Hal tersebut, disampaikan Sekda Iwa, dalam sambutannya pada acara Peresmian Kantor Baru dan Hari Jadi RMOLJabar ke-5, di Jalan Pratista Raya Antapani Kota Bandung, Rabu (24/10/2018).
Iwa menjelaskan, di era baru ini terdapat pergeseran perilaku masyarakat dalam mencari berita terbaru. Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih memilih membaca berita di situ media onlie dibandingkan dengan media cetak.
"Pengaruh media online yang dibawa kepada masyarakat tidak lepas dari efek negatif, karena tidak sedikit juga ditemukan media-media online, yang tentunya mengganggu stabilitas sosial politik khususnya di Provinsi Jawa Barat," kata Iwa.
Sekda Iwa pun memaparkan data survei yang dilakukan oleh MASTEL. Ia mengatakan, pada tahun 2017 yang lalu, bentuk hoax yang paling sering diterima oleh masyarakat adalah dalam bentuk tulisan sebesar 62,1 persen, dan diterima sebanyak 34,9 persen melalui situs web.
"Kemudian jenis berita hoax yang paling sering diterima oleh masyarakat sebesar 91,8 persen, terkait isu sosial dan politik (Pilkada, Pemerintah), dan isu sara sebesar 88,6 persen," jelasnya. pungkasnya.(Red)
