BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-POLRESTABES Bandung beserta seluruh Polsek ikut berempati atas para korban bencana alam gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bentuk empati yang ditunjukan sejumlah polisi di Bandung dengan cara mengumpulkan dana.
Usai apel pagi di halaman Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (8/8/2018), puluhan polisi membentuk lingkaran.
Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo lantas mengambil sebuah kotak kardus yang telah dilubangi bagian atasnya. Hendro berkeliling sambil menenteng dus. Polisi yang sudah berkumpul, mengeluarkan uang dari saku dan memasukan ke dalam dus tersebut.
"Kita merasakan bagaimana penderitaan mereka. Banyak tempat terpencil yang belum tersentuh oleh aparat negara dan relawan. Kita hanya bisa mendoakan. Mereka butuh selimut, tenda dan lain-lain. Marilah kita membantu saudara kita menyisihkan sebagian rejeki yang diperoleh," ucap Hendro.
Selain, berdoa bersama, para anggota polisi pun juga memberikan dukungan moril, dengan cara bersama-sama mengumpulkan dana untuk memberikan bantuan terhadap korban gempa lombok.
Doa bersama ini, merupakan inisiasi dari Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan gerakan kemanusiaan peduli Lombok.
"Kita tidak bisa bayangkan, bagaimana penderitaan korban gempa Lombok, banyak saudara-saudara kita yang mengalami luka, kehilangan harta benda bahkan nyawa," kata Hendro, usai apel.
Untuk itu, dirinya menginisiasi kegiatan ini, sebagai bentuk prihatin dan duka cita atas bencana yang tengah merundung warga Lombok. Hasil urunan yang tengah dikumpukan, nantinya akan dikirimkan untuk korban gempa di Lombok.
Selain menggalang dana terhadap para anggota polisi, masyarakat pun turut serta dalam gerakan kemanusian ini. Beberapa masyarakat yang tengah melakukan pengurusan SIM dan pengurusan lainnya, juga turut dalam kegiatan ini.
Seperti diketahui, Pulau Lombok, yang masuk provinsi Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu kemarin ini, di guncang gempa. Gempa terjadi dua kali, di pulau yang terkenal dengan wisata baharinya, tersebut.
Pertama gempa berkekuatan 5 SR, mengguncang pulau tersebut. Kedua, gempa berkuatan 7 SR, kembali menggucang Lombok kali ini. Gempa kedua ini, sempat berpotensi tsunami. Bahkan 105 orang diberitakan meninggal dunia. Ratusan orang pun mengalami luka.(Red)
Usai apel pagi di halaman Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (8/8/2018), puluhan polisi membentuk lingkaran.
Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo lantas mengambil sebuah kotak kardus yang telah dilubangi bagian atasnya. Hendro berkeliling sambil menenteng dus. Polisi yang sudah berkumpul, mengeluarkan uang dari saku dan memasukan ke dalam dus tersebut.
"Kita merasakan bagaimana penderitaan mereka. Banyak tempat terpencil yang belum tersentuh oleh aparat negara dan relawan. Kita hanya bisa mendoakan. Mereka butuh selimut, tenda dan lain-lain. Marilah kita membantu saudara kita menyisihkan sebagian rejeki yang diperoleh," ucap Hendro.
Selain, berdoa bersama, para anggota polisi pun juga memberikan dukungan moril, dengan cara bersama-sama mengumpulkan dana untuk memberikan bantuan terhadap korban gempa lombok.
Doa bersama ini, merupakan inisiasi dari Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan gerakan kemanusiaan peduli Lombok.
"Kita tidak bisa bayangkan, bagaimana penderitaan korban gempa Lombok, banyak saudara-saudara kita yang mengalami luka, kehilangan harta benda bahkan nyawa," kata Hendro, usai apel.
Untuk itu, dirinya menginisiasi kegiatan ini, sebagai bentuk prihatin dan duka cita atas bencana yang tengah merundung warga Lombok. Hasil urunan yang tengah dikumpukan, nantinya akan dikirimkan untuk korban gempa di Lombok.
Selain menggalang dana terhadap para anggota polisi, masyarakat pun turut serta dalam gerakan kemanusian ini. Beberapa masyarakat yang tengah melakukan pengurusan SIM dan pengurusan lainnya, juga turut dalam kegiatan ini.
Seperti diketahui, Pulau Lombok, yang masuk provinsi Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu kemarin ini, di guncang gempa. Gempa terjadi dua kali, di pulau yang terkenal dengan wisata baharinya, tersebut.
Pertama gempa berkekuatan 5 SR, mengguncang pulau tersebut. Kedua, gempa berkuatan 7 SR, kembali menggucang Lombok kali ini. Gempa kedua ini, sempat berpotensi tsunami. Bahkan 105 orang diberitakan meninggal dunia. Ratusan orang pun mengalami luka.(Red)