Ketua bidang hubungan masyarakat DPP PKS Ledia Amaliah mengatakan, sembilan nama itu sudah bertemu semua dan berdiskusi dengan dewan pembina PKS di Bogor beberapa waktu lalu, kemungkinan kata Ledia 13 Mei akan keluar nama yang akan menjadi bakal calon presiden atau wakil presiden dari PKS.
"Kemarin semua sudah berkumpul bersama dewan pembina semua menjelaskan visi misi yang dimiliki calon, namun belum ada penentuan nama dalam pertemuan hanya sebatas diskusi saja," kata Ledia, Jumat (11/5/2018).
Kemudian Ledia menjelaskan, sementara nama yang paling mecuat ada Gubernur Jawa Barat dua Periode Ahmad Heryawan, Mardan Ali Sera serta Anis Mata, namun hal itu pihaknya harus mencocokkan dengan partai koalisi kita yaitu Gerindra.
"Kami sudah komunikasi dengan ketua umum Gerindra Prabowo Subianto, dalam pertemuan itu nama Ahmad Heryawan disebut oleh pak Prabowo, mungkin karena pak Heryawan ini kepala daerah berprestasi," ucapnya.
Ledia juga menuturkan, bahwa konsolidasi yang dilakukan antara PKS dan Gerindra bukan hanya di Jakarta saja, akan tetapi jalan bersama ke sejumlah provinsi di Indonesia.
"Ketika pak Prabowo jalan ke Jatim disana juga ikut pak Sohibul Iman, begitu juga ke Jateng dan DKI kami terus bersama-sama," ujarnya.
Kemudian terkait ajakan dari Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu Ledia menjelaskan, bahawa PKS akan tetap berkoalisi dengan Gerindra untuk pilpres 2019 nanti.
"Pak Jokowi memang pernah berkomunikasi dengan kami, bahkan mengajak untuk bergabung, namun kami sudah memutuskan berkoalisi dengan Gerindra," ucap dia.
Sementara itu ketika ditanya jika Aher yang dipilih menjadi calon wakil presiden Prabowo, Ledia menjelaskan, bahwa Aher ini merupakan kader yang baik, maka jika bukan Aher yang dipilih, Aher akan tetap berkampanye siapa saja yang diusung oleh partai.
"Saya tahu pak Aher dia adalah kader yang bagus, siapa saja nanti calon yang diusung oleh partai pasti dia akan ikut memenangkan dan berkampanye,"pungkasnya.(leja/Rls)
