JAKART,LENTERAJABAR.COM-Indonesia memerlukan sosok pemimpin yang negarawan dan kuat untuk mempertahankan Empat Pilar. Sebab krisis politik keamanan global akan berdampak signifikan terhadap stabilitas di dalam negeri.
"Recovery di Indonesia masih belum selesai. Dunia terus bergolak. Ke depan ancaman krisis makin besar. Indonesia perlu pemimpin yang kuat dan berjiwa negarawan," ujar Anggota FPKS MPR RI Ahmad Zainuddin saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di Cakung, Jakarta Timur.
Sosialisasi Empat Pilar merupakan program MPR RI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pilar Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Zainuddin, Empat Pilar Indonesia menghadapi ancaman signfikan sebagai dampak sisi buruk globalisasi. "Pancasila sebagai ideologi bangsa, kedaulatan NKRI, UUD 1945, dan ke-bhinneka-an tunggal ika menghadapi ancaman serius. Kita perlu pemimpin yang mampu mempertahankan Empat Pilar," imbuhnya.
Sejak Indonesia merdeka, lanjut dia, Indonesia tidak sepi dari gangguan yang mengancam kedaulatan NKRI, baik dari dalam maupun dari luar. "Dan sekarang, berapa banyak kebijakan yang sebenarnya melanggar Undang-undang Dasar. Terutama liberalisme ekonomi. Belum lagi ancaman terorisme,"cetusnya.
Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, di tingkat global peran Indonesia untuk menjadi pemain utama berpengaruh pada dinamika kawasan sebagai solution maker juga tidak terlihat. Dia mencontohkan bagaimana peran Indonesia di dunia Islam dan ketegangan di kawasan Asia Tenggara.
"Pada era Soekarno, kita menjadi pemimpin Asia Afrika karena kita inisiator gerakan Asia-Afrika dan Non-Blok. Padahal Indonesia ini bangsa besar kelima dunia. Semoga pemilu nanti menghasilkan pemimpin negarawan dengan arah baru Indonesia," pungkasnya.(Red)
"Recovery di Indonesia masih belum selesai. Dunia terus bergolak. Ke depan ancaman krisis makin besar. Indonesia perlu pemimpin yang kuat dan berjiwa negarawan," ujar Anggota FPKS MPR RI Ahmad Zainuddin saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di Cakung, Jakarta Timur.
Sosialisasi Empat Pilar merupakan program MPR RI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pilar Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Zainuddin, Empat Pilar Indonesia menghadapi ancaman signfikan sebagai dampak sisi buruk globalisasi. "Pancasila sebagai ideologi bangsa, kedaulatan NKRI, UUD 1945, dan ke-bhinneka-an tunggal ika menghadapi ancaman serius. Kita perlu pemimpin yang mampu mempertahankan Empat Pilar," imbuhnya.
Sejak Indonesia merdeka, lanjut dia, Indonesia tidak sepi dari gangguan yang mengancam kedaulatan NKRI, baik dari dalam maupun dari luar. "Dan sekarang, berapa banyak kebijakan yang sebenarnya melanggar Undang-undang Dasar. Terutama liberalisme ekonomi. Belum lagi ancaman terorisme,"cetusnya.
Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, di tingkat global peran Indonesia untuk menjadi pemain utama berpengaruh pada dinamika kawasan sebagai solution maker juga tidak terlihat. Dia mencontohkan bagaimana peran Indonesia di dunia Islam dan ketegangan di kawasan Asia Tenggara.
"Pada era Soekarno, kita menjadi pemimpin Asia Afrika karena kita inisiator gerakan Asia-Afrika dan Non-Blok. Padahal Indonesia ini bangsa besar kelima dunia. Semoga pemilu nanti menghasilkan pemimpin negarawan dengan arah baru Indonesia," pungkasnya.(Red)