BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan memastikan jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) seksi I Ciawi-Cigombong, siap digunakan pengoperasiannya pada bulan September 2018 mendatang. Kepastian tersebut diperolehnya dari pihak pengembang saat melakukan peninjauan ke sejumlah titik tol Bocimi, Selasa (10/7/2018).
Hal itu menyusul telah rampungnya konstruksi Main Toll Road atau jalur tol utama sepanjang 15,3 kilometer. Sisanya hanya tinggal penyelesaian pada marka jalan dan penunjang lainnya.
"Dua bulan lagi siap digunakan ya, jalan utamanya sudah selesai hanya tinggal bagian sisinya saja," ujar Iriawan.
Dari hasil tinjauannya bersama Bupati Bogor Nurhayanti, Iriawan mencatat sejumlah permasalahan yang harus segera diatasi. Salah satunya adalah pembebasan tanah untuk pembangunan jalan interchange ke arah Caringin.
"Yang menjadi catatan saya pembebasan tanah untuk interchange kearah Caringin, ini harus segera dituntaskan," katanya.
Bila tol Bocimi ini rampung seluruhnya maka akan memangkas waktu tempuh lebih cepat dari arah Sukabumi ke Jakarta maupun sebaliknya yang biasanya bisa memakan waktu hingga enam jam.
Selain meninjau proyek tol Bocimi, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bogor, Penjabat Gubernur Jabar juga memantau proyek pembangunan Bendungan Sukamahi di Mega Mendung dan Bendungan Ciawi di Cipayung. Pasca diresmikan pembangunannya oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, kedua bendungan tersebut terus dikebut pembangunannya.
Iriawan mengungkapkan, pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan salah satu solusi mengatasi banjir di Jakarta.
"Dua bendungan ini merupakan salah satu solusi atasi banjir di Jakarta yang kerap terjadi," ungkapnya.
Iriawan mengatakan, tugas dari pemerintah daerah dalam pembangunan bendungan tersebut adalah pembebasan lahan. Menurutnya masih terdapat kendala pada pembebasan lahan ini. Namun Iriawan optimis dua bendungan tersebut akan selesai sesuai target yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu bulan Desember 2019.
"Kendala di pembebasan lahan ya, dan menjadi bahan diskusi bersama kami.
Upaya pembebasan lahan akan terus kami komunikasikan bersama Bupati Bogor khususnya terkait data dan anggaran," ungkapnya.
Bila dua bendungan ini telah rampung, selain berfungsi sebagai pengendali banjir, juga akan menjadi destinasi wisata baru khususnya bagi masyarakat Bogor.
"Pastinya akan muncul tujuan wisata baru di Bogor yaitu dua bendungan ini," kata Iriawan.
Hal itu menyusul telah rampungnya konstruksi Main Toll Road atau jalur tol utama sepanjang 15,3 kilometer. Sisanya hanya tinggal penyelesaian pada marka jalan dan penunjang lainnya.
"Dua bulan lagi siap digunakan ya, jalan utamanya sudah selesai hanya tinggal bagian sisinya saja," ujar Iriawan.
Dari hasil tinjauannya bersama Bupati Bogor Nurhayanti, Iriawan mencatat sejumlah permasalahan yang harus segera diatasi. Salah satunya adalah pembebasan tanah untuk pembangunan jalan interchange ke arah Caringin.
"Yang menjadi catatan saya pembebasan tanah untuk interchange kearah Caringin, ini harus segera dituntaskan," katanya.
Bila tol Bocimi ini rampung seluruhnya maka akan memangkas waktu tempuh lebih cepat dari arah Sukabumi ke Jakarta maupun sebaliknya yang biasanya bisa memakan waktu hingga enam jam.
Selain meninjau proyek tol Bocimi, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bogor, Penjabat Gubernur Jabar juga memantau proyek pembangunan Bendungan Sukamahi di Mega Mendung dan Bendungan Ciawi di Cipayung. Pasca diresmikan pembangunannya oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, kedua bendungan tersebut terus dikebut pembangunannya.
Iriawan mengungkapkan, pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan salah satu solusi mengatasi banjir di Jakarta.
"Dua bendungan ini merupakan salah satu solusi atasi banjir di Jakarta yang kerap terjadi," ungkapnya.
Iriawan mengatakan, tugas dari pemerintah daerah dalam pembangunan bendungan tersebut adalah pembebasan lahan. Menurutnya masih terdapat kendala pada pembebasan lahan ini. Namun Iriawan optimis dua bendungan tersebut akan selesai sesuai target yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu bulan Desember 2019.
"Kendala di pembebasan lahan ya, dan menjadi bahan diskusi bersama kami.
Upaya pembebasan lahan akan terus kami komunikasikan bersama Bupati Bogor khususnya terkait data dan anggaran," ungkapnya.
Bila dua bendungan ini telah rampung, selain berfungsi sebagai pengendali banjir, juga akan menjadi destinasi wisata baru khususnya bagi masyarakat Bogor.
"Pastinya akan muncul tujuan wisata baru di Bogor yaitu dua bendungan ini," kata Iriawan.