BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Respon yang diberikan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak akan berhenti pada fase emergency untuk membantu korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). ACT juga siap turun tangan saat fase recovery.
Kepala Cabang ACT Jawa Barat Adi Nurdiansyah mengatakan, fase emergency biasanya berlangsung selama satu pekan. Setelah itu usai, ACT akan membangun fasilitas umum (fasum) di Lombok pada fase recovery.
Lebih lanjut dikatakannya,kita akan bantu Lombok untuk bangun kembali. Seperti di Aceh kita bantu fasilitas umum, salah satunya masjid. Termasuk di Lombok juga ada beberapa sekolah, masjid, rumah sakit, fasilitas umum lainnya yang rusak. kita akan coba bantu kembali,ungkap Adi kepada wartawan usai usai melepas secara simbolis tujuh truk kemanusian di halaman gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro no 27 kota Bandung, Jum'at (10/8).
Menurut Adi, salah satu hal yang diperhatikan ACT adalah keberlangsungan pendidikan di Lombok. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar di sana terhenti sementara akibat banyak bangunan sekolah yang rusak.
"Salah satunya tadi, untuk mebantu bagaimana anak-anak tadi bersekolah. Membangun kembali sekolahnya, membangun fasilitasnya, seragamnya, ini akan menjadi program kita ke depan," jelas Adi.
Dia menegaskan, ACT tidak akan berhenti membantu lombok pada fase emergency. Seringkali, lanjut Adi, masyarakat atau lembaga kemanusiaan berhenti pada fase tersebut.
"Fase emergency selesai, kemudian orang lupa tuh, bahwa fase terberat ada di recovery. Makanya kita akan terus dampingi di recovery," tegas Adi.
Adi memastikan, ACT Jabar akan kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Lombok. Rencananya bantuan tersebut akan dikirim pada pertengahan Agustus 2018.
"Nanti akan dikirimkan kapal kemanusiaan untuk Lombok dari Tanjung Priok, Jakarta. Ini baru bantuan dari Jawa Barat. Belum nanti dari provinsi lain yang akan sama-sama mengirimkan bantuan ke Lombok," pungkas Adi.(Red)
Kepala Cabang ACT Jawa Barat Adi Nurdiansyah mengatakan, fase emergency biasanya berlangsung selama satu pekan. Setelah itu usai, ACT akan membangun fasilitas umum (fasum) di Lombok pada fase recovery.
Lebih lanjut dikatakannya,kita akan bantu Lombok untuk bangun kembali. Seperti di Aceh kita bantu fasilitas umum, salah satunya masjid. Termasuk di Lombok juga ada beberapa sekolah, masjid, rumah sakit, fasilitas umum lainnya yang rusak. kita akan coba bantu kembali,ungkap Adi kepada wartawan usai usai melepas secara simbolis tujuh truk kemanusian di halaman gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro no 27 kota Bandung, Jum'at (10/8).
Menurut Adi, salah satu hal yang diperhatikan ACT adalah keberlangsungan pendidikan di Lombok. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar di sana terhenti sementara akibat banyak bangunan sekolah yang rusak.
"Salah satunya tadi, untuk mebantu bagaimana anak-anak tadi bersekolah. Membangun kembali sekolahnya, membangun fasilitasnya, seragamnya, ini akan menjadi program kita ke depan," jelas Adi.
Dia menegaskan, ACT tidak akan berhenti membantu lombok pada fase emergency. Seringkali, lanjut Adi, masyarakat atau lembaga kemanusiaan berhenti pada fase tersebut.
"Fase emergency selesai, kemudian orang lupa tuh, bahwa fase terberat ada di recovery. Makanya kita akan terus dampingi di recovery," tegas Adi.
Adi memastikan, ACT Jabar akan kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Lombok. Rencananya bantuan tersebut akan dikirim pada pertengahan Agustus 2018.
"Nanti akan dikirimkan kapal kemanusiaan untuk Lombok dari Tanjung Priok, Jakarta. Ini baru bantuan dari Jawa Barat. Belum nanti dari provinsi lain yang akan sama-sama mengirimkan bantuan ke Lombok," pungkas Adi.(Red)