Di sisi lain, James Sands, ilmuwan dari South Coast Institute, melalui penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan erat antara rutinitas harian dengan penurunan fungsi otak. Meski begitu, kondisi tersebut dapat dicegah dengan rekreasi. Sebab rekreasi berfungsi merangsang otak untuk terus bekerja dan berpikir kreatif.
Salah satu media rekreasi paling efektif adalah musik. Kenapa? Musik adalah medium penyimpan dan penyampai segala rasa. Musik juga menciptakan sensasi yang dapat menyehatkan mental, dan bisa menjadi stimulan bagi pengembangan intelektual. Selain itu, musik memberi efek nyata terhadap inti otak yang memengaruhi aspek memori dan visual, sehingga pikiran akan terangsang positif.
bank bjb selaku agen perubahan nasional sadar akan dampak positif tersebut. Layanan dengan konsep pendekatan human to human tidak hanya diaplikasikan melalui inovasi produk dan jasa perbankan, tapi juga melalui hiburan di tengah desakkan rutinitas kerja berupa konser musik. Hal tersebut menegaskan kehadiran bank bjb di setiap segmen kebutuhan manusia, tidak hanya primer dan sekunder, tapi juga tersier.
Dalam waktu dekat, bank bjb akan menggelar konser boy band legendaris asal Irlandia, Boyzone bertajuk "Boyzone 25 Years Farewell Concert" di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung pada 18 Agustus 2018 mendatang. Konser tersebut digelar sebagai bentuk perayaan 25 tahun Boyzone berkarya di dunia musik internasional.
Selain itu, konser tersebut juga menjadi penampilan terakhir dari Boyzone yang berencana membubarkan diri setelah eksis di dunia musik sejak 1993. Alhasil, tidak akan ada lagi kolaborasi vokal Ronan Keating, Kaith Duffy, Mikey Graham, serta Shane Lynch saat membawakan lagu "Coming Home Now" atau "Father and Son".
Konser internasional seperti "Boyzone 25 Years Farewell Concert" bukanlah yang pertama. Sebelumnya, bank bjb pernah menggelar beberapa gelaran serupa. Salah satunya berlangsung pada akhir tahun lalu. Ketika itu Kota Bandung dihanyutkan oleh lantunan senar gitar berdaya lembut dari band legendaris beraliran soft rock asal Australia, Air Supply. Band yang digawangi Russel Hitchcock dan Graham Russell tersebut membawakan beberapa lagu unggulan, seperti "Goodbye" dan "Lost In Love".
Sementara di Kota Palembang, bank bjb pernah memanjakan penggemar Boyzone dan Westlife di Tanah Air dengan menggelar konser Boyzlife bertajuk "Story, Laughter and Music". Boyzlife merupakan grup vokal gabungan dari Keith Duffy (Boyzone) dan Brian McFadden (Westlife) yang populer pada pertengahan 1990.
Konser tersebut sekaligus menandai penampilan panggung perdana dari Boyzlife di Palembang. Dalam konser yang berlangsung selama 90 menit tersebut, Boyzlife membawakan total 15 lagu hits dari Boyzone dan Westlife, seperti “Flying Without Wings” hingga “No Matter What” di hadapan 1.500 penonton.
Bukan hanya tentang perayaan, karena tujuan utama bank bjb mengundang musisi internasional dengan basis penggemar besar di Tanah Air, tentu dibarengi dengan target bisnis terarah, yakni untuk meningkatkan number of account (NOA) dan menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Pasalnya, penambahan NOA dan DPK merupakan cara efektif meningkatkan current account saving account (CASA).
"Tujuannya agar nasabah puas atas hubungan kerjasama sekaligus meningkatkan brand dan corporate image bank bjb. Sekali dayung maka dua hingga tiga pulau terlampaui. Konsep itu yang sedang dikembangkan bank bjb, salah satunya melalui konser musik," ujar Senior Vice President of Corporate Secretary Division bank bjb, Hakim Putratama, beberapa waktu lalu.
Selain itu, sesuai tagline "Membangun Indonesia, Memahami Negeri", bank bjb juga senantiasa menggelar sejumlah sajian aksi panggung yang melibatkan musisi Tanah Air. Judika Nalon Abadi Sihotang jadi salah satu musisi dalam negeri yang pernah merasakan dukungan bank bjb saat menggelar konser bertajuk "Special Night with Judika" di Kota Palembang pada Juli ini.
