BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah membahas rencana tata ruang untuk pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung yang digagas oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan. Rencananya tol ini panjangnya sekitar 15 km.
"Kebetulan pemerintah provinsi sedang dalam proses pembahasan tata ruang sehingga mungkin itu sebagai pintu masuk untuk bisa dimungkinkan trase tersebut untuk dibahas lebih lanjut," kata Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa usai membuka Rapat Pembahasan Rencana Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung di Gedung Sate Bandung jalan Diponegoro no 27, Kamis (23/8/2018).
Menurutnya, pihak swasta (PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk) menyatakan siap untuk membiayai pembangunan fisik Tol Dalam Kota Bandung yang terbentang dari daerah Pasir Koja, Pasupati (Pasteur-Surapati) dan Kiaracondong Kota Bandung.
"Ini rencana pemerkasa dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk untuk menginisiasi rencana jalan tol tengah dari Pasir Koja, langsung ke Pasupati ke BKR, Kiaracondong sepanjang 15 km," katanya.
Tol tersebut, kata Iwa, akan menggunakan median jalan provinsi dan pemerintah kota sehingga tidak memerlukan banyak pembebasan lahan kecuali untuk exit tol-nya. "Dan ini tidak menggunakan APBN dan APBD tapi keuangannya investasi dari pihak swasta tinggal di bahas menyangkut kesesuaian dengan tata ruang," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan menggagas pembangunan jalan tol dalam kota yang bentuknya berupa jalan layang dari Pasirkoja ke Pasupati di Kota Bandung dan jika rencana tersebut terwujud bisa menjadi salah satu solusi pemecah kemacetan.
"Waktu yang tersisa buat saya (menjadi Pj Gubernur Jabar) satu bulan kurang, akan saya manfaatkan maksimal untuk pengabdian saya kepada Jawa Barat yang saya cintai ini," kata Iriawan.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu di Jakarta. Namun, dirinya belum presentasi secara detail tentang gagasannya itu kepada Menteri PUPR.
"Saya mempunyai gagasan akan membangun jalan layang dari Pasirkoja sampai dengan Pasupati. Secara khusus saya sudah lapor ke Menteri PUPR, beliau secara eksplisit menyanggupi. Tapi saya belum paparan di depan beliau," lanjut dia.
Lebih lanjut dikatakannya jalan layang ini diharapkan akan menjadi pemecah kemacetan terutama dari jalur Selatan ke wilayah Utara dan Tengah di Kota Bandung. Selain itu, kata Iriawan, jalan layang ini bisa menjadi kebanggaan dan ikon tambahan kota berjuluk Kota Kembang ini.
Jalan layang ini rencananya akan dibangun sepanjang 15,3 km dengan anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp6 triliun, namun skema pembiayaan tidak akan menggunakan dana APBN ataupun APBD.
Ditambahkannya rupanya ada investor yang percaya kepada saya. Dia (investor) akan membangunkan tapi memang median jalannya punya provinsi atau kota. Ini perlu dikawal agar di dalam kota ada tol layang 15,3 kilometer,pungkas Iriawan.(Red/Rls)
"Kebetulan pemerintah provinsi sedang dalam proses pembahasan tata ruang sehingga mungkin itu sebagai pintu masuk untuk bisa dimungkinkan trase tersebut untuk dibahas lebih lanjut," kata Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa usai membuka Rapat Pembahasan Rencana Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung di Gedung Sate Bandung jalan Diponegoro no 27, Kamis (23/8/2018).
Menurutnya, pihak swasta (PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk) menyatakan siap untuk membiayai pembangunan fisik Tol Dalam Kota Bandung yang terbentang dari daerah Pasir Koja, Pasupati (Pasteur-Surapati) dan Kiaracondong Kota Bandung.
"Ini rencana pemerkasa dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk untuk menginisiasi rencana jalan tol tengah dari Pasir Koja, langsung ke Pasupati ke BKR, Kiaracondong sepanjang 15 km," katanya.
Tol tersebut, kata Iwa, akan menggunakan median jalan provinsi dan pemerintah kota sehingga tidak memerlukan banyak pembebasan lahan kecuali untuk exit tol-nya. "Dan ini tidak menggunakan APBN dan APBD tapi keuangannya investasi dari pihak swasta tinggal di bahas menyangkut kesesuaian dengan tata ruang," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan menggagas pembangunan jalan tol dalam kota yang bentuknya berupa jalan layang dari Pasirkoja ke Pasupati di Kota Bandung dan jika rencana tersebut terwujud bisa menjadi salah satu solusi pemecah kemacetan.
"Waktu yang tersisa buat saya (menjadi Pj Gubernur Jabar) satu bulan kurang, akan saya manfaatkan maksimal untuk pengabdian saya kepada Jawa Barat yang saya cintai ini," kata Iriawan.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu di Jakarta. Namun, dirinya belum presentasi secara detail tentang gagasannya itu kepada Menteri PUPR.
"Saya mempunyai gagasan akan membangun jalan layang dari Pasirkoja sampai dengan Pasupati. Secara khusus saya sudah lapor ke Menteri PUPR, beliau secara eksplisit menyanggupi. Tapi saya belum paparan di depan beliau," lanjut dia.
Lebih lanjut dikatakannya jalan layang ini diharapkan akan menjadi pemecah kemacetan terutama dari jalur Selatan ke wilayah Utara dan Tengah di Kota Bandung. Selain itu, kata Iriawan, jalan layang ini bisa menjadi kebanggaan dan ikon tambahan kota berjuluk Kota Kembang ini.
Jalan layang ini rencananya akan dibangun sepanjang 15,3 km dengan anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp6 triliun, namun skema pembiayaan tidak akan menggunakan dana APBN ataupun APBD.
Ditambahkannya rupanya ada investor yang percaya kepada saya. Dia (investor) akan membangunkan tapi memang median jalannya punya provinsi atau kota. Ini perlu dikawal agar di dalam kota ada tol layang 15,3 kilometer,pungkas Iriawan.(Red/Rls)