BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, sekitar 300 ribu wwarga Kota Bandung memilih tidak memilih alias golput.Dari sekitar 1,6 juta pemilih, sekitar 1,3 pemilih menyalurkan aspirasinya.
Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2018, posisi pertama yakni Pasangan Oded M. Danial - Yana Mulyana (Oya) yang memperoleh 634.682 suara.
Disusul Pasangan Yossi Irianto - Aries Supriyatna (Hebring) dengan 330.730 suara. Sementara diposisi terakhir Pasangan Nurul Arifin - Chairul Yaqin Hidayat (Nuruli) dengan 301. 418 suara.
Dalam rekapitulasi tersebut jumlah suara sah dalam Pilwalkot Bandung 2018 adalah sebanyak 1.266.830 suara dan jumlah suara tidak sah sebanyak 39 ribu suara.
"Jadi dari ada sekitar 76 persen warga Kota Bandung yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan sisanya atau sekitar 300 ribu suara memilih golput," jelas Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Alimubarok kepada wartawan di kantornya, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (6/7/2018).
Dalam rekapitulasi tersebut jumlah suara sah dalam Pilwalkot Bandung 2018 adalah sebanyak 1.266.830 suara dan jumlah suara tidak sah sebanyak 39 ribu suara.
"Jadi dari ada sekitar 76 persen warga Kota Bandung yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan sisanya atau sekitar 300 ribu suara memilih golput," jelas Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Alimubarok kepada wartawan di kantornya, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, dengan hasil rekapitulasi tersebut, sebanyak 50 persen DPT menggunakan hak pilihnya untuk Pasangan Oya. Hasil tersebut sudah ditetapkan dan langkah selanjutnya tahapan penetapan pleno calon terpilih.
"Untuk penetapan pleno calon terpilih akan dilakukan tiga hari setelah penetapan hasil rekapitulasi. Dalam tiga hari tersebut, kita menunggu ada yang mengajukan apakah ada yang mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) atau tidak, terhitung mulai hari ini," tuturnya.
Disinggung mengenai kendala, lanjutnya, terjadi kesalahan administrasi yakni kesalahan penyimpanan di salah satu kecamatan, namun hal tersebut tidak sampai menyalahi hasil penghitungan.
Rifqi menilai bahwa pelaksanaan Pilkada serentak di Kota Bandung telah berjalan lancar, kondusif, aman dan terkendali. Terlebih dengan adanya komunikasi dari para paslon yang menjadikan pilwalkot Bandung berjalan dengan baik.
"Pasangan calon juga baik yang unggul atau belum juga melakukan komunikasi dan silaturahmi, ini keteladanan paslon yang dapat dijadikan acuan. Walaupun ada dinamika tapi mereka tetap menjaga kebersamaan yang merupakan budaya dan karakter politik di Kota Bandung," terangnya.
Selain itu, dengan meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat juga pada Pilwalkot tahun ini menjadi kemajuan yang cukup baik. Karena masyatakat mulai sadar akan menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pemimpin mereka lima tahun mendatang.
"Tahun ini ada peningkatan partisipasi masyarakat dibanding periode sebelumnya di tahun 2013. Pada waktu itu partisipasi masyarakat pada pilkada sekitar 60 persen dan yang golput sebanyak 40 persen," pungkasnya.(Red)
"Untuk penetapan pleno calon terpilih akan dilakukan tiga hari setelah penetapan hasil rekapitulasi. Dalam tiga hari tersebut, kita menunggu ada yang mengajukan apakah ada yang mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) atau tidak, terhitung mulai hari ini," tuturnya.
Disinggung mengenai kendala, lanjutnya, terjadi kesalahan administrasi yakni kesalahan penyimpanan di salah satu kecamatan, namun hal tersebut tidak sampai menyalahi hasil penghitungan.
Rifqi menilai bahwa pelaksanaan Pilkada serentak di Kota Bandung telah berjalan lancar, kondusif, aman dan terkendali. Terlebih dengan adanya komunikasi dari para paslon yang menjadikan pilwalkot Bandung berjalan dengan baik.
"Pasangan calon juga baik yang unggul atau belum juga melakukan komunikasi dan silaturahmi, ini keteladanan paslon yang dapat dijadikan acuan. Walaupun ada dinamika tapi mereka tetap menjaga kebersamaan yang merupakan budaya dan karakter politik di Kota Bandung," terangnya.
Selain itu, dengan meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat juga pada Pilwalkot tahun ini menjadi kemajuan yang cukup baik. Karena masyatakat mulai sadar akan menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pemimpin mereka lima tahun mendatang.
"Tahun ini ada peningkatan partisipasi masyarakat dibanding periode sebelumnya di tahun 2013. Pada waktu itu partisipasi masyarakat pada pilkada sekitar 60 persen dan yang golput sebanyak 40 persen," pungkasnya.(Red)