Enam bulan sebelum "Special Night with Judika", bank bjb telah lebih dulu mengajak penikmat musik untuk bernostalgia ke era 80-an dengan menggelar sajian konser bertajuk "Backstrory" di Balai Sarbini, Jakarta. Dengan mengusung tema "Membangun Kembali Memori Masa Lalu", konser tersebut dimeriahkan sejumlah artis kenamaan, di antaranya Vina Panduwinata, Fariz RM, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Mus Mujiono, hingga Trie Utami.
"Apresiasi kepada musisi nasional, bank bjb tunjukkan dengan menggelar beberapa konser berkelas seperti ketika bersama Glenn Fredly mengitari lima kota di Indonesia. Lalu menggelar konser 25 tahun karier Ruth Sahanaya," ujar Assistant Vice President Marketing Communication Corporate Secretary Division bank bjb, Susie M. Permatasari.
Beberapa musisi kenamaan lain seperti Padi, Gigi, Tohpati, Trio Lestari, Sheila On 7, Titi DJ, Afgan, Raisa, Yuni Shara, Bunga Citra Lestari, Bimbo, hingga penyanyi solo asal Belanda berdarah Indonesia, Daniel Sahuleka, kerap bergantian tampil sebagai bintang tamu dalam berbagai acara perusahaan, di antaranya perayaan HUT bank bjb atau program petik hadiah yang sempat disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional.
"Semoga bank bjb dapat terus membangun Jabar lebih baik lagi. Membangun generasi muda Jabar agar semakin kreatif serta inovatif melalui cara yang tepat. Soalnya setiap generasi memiliki perbedaan," ujar vokalis grup band Padi, Andi Fadly Arifuddin, belum lama ini.
bank bjb Lahirkan Seniman Angklung Internasional
Predikat sebagai bank nasional berkinerja terbaik dengan kepemilikan aset terbesar ke-14 di Indonesia tidak lantas membuat bank bjb lupa akan kulitnya. Sikap tersebut dibuktikan melalui komitmen mengenalkan kesenian khas Jawa Barat ke dunia internasional. Salah satunya ditunjukan melalui pemberian seperangkat alat musik angklung dan gamelan ke sejumlah kedutaan besar maupun perkumpulan masyarakat Sunda.
Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan percaya bahwa pendekatan budaya dapat membangun sikap saling menjaga tradisi kedaerahaan dan hubungan bisnis antarnegara akan terjalin dengan sendirinya. "Dengan pendekatan budaya, tercipta kesamaan untuk menjaga budaya itu sendiri," kata Ahmad Irfan.
Secara langsung, sebenarnya bank bjb turut aktif membantu pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan angklung ke dunia internasional. Cerita dimulai ketika awal tahun 2016, perwakilan dari Unesco mendatangi Kemendikbud untuk menanyakan apakah pemerintah Indonesia serius dalam melestarikan budaya angklung atau tidak. Saat itu, Ketua Tim Muhibah Angklung Paguyuban Pasundan, Maulana Syuhada turut mengevaluasi pelestarian.
Maulana lantas berpikir keras tentang bagaimana memperkenalkan angklung ke pentas internasional demi menjawab ‘tantangan’ Unesco. Festival budaya di Polandia jadi target awal Maulana untuk memperkenalkan angklung. Maulana kemudian melatih 35 anak selama satu tahun untuk memainkan 26 lagu menggunakan angklung.
Namun tragis, pasalnya sponsor yang membiayai perjalanan Muhibah Angklung ke Polandia mendadak pergi tanpa jejak. Maulana kembali berpikir keras dan mencari solusi. Hingga akhirnya, dua pekan sebelum berangkat ke Eropa, Maulana mendapat panggilan dari bank bjb yang bersedia menjadi sponsor dalam upaya melestarikan angklung. “Akhirnya bank bjb bisa mendanai Muhibah Angklung ke Eropa. Kerja keras anak-anak bisa terbayar,” ujar Maulana singkat.
Ada enam negara di Eropa yang disambangi oleh Muhibah Angklung selama 30 hari, di antaranya Aberdeen International Youth Festival di Skotlandia, Mezinarodni Folklorni Festival di Republik Ceko, Zakopane Festival of Highland Folklore di Polandia, International Folklor Festival di Belgia, hingga melakukan flashmob di Pelabuhan Landungsbruecken Hamburg di Jerman.
