"Jadi setiap warga yang ingin mendapatkan pelayanan apapun dari kelurahan harus membawa sampah," kata Camat Bojongloa Kaler, Eka Taofik kepada media, Selasa (23/10/2018).
Dijelaskan Eka, pihaknya sudah bekerja sama dengan 200 pedagang untuk pemasangan karung sampah anorganik. Sampah juga didapatkan dari warga yang berkunjung ke kelurahan.
"Sampah yang sudah dikumpulkan ini, kemudian dipilah dan dijual ke pengepul. Uang hasil penjualannya dibelanjakan untuk santunan kepada warga kurang mampu," paparnya.
Selain program Bussekel, Kecamatan Bojongloa Kaler juga menerapkan inovasi Taksi Sehat bekerjasama dengan Puskesmas Citarip. Mekanismenya, mobil puskesmas ini berkeliling ke pemukiman warga setiap Senin dan Kamis mulai pukul 08.00-13.00 WIB.
"Mobil ini berkeliling untuk menjemput warga yang hendak berobat atau memiliki keperluan lain di Puskesmas Citarip. Kalau naik becak atau ojek ongkosnya bisa Rp10.000-Rp15.000. Padahal retribusi di puskesmas lebih murah," ujarnya.
Eka mengungkapkan, program Taksi Sehat ini sudah berjalan sejak 2017. Point penjemputan pasiennya ada di gerbang Komplek Bumi Kopo Kencana.
"Sosialisasinya sudah gencar dilakukan sehingga warga sudah pada tahu soal Taksi Sehat," sambungnya.
Inovasi lainnya yang dimiliki Kecamatan Bojongloa Kaler adalah Posyandu Goes to Mall. Program ini juga sudah berjalan sejak 2017.
"Kita kerja sama dengan Festival Citylink dan Lotte Mart untuk pelaksanaan kegiatan posyandu di mall. Jadi ibu-ibu yang ke posyandu bisa sekalian belanja kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.(Red)
