BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat menggelar Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) II Tingkat Jawa Barat Tahun 2018. Ajang ini diikuti oleh 248 atlet dari 25 kabupaten dan kota yang berpartisipasi di lima cabang olahraga, yaitu tenis meja, renang, atletik, bulu tangkis, dan catur.
Peparpeda akan berlangsung pada 23 sampai 26 Juli 2018. Acara pembukaan dilangsungkan di Gedung Wyata Guna, Jalan Pajajaran No. 52, Kota Bandung, Selasa (24/7/2018) dan dihadiri langsung Kepala Dinas Olahraga dan Kepemudaan Provinsi Jawa Barat, Yudha Munajat Saputra.
Yudha mengatakan, pihaknya mendukung penuh acara Peparpeda ini dan berjanji akan selalu menunjang dan memfasilitasi kebutuhan para atlet agar mereka bisa berlaga sampai tingkat internasional.
Lebih lanjut dikatakan Yudha,pihaknya mendorong terus para atlet agar selalu giat latihan, karena atlet akan menjadi besar lewat proses latihan,pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari panitia dari 27 kabupaten dan kota, ada dua daerah yang tidak mengirimkan perwakilannya, yakni Karawang dan Subang, karena belum terbentuknya National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) di daerahnya. NPCI sendiri adalah badan yang mewadahi para atlet penyandang disabilitas.
Lima cabang olahraga yang dilombakan diselenggarakan secara terpisah. Untuk Renang, diadakan di Universitas Pendidikan Jawa Barat. Kemudian catur dan tenis meja di Hotel Atlantik, sedangkan Atletik di Pajajaran dan Bulutangkis di Cicendo, Kota Bandung.(Red)
Peparpeda akan berlangsung pada 23 sampai 26 Juli 2018. Acara pembukaan dilangsungkan di Gedung Wyata Guna, Jalan Pajajaran No. 52, Kota Bandung, Selasa (24/7/2018) dan dihadiri langsung Kepala Dinas Olahraga dan Kepemudaan Provinsi Jawa Barat, Yudha Munajat Saputra.
Yudha mengatakan, pihaknya mendukung penuh acara Peparpeda ini dan berjanji akan selalu menunjang dan memfasilitasi kebutuhan para atlet agar mereka bisa berlaga sampai tingkat internasional.
Lebih lanjut dikatakan Yudha,pihaknya mendorong terus para atlet agar selalu giat latihan, karena atlet akan menjadi besar lewat proses latihan,pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari panitia dari 27 kabupaten dan kota, ada dua daerah yang tidak mengirimkan perwakilannya, yakni Karawang dan Subang, karena belum terbentuknya National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) di daerahnya. NPCI sendiri adalah badan yang mewadahi para atlet penyandang disabilitas.
Lima cabang olahraga yang dilombakan diselenggarakan secara terpisah. Untuk Renang, diadakan di Universitas Pendidikan Jawa Barat. Kemudian catur dan tenis meja di Hotel Atlantik, sedangkan Atletik di Pajajaran dan Bulutangkis di Cicendo, Kota Bandung.(Red)