Dalam realisasinya, bank bjb tidak hanya mendukung musik tradisional melalui bantuan materi. Pasalnya, melalui sarana Angklung bjb Club, bank bjb turut melahirkan seniman tradisional yang berasal dari latar belakang pegawai. Bahkan, pada tanggal 28 Juli dan 30 Juli 2018, Angklung bjb Club berkesempatan membawa serta nama Indonesia di pundak karena dipercaya tampil dalam gelaran Tokyo Festival dan West Java Festival di Shizuoka, Jepang.
"Saya senang dan sedikit merinding karena bangga. 15 insan bank bjb yang berbakat dan beruntung dapat tampil di Jepang mengharumkan kesenian tradisi Jabar. Kami sangat bersyukur," ujar Direktur Operasional bank bjb, Ibu Fermiyanti saat melepas Angklung bjb Club Goes To Japan di Kantor Pusat bank bjb, belum lama ini.
Cerita Angklung bjb Club membuktikan komitmen manajemen bank bjb dalam mendorong kreativitas pegawai di semua segmen hobi, olahraga dan kesenian. Selain itu, kehadiran bjb Club sebagai sarana penyaluran bakat pegawai menegaskan bahwa bank bjb menjadi tempat bekerja yang nyaman dan menyenangkan bagi generasi milenial. *****
Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan percaya bahwa pendekatan budaya dapat membangun sikap saling menjaga tradisi kedaerahaan dan hubungan bisnis antarnegara akan terjalin dengan sendirinya. "Dengan pendekatan budaya, tercipta kesamaan untuk menjaga budaya itu sendiri," kata Ahmad Irfan.
Secara langsung, sebenarnya bank bjb turut aktif membantu pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan angklung ke dunia internasional. Cerita dimulai ketika awal tahun 2016, perwakilan dari Unesco mendatangi Kemendikbud untuk menanyakan apakah pemerintah Indonesia serius dalam melestarikan budaya angklung atau tidak. Saat itu, Ketua Tim Muhibah Angklung Paguyuban Pasundan, Maulana Syuhada turut mengevaluasi pelestarian.
Maulana lantas berpikir keras tentang bagaimana memperkenalkan angklung ke pentas internasional demi menjawab ‘tantangan’ Unesco. Festival budaya di Polandia jadi target awal Maulana untuk memperkenalkan angklung. Maulana kemudian melatih 35 anak selama satu tahun untuk memainkan 26 lagu menggunakan angklung.
Namun tragis, pasalnya sponsor yang membiayai perjalanan Muhibah Angklung ke Polandia mendadak pergi tanpa jejak. Maulana kembali berpikir keras dan mencari solusi. Hingga akhirnya, dua pekan sebelum berangkat ke Eropa, Maulana mendapat panggilan dari bank bjb yang bersedia menjadi sponsor dalam upaya melestarikan angklung. “Akhirnya bank bjb bisa mendanai Muhibah Angklung ke Eropa. Kerja keras anak-anak bisa terbayar,” ujar Maulana singkat.
Ada enam negara di Eropa yang disambangi oleh Muhibah Angklung selama 30 hari, di antaranya Aberdeen International Youth Festival di Skotlandia, Mezinarodni Folklorni Festival di Republik Ceko, Zakopane Festival of Highland Folklore di Polandia, International Folklor Festival di Belgia, hingga melakukan flashmob di Pelabuhan Landungsbruecken Hamburg di Jerman.
Dalam realisasinya, bank bjb tidak hanya mendukung musik tradisional melalui bantuan materi. Pasalnya, melalui sarana Angklung bjb Club, bank bjb turut melahirkan seniman tradisional yang berasal dari latar belakang pegawai. Bahkan, pada tanggal 28 Juli dan 30 Juli 2018, Angklung bjb Club berkesempatan membawa serta nama Indonesia di pundak karena dipercaya tampil dalam gelaran Tokyo Festival dan West Java Festival di Shizuoka, Jepang.
"Saya senang dan sedikit merinding karena bangga. 15 insan bank bjb yang berbakat dan beruntung dapat tampil di Jepang mengharumkan kesenian tradisi Jabar. Kami sangat bersyukur," ujar Direktur Operasional bank bjb, Ibu Fermiyanti saat melepas Angklung bjb Club Goes To Japan di Kantor Pusat bank bjb, belum lama ini.
Cerita Angklung bjb Club membuktikan komitmen manajemen bank bjb dalam mendorong kreativitas pegawai di semua segmen hobi, olahraga dan kesenian. Selain itu, kehadiran bjb Club sebagai sarana penyaluran bakat pegawai menegaskan bahwa bank bjb menjadi tempat bekerja yang nyaman dan menyenangkan bagi generasi milenial. *****