BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Sebagai salah satu kota yang mengusung konsep Smart City, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan inovasi baru dalam hal transaksi keuangan, berupa Bandung Smart Card. Kabid Persandian Diskominfo Bandung, Dhiandini mengatakan, Bandung Smart Card ini akan terintegrasi dengan delapan bank untuk memberikan layanan keuangan non tunai kepada warga.
"Insya Allah Senin baru dilakukan penandatanganan dengan delapan perbankan dan juga Bank Indonesia. Program ini diberikan kepada semua perbankan semua masyarakat untuk menggunakan transaksi non tunai melalui kartu," ungkapnya kepada wartawan pada acara Bandung Menjawab, di Taman Sejarah Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis( 9/8/ 2018 ).
Dhiandini menjelaskan, Bandung Smart Card ini dibagi menjadi dua macam yakni, uang elektronik dan kartu debit. Untuk kartu debit, lanjut Dhiandini baru ada dua perbankan yang menyediakan layanan yakni Bank Mandiri dan BJB. Sedangkan khusus uang elektronik, untuk sementara warga yang memilikinya hanya dapat mengisi saldo sebesar Rp2 juta.
"Kalau top up dibatasi Rp2 juta, tapi ke depannya nanti ada yang namanya GPN atau gerbang pembayaran nasional masih menunggu dari perbankan," tambahnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Keuangan Inklusi Kanwil BI Jawa Barat, Hermawan N mengatakan, hadirnya Bandung Smart Card ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
"Dengan non tunai ini dapat memberikan rasa keamanan, kemudahan dan resiko lebih minim," katanya.
Hermawan menjelaskan, dibatasinya jumlah saldo dalam kartu bukan tanpa alasan. Pasalnya jika tidak batasi, dikhawatirkan beresiko tinggi terhadap tingkat keamanan.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kartu ini, lanjut dia bisa langsung mendatangi delapan bank yang sudah bekerjasama dengan Pemkot Bandung.
"Prinsipnya sama seperti uang biasa hanya berbentuk kartu. Jadi masyarakat bila ada yang mau memiliki bisa langsung datang ke bank-bank yang sudah kerjasama. Tapi kedepannya bisa diperoleh di waralaba atau koperasi," jelasnya.
Lebih jauh Hermawan menuturkan, keberadaan kartu ini patut disyukuri karena turut menunjang konsep Bandung yang terus memantaskan diri sebagai smart city.
"Bandung smart card ini tahap awal, dalam rangka mewujudkan Bandung smart city. Dengan begitu warga punya identitas, pembayaran dengan smart card. Bisa dipakai untuk terminal parkir non tunai, perbelanjaan termasuk tol," pungkasnya.(Red)