Notification

×

Iklan

Iklan

Berbagai Solusi Di Cari Atasi Sumber Air PDAM Tirtawening

Rabu, 10 Oktober 2018 | 10:54 WIB Last Updated 2018-10-11T03:55:20Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Tirtawening Kota Bandung disarankan untuk mencari sumber air baku lain,guna mengatasi kekeringan yang saat ini melanda wilayah Kota Bandung.

Demikian hal tersebut dikatakan Dr Mariana Marselina S ST MT dari Kelompok Keahlian Teknologi Pengelolaan Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.

Menurutnya sumber air baku lain itu syaratnya, kualitas airnya harus nomor satu karena akan digunakan oleh masyarakat sebagai air minum.

Mariana berharap, dalam kondisi kekeringan seperti sekarang, masyarakat bisa lebih bijak menggunakan air.Hargai air sebagai sesuatu yang mahal, gunakan dengan seoptimal mungkin.

"Dan jika ada yang punya kesempatan atau kondisi yang memungkinkan untuk melakukan konservasi air secara individu maka sebaiknya dilakukan seperti sumur resapan atau penampungan air hujan misalnya," ujarnya.

Seperti diketahui, debit air di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang merupakan pemasok utama air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung semakin menyusut.

Padahal, sekitar 60-70 persen pasokan air PDAM Tirtawening mengandalkan dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang berlokasi di Pangalengan itu.

Kondisi itu menyebabkan pendistribusian air bersih dari PDAM kepada masyarakat terganggu.Saat ini, berdasarkan izin pemanfaatan air Sungai Cisangkuy untuk PDAM Tirtawening adalah sebesar 1800 liter per detik namun realisasinya adalah sebesar 1400 liter per detik.

"Masalah lain dalam pemenuhan air baku adalah dikarenakan operasional waduk bergantung pada operasional PLTA, di mana PLTA memiliki jam puncak (peak hour) pada pukul 18.00 sampai dengan 22.00. Untuk memenuhi jam puncak tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi “penahanan” air baku, dimana kondisi tersebut mempengaruhi infrastruktur di-downstream salah satunya adalah sebagai suplai air baku untuk kebutuhan air minum yang mestinya terpenuhi terus menerus secara kontinyu," ujarnya.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung terpaksa menghentikan suplai air ke sejumlah warga Kota Bandung yang menjadi pelanggan.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, penghentian suplai air bersih tersebut dilakukan sebagai langkah penghematan Hal itu disampaikan kepada wartawan di Balai Kota Bandung,Rabu kemarin.

Penghematan dilakukan dengan cara penghentiannya empat jam sehari di waktu malama,kibat menipisnya suplai air baku dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang mulai mengering akibat kemarau.

Menurut, Sonny, PT Indonesia Power, pengelola listrik Jawa-Bali setiap 3-4 jam malam itu menghentikan produksi listriknya. Sehingga secara otomatis, air yang akan digunakan turbin untuk disalurkan ke PDAM pun jadi terhenti.

Penghentian operasi oleh PLN, dampaknya turbin berhenti dan air buangan turbin pun tidak ada yang mengalir ke instalasi Badaksinga dengan  adanya penghentian 4 jam setiap malam kehilangan air sekitar 500-1000 liter/detik.

Walau hujan sudah ada, belum mencukupi pasokan air sehingga saat ini pelanggan PDAM yang terganggu pasokan airnya mencapai 30 persen dari 170 ribu pelanggan.

Sonny tidak bisa menjamin ketersediaan air dalam dua pekan ke depan jika hujan tidak kunjung datang, karena Situ Cileunca dan Cipanunjang sebagai air baku PDAM masih surut.

Ditambahkan Sonny,pihaknya sudah melaporkan kondisi terkini PDAM walikota dan berencana mencari solusi.Bersama-sama kami mendorong pemerintah pusat dan provinsi agar segera menyediakan tandon air, kolam, atau pengerukan sungai,pungkasnya.(Ari)

×
Berita Terbaru Update