdukung sarana prasarana yang memadai. Sehingga secara pengalaman maupun keahlian serta penguasaan ilmu mereka lebih baik dan itu bisa dijadikan benchmark untuk pengembangan SDM keolahragaan kita.
“UPI pun diharapkan bisa memanfaatkan kerjasama yang terjalin dengan dihadirkannya sebuah Pusat kajian, apakah dalam bidang olahraga yang berbasis sport policy implementation atau pusat kajian yang berbasis pengembangan bahasa Korea. Untuk itu, kami bangga dapat menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan kepada orang yang tepat yakni Gubenrjur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan-yong,” pungkasnya.(Red/Hms)