BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Kecamatan Margahayu wakili Kabupaten Bandung pada penilaian sinergitas kinerja kecamatan tingkat Jawa Barat (Jabar). Kecamatan Margahayu terpilih karena memiliki beberapa inovasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP. dalam sambutannya saat menerima Tim Penilai Sinergitas Kinerja Kecamatan di Kantor Kecamatan Margahayu, Senin (6/8/2018).
“Adanya Smart Innovation Collaborative Governance (SICG), Smart Public Service (Online, Difabel, Kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), produk unggulan yang terintegrasi), MAPS (Margahayu Ayo Pilah Sampah), Laboratorium Pemerintahan Desa dan Kecamatan, MARGAHAYU FAIR ke-1 dan ke-2, Kampung Tematik, RAPAT MINGGON, LITERASI MEDIA BONEKA, Advokasi Jajanan Sehat, Sekolah Sehat, Pasar Sehat.
Semua inovasi tersebut mengantarkan Kecamatan Margahayu maju ke tingkat Provinsi,” ungkap Sekda didampingi Camat Margahayu M. Usman, S.Sos., M.Si.
Sekda menilai kecamatan memiliki posisi yang strategis dalam melayani masyarakat. “Dengan adanya pelimpahan sebagian urusan pemerintahan bupati kepada camat, kecamatan memiliki posisi yang strategis sebagai front line services dalam melayani publik,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, guna meningkatkan kinerja kecamatan pihaknya telah melakukan penguatan pada empat aspek mendasar. “Penguatan terfokus pada empat aspek, yakni penguatan regulasi, penguatan aspek anggaran, penguatan aspek penyediaan sarana prasarana yang memadai, dan penguatan aspek sumber daya manusia,” tambah Sofian.
Penilaian sinergitas sendiri menurut Sofian merupakan kegiatan untuk mengukur tingkat kreatifitas perangkat kecamatan. “Kegiatan ini untuk mengukur tingkat kreatifitas dan inovasi perangkat kecamatan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik di level kecamatan,” imbuhnya.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorpembang) Wilayah II Provinsi Jabar Ir. H. Toto Mohamad Toha, M.Ag mengapresiasi bupati dan walikota yang telah mengikutsertakan kecamatannya untuk mengikuti sinergitas kinerja.
“Pemerintah Jabar sangat mengapresiasi kepada pemimpin daerah yang telah mengirimkan kecamatan pilihannya untuk mengikuti penilaian di tingkat provinsi,” ujar Toto.
Ia menambahkan, maksud dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mengukur kinerja perangkat kecamatan. “Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengukur serta mengevaluasi kinerja perangkat kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintah pembangunan dan kemasyarakatan diwilayahnya,” jelasnya.
Kepala Bakorpembang menyampaikan beberapa penilaian dan tujuan acara tersebut. Diantaranya menilai kondisi empirik pelaksanaan urusan pemerintah, mengukur tingkat capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah, mendorong kesinambungan koordinasi dan keterpaduan kinerja antar penyelenggara peerintah di Kecamatan guna mempercepat pelaksanaan pembangunan.
Selanjutnya mengembangkan kemampuan motivasi kreativitas dan inovasi dalam mengakselerasi penyelenggaraan program pembangunan terkait pningkatan pelayanaan publick, dan meningkatan kapasitas aparatur kecamatan dalam menyelenggarakan pelayanan dasar dan pengendalian potensi perekonomian masyarakat diwilayahnya,” ungkapnya
Toto melanjutkan yang menjadi aspek fokus penilaian adalah pelayanan publik tingkat kecamatan, koordinasi penyelenggaraan publik tingkat kecamatan. “Selain itu, Inovasi dan upaya yang dilakukan kecamatan, kompetensi SDM dan pengelolaan anggaran kecamatan. Selain itu penguasaan materi oleh camat menjadi salah satu penilaian,” pungkasnya.(Rls/Red)
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP. dalam sambutannya saat menerima Tim Penilai Sinergitas Kinerja Kecamatan di Kantor Kecamatan Margahayu, Senin (6/8/2018).
“Adanya Smart Innovation Collaborative Governance (SICG), Smart Public Service (Online, Difabel, Kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), produk unggulan yang terintegrasi), MAPS (Margahayu Ayo Pilah Sampah), Laboratorium Pemerintahan Desa dan Kecamatan, MARGAHAYU FAIR ke-1 dan ke-2, Kampung Tematik, RAPAT MINGGON, LITERASI MEDIA BONEKA, Advokasi Jajanan Sehat, Sekolah Sehat, Pasar Sehat.
Semua inovasi tersebut mengantarkan Kecamatan Margahayu maju ke tingkat Provinsi,” ungkap Sekda didampingi Camat Margahayu M. Usman, S.Sos., M.Si.
Sekda menilai kecamatan memiliki posisi yang strategis dalam melayani masyarakat. “Dengan adanya pelimpahan sebagian urusan pemerintahan bupati kepada camat, kecamatan memiliki posisi yang strategis sebagai front line services dalam melayani publik,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, guna meningkatkan kinerja kecamatan pihaknya telah melakukan penguatan pada empat aspek mendasar. “Penguatan terfokus pada empat aspek, yakni penguatan regulasi, penguatan aspek anggaran, penguatan aspek penyediaan sarana prasarana yang memadai, dan penguatan aspek sumber daya manusia,” tambah Sofian.
Penilaian sinergitas sendiri menurut Sofian merupakan kegiatan untuk mengukur tingkat kreatifitas perangkat kecamatan. “Kegiatan ini untuk mengukur tingkat kreatifitas dan inovasi perangkat kecamatan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik di level kecamatan,” imbuhnya.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorpembang) Wilayah II Provinsi Jabar Ir. H. Toto Mohamad Toha, M.Ag mengapresiasi bupati dan walikota yang telah mengikutsertakan kecamatannya untuk mengikuti sinergitas kinerja.
“Pemerintah Jabar sangat mengapresiasi kepada pemimpin daerah yang telah mengirimkan kecamatan pilihannya untuk mengikuti penilaian di tingkat provinsi,” ujar Toto.
Ia menambahkan, maksud dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mengukur kinerja perangkat kecamatan. “Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengukur serta mengevaluasi kinerja perangkat kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintah pembangunan dan kemasyarakatan diwilayahnya,” jelasnya.
Kepala Bakorpembang menyampaikan beberapa penilaian dan tujuan acara tersebut. Diantaranya menilai kondisi empirik pelaksanaan urusan pemerintah, mengukur tingkat capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah, mendorong kesinambungan koordinasi dan keterpaduan kinerja antar penyelenggara peerintah di Kecamatan guna mempercepat pelaksanaan pembangunan.
Selanjutnya mengembangkan kemampuan motivasi kreativitas dan inovasi dalam mengakselerasi penyelenggaraan program pembangunan terkait pningkatan pelayanaan publick, dan meningkatan kapasitas aparatur kecamatan dalam menyelenggarakan pelayanan dasar dan pengendalian potensi perekonomian masyarakat diwilayahnya,” ungkapnya
Toto melanjutkan yang menjadi aspek fokus penilaian adalah pelayanan publik tingkat kecamatan, koordinasi penyelenggaraan publik tingkat kecamatan. “Selain itu, Inovasi dan upaya yang dilakukan kecamatan, kompetensi SDM dan pengelolaan anggaran kecamatan. Selain itu penguasaan materi oleh camat menjadi salah satu penilaian,” pungkasnya.(Rls/Red)